Cerita ODHA Saat Tahu Terinfeksi HIV, Suami Meninggal dan Satu Anaknya Positif Tertular
Awalnya saya tidak tahu kalau saya terkena HIV. Awalnya dari suami, dia mula-mula sakit seperti demam biasa, diare
PONTIANAK - Seorang perempuan berumur 44 tahun di Kota Pontianak, sejak 2014 lalu divonis mengidap HIV.
Ibu dengan lima anak ini harus tegar menghadapi kenyataan dirinya terjangkit virus yang sampai saat ini tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya.
Ibu lima anak ini menceritakan awal mulanya ia terjangkit virus HIV itu dari almarhum suaminya. Ketahuannya pun setelah sang suami meninggal dunia karena HIV-AIDS.
Bahkan tidak hanya sang ibu, satu dari lima anaknya juga positif tertular HIV.
Kondisi ini membuat sang ibu merasa tertekan.
"Awalnya saya tidak tahu kalau saya terkena HIV. Awalnya dari suami, dia mula-mula sakit seperti demam biasa, diare, terus bersambung dengan kulit yang bercak merah tetapi diobati dan sembuh. Kemudian berlanjut lagi sering sariawan," ucap Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) ini saat diwawancarai Tribun Pontianak secara eksklusif di kediamannya, Jumat (29/11).
Perempuan berinisial K ini mengetahui suami tekena HIV AIDS itu pada Maret 2014, sepekan setelah sang suami wafat.
• 327 Orang Pengidap HIV/AIDS Tersebar di 10 Kabupaten Kota di Kalbar Tahun 2019, Pontianak Tertinggi
Ia tegaskan kalau sekitar dua tahun sebelum meninggal, suaminya sering sakit tetapi dia tidak mengeluh dan tetap beraktivitas seperti biasa.
Melihat kondisi suaminya yang selalu sakit, ia menyatakan masih belum mengetahui penyakitnya.
Pada tahun 2014 lalu, selain sang suami, anak bungsunya yang saat itu berusia tiga tahun juga sering sakit.
Antara anak bungsu dan suaminya, silih berganti diserang penyakit yang belum diketahui jenisnya.
"Suami dan anak bungsu kami yang berumur tiga tahun pada waktu itu silih berganti sakit. Bahkan anak saya opname di rumah sakit dan terus bergiliran, anak keluar rumah sakit, bapaknya lagi yang masuk rumah sakit," jelasnya.
Sekitar empat hari dirawat dirumah sakit, kondisi sang suami tidak kunjung membaik. Memasuki hari ke-5, dokter melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui penyakitnya.
Namun setelah perawat mengambil sampel darahnya, pada hari itu juga sang suami meninggal.
Sementara hasil tes darah belum diketahui.
