KPH Gelar Rapat Evaluasi, Bahas Beberapa Poin Penting Karhutla
"Peta ini berdasarkan hasil analisis dari lokasi yang sering terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Jamadin
KUBU RAYA -Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Amung Hidayat mengungkapkan rapat evaluasi yang diselenggarakan oleh KPH Kubu Raya guna menanggulangi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) membahas beberapa poin penting.
"Kita membahas evaluasi atas pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di
Kabupaten Kubu Raya dalam periode 2019, sosilisasi program pencegahan karhutla terintegrasi Tahun 2020 serta membangun komitmen dan kesepakatan bersama untuk pencegahan Karhutla," jelasnya, Selasa (26/11/2019).
• Muda Mahendrawan Imbau Perusahaan Salurkan Dana CSR Pembuatan Sumur Bor
Adapun hasil yang diharapkan dari rapat evaluasi, yakni Dampak dan akibat kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kubu Raya tersosialisasikan. Kemudian kesepakatan kerjasama antara pihak (KPH, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan Usaha Berbasis Lahan) untuk mengimplementasikan pencegahan Karhutla terintegrasi.
Serahkan Peta
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kubu Raya, Amung Hidayat menyerahan peta indikatif sumur bor Kabupaten Kubu Raya dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya.
"Peta ini berdasarkan hasil analisis dari lokasi yang sering terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sebaran hotspot serta kedalaman gambut hingga luas Karhutla," ungkap Amung Hidayat, Selasa (26/11/2019).
Amung menyebutkan, nantinya dengan adanya pembuatan sumur bor di 828 titik sembilan kecamatan Kubu Raya, pihaknya akan terus pantau dan lakukan evaluasi secara berkala .
"Ini yang harus dibangun di Kubu Raya baik di dalam maupun di luar konsesi, kita libatkan dan jalin komitmen dengan pemegang izin," tambah Amung Hidayat.
• Dinas Kesehatan Sekadau Antisipasi Melonjaknya Kasus DBD dengan Berbagai Inovasi
Dari sembilan kecamatan di Kubu Raya, ada beberapa daerah yang berpotensi cukup rawan kasus Karhutla.
"Hampir di daerah pemukiman dan pertanian penduduk, contohnya di Punggur Besar dan Kecil," tutupnya.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak