Dulunya Cleaning Service, Kini Zakaria Jadi Eksportir Kratom Beromset Rp 1 M Perbulan
Setelah itu, pria berumur 38 tahun ini mencoba tantangan baru dengan menggeluti profesi sebagai marketing truk hingga marketing alat berat.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Madrosid
Diketahui, menurutnya, Kratom dari dirinya diolah kembali untuk menjadi berbagai varian, dari mulai teh, hingga pengobatan.
Jack pun membeberkan, jika keberhasilannya sekarang juga berkat bantuan dari warga sekitar, yang telah bersedia meminjamkannya perangkat seperti laptop dan sejenisnya untuk bekerja.
Berawal hanya mengemas dan bekerja dengan istri untuk penjualan Kratom, kini dia pun telah mempunyai 40 karyawan yang terdiri dari 22 orang perempuan dan 18 laki-laki.
Kesemuanya ialah warga sekitar. Para karyawan diungkap Jack digaji perhari Rp. 100 ribu dengan bekerja mulai pukul 08.00 - 16.00 WIB.
Selain mempunyai karyawan di ruang produksi yang berukuran sekitar 7x17 meter, Jack juga mempunyai petani binaan untuk memasok Kratom-nya, guna memenuhi permintaan pelanggannya di Amerika.
Jack mengatakan, tidak sulit menjadi petani Kratom, karena tanpa irigasi serta tidak menggunakan pupuk bisa berjalan, terlebih dalam waktu tiga bulan sudah bisa dipanen.
Menurutnya, cukup banyak masyarakat yang merasa terbantu dengan menjadi petani Kratom di tengah anjloknya harga komoditas lainnya di Kalbar seperti sawit dan karet.
"Kalau dari petani yang saya bina sejak awal mulai dari menyediakan bibit hingga mengawasi perawatannya, saya membeli Kratomnya seharga Rp30 Ribu per Kilogram. Sedangkan kalau membeli bukan dari petani binaan, Rp25 Ribu per Kilogram," ungkap Jack.
Selain dari Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalbar, Jack juga memasok Kratom dari Kaltim.
Walaupun memang, ia mengaku saat mendapatkan Kratom, tak jarang ditipu karena Kratom dicampur dengan daun lainnya.
"Kita membutuhkan banyak Kratom, karena permintaannya di luar negeri semakin tinggi, bukan hanya di Amerika, tetapi juga di Eropa," ungkapnya.
Dijelaskannya, untuk membentuk Kratom yang bisa dijual, awalnya daun dipisahkan dari batang daun, kemudian mengeringkan diruangan selama tiga hari, jika diluar ruangan hanya sejam.
Kemudian daun tersebut digiling menjadi serbuk, setelah itu difilter sifter atau pengayak, kemudian di sterilkan ruangan pakai mesin UV baru dipacking dengan mesin packing, dalam satu karung kratom 20 kg. Tak lupa suhu ruangan penyimpanan Kratom juga tidak boleh dibawah 35 derajat.
"Alhamdulillah, kini pendapatan perbulan mencapai diatas Rp. 1 M keatas," bebernya.
Jack pun menerangkan, untuk tahun ini saja, biaya pengiriman Kratom miliknya dari Januari-November 2019 menggunakan air cargo mencapai Rp. 39 M dengan rincian 25 ton dalam sebulan untuk empat pelanggan. Sementara menggunakan kontainer bisa mengirim sekitar 120 ton dalam sebulan.