HEBOH Kemunculan Oarfish atau Ikan Oar di Selayar dan Mitos Tanda Gempa & Tsunami, Ini Bantahan BMKG

Tak hanya di Indonesia, warga beberapa negara di dunia juga percaya munculnya oarfish merupakan pertanda datangnya gempa atau tsunami.

Editor: Dhita Mutiasari
Instagram/ @makassar___iinfo
HEBOH Kemunculan Oarfish atau Ikan Oar di Selayar dan Mitos tanda Gempa & Tsunami, Ini Bantahan BMKG 

Menjawab keresahan itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Daryono menegaskan, munculnya ikan laut dalam (oarfish) ke permukaan bukanlah pertanda gempa besar dan tsunami.

Ikan oarfish memang merupakan ikan yang tinggal di dasar laut, sehingga jarang muncul ke permukaan.

Mitos dan kajian ilmiah

Dalam budaya Jepang, ada legenda bahwa oarfish konon membawa pesar dari dasar laut.

Mereka mengaitkan perilaku binatang yang tidak lazim dengan pertanda akan terjadi gempa kuat.

"Tampaknya tanpa ada penelitian ilmiah, maka tidak akan pernah diketahui apakah cerita rakyat tersebut fakta atau hanya legenda saja," kata Daryono dalam keterangan resmi kepada Kompas.com.

Setelah dikaji dengan penelitian ilmiah, terbukti bahwa jenis ikan laut dalam seperti oarfish yang muncul ke perairan dangkal bukan penanda akan segera terjadi gempa.

Tak hanya itu, majalah ilmiah bergengsi Bulletin of the Seismological Society of America (BSSA) pernah mempublikasikan fenomena kemunculan ikan laut dalam dan kaitannya dengan peristiwa gempa besar.

"Hasil kajian ini ternyata bertentangan dengan cerita rakyat yang berkembang di Jepang," ujarnya.

Inilah oarfish yang tertangkap jaring nelayan di prefektur Toyama, Jepang belum lama ini. Ikan tersebut biasanya hidup di laut dalam sehingga kemunculannya memicu kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya bencana alam.
Inilah oarfish yang tertangkap jaring nelayan di prefektur Toyama, Jepang belum lama ini. Ikan tersebut biasanya hidup di laut dalam sehingga kemunculannya memicu kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya bencana alam.(SCMP)
Kajian tentang hubungan antara kemunculan ikan laut dalam dan gempa besar di Jepang, yang dilakukan para peneliti tersebut sudah dilaksanakan dengan menggunakan data cukup lama.

Dalam kajian tersebut hanya menemukan satu peristiwa yang dapat dikorelasikan secara masuk akal, dari 336 kemunculan ikan dan 221 peristiwa gempa bumi.

"Berdasarkan kajian tersebut maka diketahui bahwa kemunculan oarfish bukanlah penanda akan terjadi gempa besar," kata Daryono.

Kajian teori oseanografi

Menurut teori oseanografi, pengangkatan biota laut dalam ke permukaan hingga terbawa ke pesisir berkaitan dengan fenomena upwelling.

Upwelling adalah sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan.

"Dalam fenomena upwelling biasanya kemunculannya ikannya banyak," terang Daryono.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved