DISINFORMASI

HOAKS Video 3:7 Menit OTT Mantan Bupati Sambas, HCC Kalbar Ungkap Fakta Sebenarnya!

Video berdurasi 3 menit 7 detik itu memperlihatkan petugas berpakaian bebas menggeledah tas seorang perempuan.

TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Tangkapan gambar Video berdurasi 3 menit 7 detik yang disebut OTT Mantan Bupati Sambas, namun ternyata Hoax. 

PONTIANAK - Beredar sebuah video Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap kasus penyuapan di sebuah rumah makan.

Video berdurasi 3 menit 7 detik itu memperlihatkan petugas berpakaian bebas menggeledah tas seorang perempuan.

Dalam tas itu, ditemukan amplop yang berisi uang puluhan juta.

Setelah adanya barang bukti yang diduga terkait kasus penyuapan, perempuan berjilbab tersebut digiring ke mobil petugas.

Turut serta beberapa lelaki yang duduk satu meja, diangkut petugas.

Kasus OTT Gidot! Dua PNS Ditetapkan Tersangka Kasus Bansus dan Kerugian Capai Rp19 Miliar

"Buka, tolong dibuka. Bawa. Tolong kooperatif daripada merugikan bapak ibu sendiri. Pak Kades juga ikut. Semua ikut. Handphone ambil. Borgol borgol," begitu isi percakapan dalam video tersebut, pasca penggeledahan tas.

Perempuan yang dalam tasnya terdapat barang bukti ini disebut adalah Juliarti Djuhardi Alwi, mantan Bupati Sambas periode 2011 hingga 2016.

Sontak, informasi ini menghebohkan warga Kalimantan Barat.

Terutama warga Sambas.

Video ini beredar dengan cepat di WAG (WhatsApp Group) semua kalangan sejak Selasa (17/12/2019) pagi.

Termasuk grup wartawan.

Narasi yang disebarkan menyertai video tersebut, sebagai berikut: "Mantan bupati Sambas ibu juliarty kena ott,".

Setelah dilakukan penelusuran oleh anggota Tim Hoax Crisis Centre (HCC) Kalbar, faktanya video yang beredar ini bukan OTT terhadap Juliarti Djuhardi Alwi mantan Bupati Sambas.

"Jelas itu bukan mantan Bupati Sambas, Juliarti. Karena, dari video yang beredar ini kita bisa melihat sendiri itu bukan terjadi wilayah Kalimantan Barat. Mudah sekali, bisa dengar dialek dalam video itu, serta melihat visual yang terekam. Seperti plat kendaraan misalnya," jelas Reinardo Sinaga, Ketua Umum HCC Kalbar dalam keterangan resminya, Selasa (17/12/2019).

Hasil penelusuran lainnya yang menguatkan OTT itu bukan di Kalbar adalah, setelah ditemukan video yang sama di platform youtube. Kanal Rafflesia Arnoldi Bengkulu yang menunggah video itu 30 Juli 2019.

Hasil penelusuran lainnya yang menguatkan OTT itu bukan di Kalbar adalah, setelah ditemukan video yang sama di platform youtube. Kanal Rafflesia Arnoldi Bengkulu yang menunggah video itu 30 Juli 2019.
Hasil penelusuran lainnya yang menguatkan OTT itu bukan di Kalbar adalah, setelah ditemukan video yang sama di platform youtube. Kanal Rafflesia Arnoldi Bengkulu yang menunggah video itu 30 Juli 2019. (TRIBUNPONTIANAK/YOUTUBE)
Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved