Dulunya Cleaning Service, Kini Zakaria Jadi Eksportir Kratom Beromset Rp 1 M Perbulan

Setelah itu, pria berumur 38 tahun ini mencoba tantangan baru dengan menggeluti profesi sebagai marketing truk hingga marketing alat berat.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/kolase/RIDHO PANJI PRADANA
Tumpukan Kratom/Eksportir Kratom asal Kalbar, M Zakaria 

PONTIANAK - Mungkin tidak akan ada yang menyangka, seorang Muhammad Zakaria yang kini dikenal sebagai satu diantara eksportir terbesar Kratom asal Kalbar dulunya merupakan seorang cleaning service.

Tentu menjadi seorang yang dikenal hingga ke luar negeri, bahkan mempunyai rumah megah serta gudang sendiri tidak langsung begitu saja terjadi.

Jack, sapaan akrabnya memulai bekerja menjadi seorang cleaning service satu diantara dealer di Kubu Raya pada tahun 2011.

Setelah itu, pria berumur 38 tahun ini mencoba tantangan baru dengan menggeluti profesi sebagai marketing truk hingga marketing alat berat.

Kemudian kembali berpindah pekerjaan pada 2013 dengan membuat perusahaan sendiri dibidang ekspedisi, namun hingga 2015 akhirnya perusahaan yang dibentuk tersebut colaps.

"Di 2015 saya mulai belajar menggiat Kratom, dan awalnya juga ditipu. Karena mengandalkan orang, kratom diambil rupanya kratom tidak dibayar. Sehingga bertanggung jawab untuk membayar hutang dengan petani," ungkapnya, Senin (18/11/2019) saat ditemui dirumahnya.

Hal tersebut, ternyata tak membuat pria yang tinggal di kawasan Jalan Adi Sucipto Pontianak ini menyerah.

Setelah menempuh berbagai cara, ia pun berhasil menemukan pelanggan pertamanya dari luar negeri yakni Kolombia.

Namun perjalan berikut tidak sesuai dengan yang diharapkan. Begitu Kratom dikirim ke Kolombia, Kratom yang dihimpun Jack dari para petani tersebut ternyata tidak dibayar.

Walaupun sempat diungkapkan dia, jika saat pertama kali berkomunikasi dengan orang luar negeri tersebut, ia agak bingung lantaran pelanggaran yang menipunya tersebut menghubungi via video call dan menggunakan bahasa Inggris.

Sutarmidji Minta Pemerintah Pusat Tak Stop Ekspor Kratom

"Saya ditipu, warga Kolombia itu tidak membayar harga Kratom milik petani teman saya itu senilai Rp26 Juta. Tidak dibayar sama sekali, saya bertanggung jawab," kenangnya.

Namun ternyata, Jack yang mengaku kini telah mengirim Kratom ke luar negeri hingga berton-ton tak pantang menyerah. Ia terus mencari pelanggan dari luar negeri.

Hingga akhirnya ia berhasil menemukan pembeli Kratom kembali dari negeri Paman Sam tersebut.

Walaupun memang awalnya konsumen tersebut membeli hanya 250 gram Kratom yang telah berbentuk serbuk atau raw material pada dirinya, ternyata hal tersebutlah menjadi awal kesuksesannya.

Konsumen dari Amerika Serikat itu, dikatakan Jack untuk sekarang sudah memesan Kratom hingga 50 ton perbulannya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved