Muhammad Munsif: Kalbar Punya Tugas Wujudkan Swasembada Daging

Muhammad Munsif mengatakan Provinsi Kalimantan Barat mempunyai tugas untuk mewujudkan swasembada daging

Penulis: Anggita Putri | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Penyerahan Hewan Kurban oleh Kepala Dinas Pangan, Peternakan dan Kesehatan Hewan, Provinsi Kalbar, Muhammad Munsif di salah satu Masjid. 

Muhammad Munsif: Kalbar Punya Tugas Wujudkan Swasembada Daging

PONTIANAK - Kepala Dinas Pangan peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, Muhammad Munsif mengatakan Provinsi Kalimantan Barat mempunyai tugas untuk mewujudkan swasembada daging dan indikatornya adalah kebutuhan di daerah bisa terpenuhi dari produksi peternak dari daerah sendiri.

Secara nasional Indlnesia saat ini masih import terutama sapi lebih kurang 350 sampai 400 ribu ton .

Sedangkan Kalbar masih mendatangkan sapi dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lebih kurang setiap tahun memasukan 25 sampai 30 ekor sapi dari luar daerah Jatim dan Kalteng.

Baca: Penutupan Bulan Bakti Peternakan 2019, Sutarmidji Harap Kebutuhan Daging Hewan Kalbar Bisa Mandiri

Baca: Panen Perdana Padi di Sengah Temila, Karolin Ajak Masyarakat Wujudkan Swasembada Pangan

Baca: Evaluasi Wajib Tanam Bawang Putih, Kementan Ajak Semua Pihak Wujudkan Swasembada 2021

"Tentu dari arahan Gubernur kita akan melakulan langkah bagaimana supaya populasi sapi di Kalbar terus meningkat," ujarnya kepada Tribun Pontianak, Minggu (3/11/2019).

Ia mengatakan untuk meningkatkan efektivitas dilakun program inovasi yakini upaya khusus sapi indukan wajib bunting dengan teknologi dengan inseminasi buatan.

Ini bagian dari statregi nasional yang dicanangkan oleh kementrian pertanian bahwa satu tahun Indonesia di harapkan bisa melahirkan 3 juta ekor sapi secara nasional.

"Target kelahiran Upsus Siwab Kalbar 2019 sebesar 9.800 ekor. Realisasi per 31 Okt 2019 susah sebesar 9.943 ekor atau 101.46 %," ujarnya.

Dibandingkan Jatim yang memang menjadi provinsi terbesar populasi di Indonesia hampir 27 persen populasi nasional ada di Jatim.

Makanya mereka mampu mengemban tugas untuk melahirkan sapi lebih kurang 750 ribu pertahun.

"Kalau di Kalbar hanya 20 ribu dan kita ditargetkan paling tinggi di antara provisni se Kalimantan dan capaiannya saat ini bagus dan sampai bulan November capain kebuntingan sudah melebihi 101 persen ," ujarnya.

Di Kalbar sendiri ia mengatakan sampai akhir Desember bukan hanya kebuntingan tapi diikuti dengan kelahiran bisa mencapai lebih dari 100 persen.
Itu salah satu strategi yang dipilih yang paling rasional yakni menggunakan teknologi terkini inseminasi buatan.

"Jadi ada semen beku dari induk terpilih dan di suntuikan pada sapi betina yang mengalami birahi. Tentu ini perlu tenaga terampil disamping mengharapkan perkawinan alami . Kawin alami tentu kelahirannya tidak bisa di prediksi karena posisi kawin alamnnya, tapi kalau dengan inseminasi ini bisa dikendalikan dan direncanakan ," ujarnya.

Di Indonesia sendiri sudah banyak sapi yang dikenal dunia seperti sapi Madura, Bali, sapi Po dan Aceh dan lainnya .

Selama ini di Kalbar cocok mendatangkan sapi dari Bali dan Sapi lokal Madura.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved