POPULER - Ancaman DBD hingga Maret 2020, Waspada Anak-anak Paling Rentan Terserang Cek Sarang Nyamuk

Siklus ini biasanya akan sampai bulan Maret. Bulan Desember ini sudah meningkat korban, datanya ada di kantor

Penulis: Syahroni | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ NUR IMAM SATRIA
Ilustrasi - Pasien Anak yang di rawat di lorong RSUD Agoesdjam Ketapang, dikarenakan terjadi peningkatan jumlah pasien DBD dan penyakit lainnya selama musim hujan, Jumat (30/11/2018). 

Itu harus dilakukan setiap minggu, apalagi musim seperti ini.

Handanu menyebutkan membersihkan lingkungan tentu tidak bisa diserahkan pada masyarakat lain, melainkan warga yang ada dilingkungan sekitar.

Kemudian sering rumah-rumah kosong yang biasanya ada tampungan air sehingga menjadi sarang nyamuk.

Seringkali melakukan fogging, tempat air itu tidak terjangkau dan kasus DBD jadi tidak terkendalikan.

"Terkait tiga korban di Gang Sarah, saya sudah perintahkan kepala seksi untuk turun langsung dilapangan memantau korban yang ada," pungkasnya.

Pemkot Proaktif

Kabar adanya warga di Gang H Sarah yang tekena Demam Berdarah Dangue (DBD) telah telah sampai pada Anggota DPRD Kota Pontianak, Lutfi Almuthahar.

"Saya hari ini mendapat laporan dari masyarakat bahwa di Kelurahan Akcaya Jalan Sulawesi, tepatnya di Gang H Sarah, setidaknya sudah ada tiga anak yang dirawat di rumah sakit karena kasus Demam Berdarah," ucap Lutfi Almuthahar saat diwawancarai Tribun Pontianak, Jumat (13/12/2019).

Lanjut disampaikannya mengingat saat ini sudah masuk musim penghujan, ia minta kepada Dinas Kesehatan Kota Pontianak untuk segera turun tangan mengatasi masalah ini.

Jangan sampai wabah DBD ini tidak terkendali dan menimbulkan korban jiwa, oleh karena itu ia minta pihak terkait segera mengambil langkah konkret dilapangan.

"Ini baru di Kelurahan Akcaya saja, kita belum tahu mungkin di wilayah lain di Kota Pontianak juga ada kasus serupa," tegasnya.

Ia mengajak Pemkot Pontianak bersama pihak terkait untuk segera melakukan langkah-langkah pencegahan melalui unsur paling bawah, termasuk melibatkan RT/RW hingga lurah serta cepat mengerahkan petugas Jumantik dengan membagikan bubuk abate.

"Ya, cara-cara pencegahan mereka saya rasa lebih paham termasuk foging mungkin, tapi kita minta instansi terkait untuk segera turun tangan mengatasi masalah ini," pintanya.

Ia mewanti dan mengingatkan jangan sampai kasus demam berdarah ini berakibat fatal bagi masyarakat.

Selain itu, ia himbau kepada masyarakat jangan hanya menunggu pemerintah, segera mungkin melakukan pencegahan masing-masing dilingkungannya.

Bisa juga dikoordinir oleh RT dan RW untuk melakukan pembersihan lingkungan agar nyamuk-nyamuk penyebab demam berdarah tidak berkembang biak.

"Kita dari DPRD Kota Pontianak akan segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk segera melakukan tindakan jangan sampai kejadian yang terjadi setiap tahun ini semakin meluas dan meresahkan masyarakat," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved