Demam Berdarah Mulai Mengancam, Tiga Anak Warga Gang Sarah Jadi Korban

Bulan Desember dan dimulai sejak November lalu, kasus DBD di Kota Pontianak memang mengalami peningkatan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Ilustrasi Fogging 

PONTIANAK - Tiga warga Gang H Sarah, Jalan Sulawesi, Kelurahan Akcaya menjadi korban Demam Berdarah Dangue (DBD).

Hal itu disampaikan Ketua RT 01 RW 8 Kelurahan Akcaya, Andin Buhabzen, tiga korban DBD tersebut semuanya anak-anak.

"Iya sudah ada tiga anak di Gang Sarah terkena DBD. Kalau RT saya ada dua anak yang terkena DBD. Satu anak lagi dari RT 03," kata Andin kepada Tribun Pontianak, Jumat (13/12/2019).

Dijelaskannya, dua anak yang berada di RT nya itu sudah masuk rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Dewan Kota Pontianak Minta Pemkot Cepat Turun Tangan Kendalikan dan Cegah DBD

"Tiga orang di Gang Sarah ini masuk rumah sakit. Dua orang di RT saya masuk di Promedika dan RS Sudarso," ucapnya.

Korban pertama di RT nya sudah masuk sekitar seminggu lalu dan yang kedua baru masuk kemarin, Kamis (12/12/2019).

"Keduanya masih di rumah sakit dan belum keluar dari perawatan. Sedangkan yang di RT lainnya saya tidak tahu persis karena beda RT tapi sama-sama di Gang H Sarah," tegasnya.

Sementara untuk identitas korbam DBD di RT.01/RW.08 Kelurahaan Akcaya dijelaskannya, pertama Athafariz umur 2 tahun 10 bulan dirawat di Rumah Sakit Promedika dan kedua adalah Sultan Reihan umur 8 tahun dirawat di RS Soedarso.

Adanya DBD, yang menyerang warga di Gang H Sarah, ia sebutkan dari laporan warga pula.

Ia sadar, DBD ini tak terlepas dari cuaca yang saat ini hujan dan banyak genangan di sekitar sehingga itu diperkirakan menjadi penyebab berkembangnya nyamuk pembawa virus DBD.

"Kita berharap ada tindak lanjut dari pihak terkait masalah ini, dan dari masyarakat juga untuk mengantisipasinya. Kita sudah sering mengingatkan masyarakat untuk mengantisipasi DBD dan mewaspadai perkembangan nyamuk disekitar rumah," jelasnya.

Pihaknya dari RT sudah meminta fogging dari puskesmas setempat dan dijadwalkan hari Sabtu (14/12/2019).

"Karena kita juga memintanya mendadak sehingga perlu mensinkronkan waktunya dengan petugas puskesmas juga," tuturnya.

Renggut 1 Nyawa

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menjelaskan beberapa minggu terakhir kasus DBD di Kota Pontianak meningkat drastis.

Bahkan dalam beberapa hari terakhir ini, terdapat tiga korban DBD yang berada di Gang H Sarah, Jalan Sulawesi, Kelurahan Akcaya.

"Minggu-minggu di bulan Desember dan dimulai sejak November lalu, kasus DBD di Kota Pontianak memang mengalami peningkatan,"ucap Sidiq Handanu.

Ia menegaskan dari Dinas Kesehatan sudah melakukan upaya-upaya terkait pencegahan dan penanggulangan DBD ini.

Beberapa tempat sudah dilakukan fogging, bersama masyarakat juga melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

"Ini terus kita laksanakan sampai nanti bulan Maret tahun depan. Siklus ini biasanya akan sampai bulan Maret. Bulan Desember ini sudah meningkat korban, datanya ada di kantor," tambah Handanu.

Ia tidak hapal terkait berapa jumlahnya, tapi ia pastikan ada peningkatan terhadap korban DBD.

Setiap ada kasus, ia tegaskan harus dilaporkan, baik dari puskesmas maupun rumah sakit tempat pasien dirawat.

Waktu melaporkan 1x24 jam sehingga dapat ditanggulangi cepat.

Pada tahun 2019 ini, terdapat satu korban jiwa karena DBD di awal tahun lalu.

"Sering saya sampaikan untuk antisipasi, yang harus dilakukan bersama adalah pemberantasan sarang nyamuk yang ada dilingkungan sekitar.”

“Bukan hanya lingkungan didalam rumah, melainkan diluar rumah juga," tegasnya.

Lingkungan didalam rumah sudah pasti terpantau, kalau diluar rumah ini harus ekstra memantaunya seperti kaleng bekas yang menampung air, ban bekas dan sebagainya.

Seluruh masyarakat harus peduli terhadap lingkungannya.

Itu harus dilakukan setiap minggu, apalagi musim seperti ini.

Handanu menyebutkan membersihkan lingkungan tentu tidak bisa diserahkan pada masyarakat lain, melainkan warga yang ada dilingkungan sekitar.

Kemudian sering rumah-rumah kosong yang biasanya ada tampungan air sehingga menjadi sarang nyamuk.

Seringkali melakukan fogging, tempat air itu tidak terjangkau dan kasus DBD jadi tidak terkendalikan.

"Terkait tiga korban di Gang Sarah, saya sudah perintahkan kepala seksi untuk turun langsung dilapangan memantau korban yang ada," pungkasnya.

Pemkot Proaktif

Kabar adanya warga di Gang H Sarah yang tekena Demam Berdarah Dangue (DBD) telah telah sampai pada Anggota DPRD Kota Pontianak, Lutfi Almuthahar.

"Saya hari ini mendapat laporan dari masyarakat bahwa di Kelurahan Akcaya Jalan Sulawesi, tepatnya di Gang H Sarah, setidaknya sudah ada tiga anak yang dirawat di rumah sakit karena kasus Demam Berdarah," ucap Lutfi Almuthahar saat diwawancarai Tribun Pontianak, Jumat (13/12/2019).

Lanjut disampaikannya mengingat saat ini sudah masuk musim penghujan, ia minta kepada Dinas Kesehatan Kota Pontianak untuk segera turun tangan mengatasi masalah ini.

Jangan sampai wabah DBD ini tidak terkendali dan menimbulkan korban jiwa, oleh karena itu ia minta pihak terkait segera mengambil langkah konkret dilapangan.

"Ini baru di Kelurahan Akcaya saja, kita belum tahu mungkin di wilayah lain di Kota Pontianak juga ada kasus serupa," tegasnya.

Ia mengajak Pemkot Pontianak bersama pihak terkait untuk segera melakukan langkah-langkah pencegahan melalui unsur paling bawah, termasuk melibatkan RT/RW hingga lurah serta cepat mengerahkan petugas Jumantik dengan membagikan bubuk abate.

"Ya, cara-cara pencegahan mereka saya rasa lebih paham termasuk foging mungkin, tapi kita minta instansi terkait untuk segera turun tangan mengatasi masalah ini," pintanya.

Ia mewanti dan mengingatkan jangan sampai kasus demam berdarah ini berakibat fatal bagi masyarakat.

Selain itu, ia himbau kepada masyarakat jangan hanya menunggu pemerintah, segera mungkin melakukan pencegahan masing-masing dilingkungannya.

Bisa juga dikoordinir oleh RT dan RW untuk melakukan pembersihan lingkungan agar nyamuk-nyamuk penyebab demam berdarah tidak berkembang biak.

"Kita dari DPRD Kota Pontianak akan segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk segera melakukan tindakan jangan sampai kejadian yang terjadi setiap tahun ini semakin meluas dan meresahkan masyarakat," pungkasnya. (*)

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved