Demokrat Didik Kader Perang Opini Pada Medsos Guna Menangkan Simpati Publik
Ia menegaskan inti acara ini adalah ingin melakukan konsolidasi Partai Demokrat dalam rangka menghadapi Pilkada 2020.
Penulis: Syahroni | Editor: Maudy Asri Gita Utami
PONTIANAK - Plt Ketua DPD Demokrat Kalbar, Erma Suryani Ranik menjelaskan pembekalan hari ini adalah pendidikan untuk para kader dan 58 anggota DPRD kabupten-kota serta Provinsi Kalbar.
Dalam acara ini, pihaknya mendatangkan pengurus DPP, Hinca Pandjaitan, Edhie Baskoro Yudhoyono, Pramono Edi Wibowo dan Bendahara Umum Partai.
Ia menegaskan inti acara ini adalah ingin melakukan konsolidasi Partai Demokrat dalam rangka menghadapi Pilkada 2020.
"Juga bagian dari konsolidasi internal Partai Demokrat setelah mengalami luka dengan kejadian, tersangkut hukumnya Ketua DPD Pak Suryadman Gidot," ucap Erma saat diwawancarai, Sabtu (16/11/2019).
• Buka Pendidikan Kader Demokrat, Hinca: Baru Dikalbar Petinggi Demokrat Kumpul Berikan Materi
• Pendidikan Kader Demokrat, Erma Ranik Masukkan Materi Perang Medsos dan Gender
Selaku pemimpin baru Demokrat Kalbar, Erma menegaskan harus bergandeng tangan bahu membahu dengan wakil ketua dan kader dalam membangun sinergi partai kedepannya.
Satu diantara materi dalam pendidikan kader terkait perang media sosial dapam berpolitik, Erma Ranik menyebutkan sebagai partai politik modern.
Pihaknya menyadari bahwa media sosial adalah alat komunikasi yang sangat efektif saat ini.
Oleh karena itu, partai dengan lambang Bintang Merci ini menginginkan agar kader bisa menyampaikan posisi politik dan sikap politik partai melalui media sosial.
"Menurut kami kedepan kader Partai Demokrat harus mampu berperang opini di Medsos, karena kalau tidak mampu kita tidak akan bisa memenangkan hati publik," tambahnya.
Maka para kader dibekali bagaimana bermedsos, guna membangun opini publik.
Kemudian untuk Pilkada 2020 sengaja mendatangkan Edhie Baskoro Yudhoyono selaku Ketua Pemenangan Pemilu.
Hal ini sangat penting, karena tujuh daerah akan melangsungkan pemilihan.
"Beberapa tempat kami mempunyai kursi sangat signifikan, tapi tetap harus berkoalisi, kami meminta arahan Pak Ibas tekait Pilkada 2020," ucap Erma.
Saat ini Demokrat belum membuka pendaftaran, masih menunggu arahan Ibas. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak