SSCASN Terkini

UPDATE Tahapan Daftar CPNS di Kalbar, 34 Formasi Kurang Peminat Dokter dan Disabilitas Kosong

Kabupaten Kayong Utara juga terus memverifikasi berkas CPNS. Ada tiga formasi khusus penyandang disabilitas yang tak terisi

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Madrosid
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Calon pelamar CPNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyerahkan berkas kelengkapan CPNS di kantor BKD Provinsi Kalimantan Barat, Jalan A Yani, Pontianak, Senin (25/11/2019). 

PONTIANAK - Petugas Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) sejumlah daerah di Kalbar tengah menuntaskan verifikasi data pelamar CPNS 2019.

Dari data yang Tribun himpun, ada 32 formasi se-Kalbar yang tak diminati pelamar CPNS.
Kabupaten Sekadau menerima 2.664 pendaftar.

Formasi yang paling diminati adalah guru kelas dengan total 232 pelamar. Sedangkan untuk jurusan yang paling sedikit adalah Dokter Spesialis Patologi dengan total 1 orang pelamar.

Sementara itu, ada satu formasi yang tak diminati yakni Asisten Penata Anestesi.

Kabupaten Kayong Utara juga terus memverifikasi berkas CPNS. Ada tiga formasi khusus penyandang disabilitas yang tak terisi di Kayong Utara.

Tiga formasi khusus penyandang disabilitas itu yakni guru kelas ahli pertama dengan kualifikasi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Penempatan formasi tersebut antara lain di SDN 6 Meledang, Kecamatan Kepulauan Karimata, SDN 6 Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Hilir, dan SDN 8 Mas Bangun, Kecamatan Teluk Batang.

CPNS 2019 - Formasi Asisten Penata Anestesi CPNS Sekadau Kosong Pelamar, Guru Kelas Paling Diminati

Panitia Seleksi Daerah CPNS Kayong Utara Abang Nuzural mengatakan, pihaknya telah meverifikasi sekitar 60 persen berkas CPNS hingga Kamis (5/12).

Jumlah pelamar yang menyerahkan berkas ke Bagian Aparatur dan Pengembangan Sumber Daya Manusia mencapai 1.910 orang dari total 1.953 pelamar.

"Jadi ada 43 pelamar yang tidak menyerahkan berkas ke kita," kata Abang Nuzural.

Abang Nuzural belum dapat membeberkan berapa banyak pelamar yang sudah dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS). Itu mengingat proses verifikasi hingga saat ini masih terus berjalan.

Yang jelas, kata dia, jumlahnya tidak sampai separuh dari yang telah diverifikasi.

"Salah satunya yang kita TMS pelamar yang kampus dan program studinya tidak terakdreditasi BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi). Kemudian pelamar yang berkasnya tidak lengkap," ungkap Abang Nuzural.

Meski demikian, Abang Nuzural menyebut data pelamar yang dianggap TMS maupun memenuhi syarat belum final.

"Nanti kan kita ada rapat final sebelum pengumuman hasil seleksi administrasi. Kami harus pastikan lagi yang TMS ini," jelas Abang Nuzural.

Abang Nuzural mengatakan, tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) penerimaan CPNS bakal digelar pada Februari 2020. Dia memastikan SKD akan diselenggarakan di Sukadana.

Sementara Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) kemungkinan digelar di Pontianak, seperti sebelumnya. Abang Nuzural memperkirakan seluruh tahapan penerimaan CPNS bakal berakhir pada April 2020.

"SKB kita tergantung arahan dari pusat. Sebenarnya kita sih maunya di sini," jelasnya.

Adapun, pengumuman hasil seleksi administrasi menurut Abang Nuzural, diperkirakan akan dilaksanakan pada 16 Desember 2019. Setelah itu, tahapan akan memasuki masa sanggah selama empat hari, terhitung mulai 16 hingga 19 Desember 2019.

Selama masa sanggah, katanya, pelamar diberi kesempatan menyampaikan komplain ke panitia seleksi.

"Yang TMS misalnya kalau yakin dia lulus boleh sampaikan ke kita, dengan membawa dokumen pendukung, nanti akan kita verifikasi ulang," terang Abang Nuzural.

Formasi khusus disabilitas di Kabupaten Sintang juga tak diminati. Kabupaten Sintang menyiapkan empat formasi. Hingga akhir pendafaran tak ada yang melamar.

Bupati Sintang Jarot Winarno sempat menyoroti masalah ini. Ketiadaan pelamar formasi khusus penyandang disabilitas karena ketidaktahuan informasi. Jarot melihat, organisasi disabilitas di Kabupaten Sintang belum bergerak. “Organisasi disabilitas belum bergerak dengan bagus,” ungkap Jarot.

Akibat dari kurang terorganisir organisasi tersebut penyandang disabilitas tidak banyak tahu jika ada formasi CPNS yang dibuka.

“Ibu ibu dan anak anak yang punya keluarga disabel juga belum terorganisir dengan baik. Sehingga kita tidak tahu siapa yang berpotensi untuk menjadi CPNS.

Ketika formasi dibuka, ndak ada yang saling mengingatkan, kalau pun kita tahu, umurnya sudah lewat, itu masalahnya. Artinya, masyarakat maupun pemerintah perhatian pada kaum disabel di sintang ini masih kurang. Itu kuncinya,” ungkap Jarot.

Selain Sintang, Formasi Disabilitas juga tak diminati di Kabupaten Mempawah. Kepala Sub Bidang Pengadaan dan Pensiun di BKPSDM Mempawah Dani Yuska Listyana mengatakan, ada tiga formasi disabilitas yang tak ada pendaftar.

Formasi lainnya tanpa pendaftar yakni penyelenggaraan otonomi daerah. Formasi untuk difable ini yakni administrator database kependudukan, perancang grafis, dan arsiparis.

"Mungkin penyandang difable ada yang kualifikasi guru kelas tapi formasinya tidak ada untuk mereka. Sementara yang diperuntukan bagi mereka ternyata tidak ada yang memenuhi kualifikasi," katanya.

Formasi khusus disabilitas juga tak laku di Kabupaten Ketapang. BKPSDM Kabupaten Ketapang mencatat, terdapat empat formasi kosong tanpa seorang pun yang melamar yakni formasi disabilitas dan dokter.

"Disabilitas itu formasinya ada dua yaitu tenaga pendidikan guru konseling dan PPKN.

Untuk tenaga kesehatan dokter itu juga kosong untuk Puskemas di Hulu Sungai dan Simpang Dua," kata Kabid Pengadaan dan Mutasi ASN BKPSDM Kabupaten Ketapang, Endo.

Endo melanjutkan, sedangkan untuk pelamar paling sedikit itu ada di formasi analis pariwisata yang mana jumlah pelamarnya hanya 3 orang dari satu formasi yang dibutuhkan.

"Kalau pelamar terbanyak atau paling banyak minatnya itu ada di tenaga pendidikan agama Islam yang berjumlah 321 orang pelamar dan formasi yang dibutuhkan hanya 3," pungkasnya.

Formasi tak diminati terbanyak berada di Kabupaten Landak. Ada 13 formasi CPNS 2019 yang tak terisi alias kosong pelamar. Hingga batas akhir pendaftaran online pada 26 November 2019, 13 formasi ini tak ada yang melamar.

Formasi ini terdiri dari 12 dokter gigi dan satu analis kesejahteraan rakyat.

"Iya benar, ada 13 formasi yang kosong," ujar Kabid Pengadaan, Mutasi, dan Informasi Kepegawaian BKPSDM Landak Jamal kepada Tribun.

Formasi tanpa peminat juga terjadi di Kabupaten Sambas. Kepala Bidang Pengadaan dan Mutasi BKPSDMAD Kabupaten Sambas Dedie Noor mengatakan, Kabupaten Sambas membuka 355 formasi dan ada satu formasi yang tidak terisi yaitu Formasi Dokter Spesialis Anestesi di RSUD Sambas.

Formasi kosong lainnya berasal dari Kabupaten Kubu Raya. Kepala Bidang Mutasi BKPSDM Kubu Raya Sahrani saat dihubungi beberapa waktu lalu mengatakan, ada dua formasi tanpa pelamar yakni dokter gigi dan pekerja sosial masih nihil pelamar.

Formasi tanpa pelamar juga terdapat di Kota Pontianak. Kasubdit Kepangkatan dan Pengadaan Aparatur BKPSDM Pontianak, Ahmad Fadli menjelaskan, hingga hari terakhir pendaftaran sebanyak 4.533 pelamar telah login ke SSCN dan telah ada 4.362 pelamar telah submit.

Hingga akhir penutupan pendaftaran, ada dua formasi yang tak terisi yakni ahli pertama teknisi elektromedis dan pelaksana terampil asisten pranata anestesi.

"Ada juga formasi yang sepi pelamar yakni terapi wicara dan epidemiologi yang masing-masing hanya ada satu pelamar," pungkasnya.

Saat ini pihaknya tengah melakukan verifikasi berkas setelah itu diumumkan. Pengumuman yang akan dikeluarkan nanti akan dikategorikan menjadi dua, peserta yang Memenuhi Syarat (MS) dan TMS.

"Nanti akan kita umumkan pada 16 Desember siapa yang Memenuhi Syarat dan Tidak Memenuhi Syarat," ujarnya.

Bagi peserta yang dinyatakan tidak memenuhi syarat tetap akan diberikan masa sanggah untuk melengkapi beberapa berkas yang membuat yang bersangkutan tidak Memenuhi syarat.

"Akan ada masa sanggah selama tiga hari, dimulai dari sejak pengumuman administrasi," ujarnya.

Fadli menjelaskan sepanjang peserta tersebut mampu melengkapi berkas yang dibutuhkan dan dapat membuktikan. Jika sebelumnya dinyatakan TMS maka akan bisa berubah menjadi MS.

Pemkot Singkawang juga sudah menuntaskan proses pendaftaran CPNS. Sedikitnya 1.811 telah melamar formasi CPNS 2019 di Lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang. Sementara berkas pelamar yang masuk 1.713.

Tahap selanjutnya pengumuman hasil seleksi administrasi pada 16 Desember 2019. Masa sanggah 17 hingga 19 Desember 2019.

Pengumuman hasil sanggah 26 Desember 2019. Pengumuman jadwal kompetensi dasar Januari 2020 dan seleksi kompetensi dasar Februari 2020.

"Cuman kita gak tahu nda tahu nih ada perubahan atau tidak. Ini jadwal dari pemerintah pusat," kata Kepala Bidang (Kabid) Informasi Pengadaan dan Mutasi BKPSDM Kota Singkawang.

Dari seluruh pelamar yang mendaftar formasi yang paling banyak diminati yakni PGSD 229 pelamar, D3 keperawatan 183 pelamar dan D3 kebidanan 205 pelamar.

Sementara S1/D4 keperawatan anastesi kosong secara pemberkasan sehingga tidak lolos administrasi.

Ia mengimbau agar para pelamar mengaktifkan nomor handphone agar bisa dihubungi apabila pemberkasannya belum lengkap.

"Pelamar tu tetap mengaktifkan hp -nya untuk dihubungi," tuturnya. (lan/del/ags/nur/ian/ina/dan/doi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved