Mengubah Stigma Buruk HIV Bagi Para Milenial Kalbar
Dilanjutkannya, secara total keseluruhan hingga saat ini sudah ada 7441 masyarakat Kalbar yang positif terjangkit virus tersebut.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Maudy Asri Gita Utami
PONTIANAK - Memperingati hari HIV Aids sedunia, Tim Komisi Penanggulangan AIDS (KPAP) Provinsi Kalbar menyatakan ada 327 data resmi masyarakat yang terjangkit virus HIV di tahun 2019, semester pertama.
Data ini juga diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, yang disampaikan langsung oleh Pengelola Program KPAP Kalbar, Asnaim.
Dilanjutkannya, secara total keseluruhan hingga saat ini sudah ada 7441 masyarakat Kalbar yang positif terjangkit virus tersebut.
Dengan pertumbuhan yang signifikan tersebut, KPAP Kalbar sangat gencar untuk menggalakkan aksi nyata untuk memberikan pelayanan dan edukasi bagi masyarakat yang terpapar, seperti kegiatan pemilihan duta HIV Aids Kalbar tahun 2019.
• Cerita ODHA Saat Tahu Terinfeksi HIV, Suami Meninggal dan Satu Anaknya Positif Tertular
Asnaim menyebutkan, kegiatan ini bertujuan untuk menekan angka yang semakin meningkat di setiap tahunnya dan mencoba menyadarkan masyarakat bahwa para penderita HIV atau ODHA bukanlah masyarakat yang harus dihindari atau dijauhi.
Kegiatan yang berlangsung dalam pemilihan duta HIV tersebut menjadi ajang yang menarik untuk menarik para remaja umumnya, atau milenial agar mengerti dan sadar apa saja penyebab dari terjangkitnya virus tersebut di dalam tubuh manusia.
Dihadiri dari berbagai mahasiswa yang ada di Kota Pontianak, kegiatan tersebut mampu memberikan dorongan dan edukasi secara singkat bahwa masih banyak masyarakat awam yang tidak paham dan membuat persepsi buruk bagi para ODHA.
"Sudah seharusnya kita menjauhi penyakitnya, namun tidak orangnya."
"Karena itu, kegiatan seperti mencari duta HIV agar mereka bisa menjadi corong anak muda dalam menyampaikan kebenaran tentang penyakit HIV yang seharusnya bukan diintimidasi orang yang terpapar, melainkan mengerti apa penyebab dan cara menghindari penyakit tersebut," ujarnya.
Dengan pertumbuhan yang signifikan tersebut, lanjut Asnaim, ia mengharapkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat baik yang sudah terpapar ataupun masyarakat biasa agar tetap menjaga kesehatan dan menghindari tempat-tempat yang sangat beresiko.
Perlu diketahui, penularan HIV terjadi karena beberapa hal saja yang diantaranya adalah, melakukan hubungan seksual tanpa penggunaan pengaman, berbagi jarum suntik (penggunaan secara bersamaan) dan menyusui (red: Asi ibu yang terpapar HIV untuk anaknya).
"Semakin kita mengetahui, bahwa HIV tidak bisa menular hanya karena kita bersentuhan ataupun pegangan tangan, namun HIV bisa tertular karena ada media yang secara langsung atau kegiatan intim tersebut," jelasnya.
Ia semakin berharap, bahwa anak-anak muda saat ini harus bisa lebih paham dan bisa mengubah stigma buruk bagi para ODHA, serta merangkul para ODHA untuk terus menyatukan diri di masyarakat dan bisa berdaya sepeti manusia umumnya.
Orlana Devina Siambaton Munthe
Mahasiswi Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura
Duta HIV/AIDS kalimantan Barat Tahun 2019
Bersama Merangkul ODHA
