Breaking News

Sutarmidji: Pertamina Tak Beres Urus LPG! Desak Kepala Daerah Cabut Izin Agen & Pangkalan Curang

Rasanya mau ganti gas warna pink, sedangkan gas kayak gini banyak yang ngeluh apa lagi yang tabung pink.

Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/Rivaldi Ade Musliadi
Warga mengantri untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg, pada operasi pasar yang digelar Pertamina dan Diskumdag di Pasar Dahlia Jl. H Rais Arrahman, Kamis (31/10/2019). 

Ia mengaku sudah sering mengantre dan jadwalnya mengantre biasanya pada Selasa dan Kamis.

"Waktu Kamis kemarin beli gas tapi tidak ada dan di kasih tahu kalau di sini ada operasi pasar," ujarnya saat antre membeli elpiji pada operasi pasar di Pasar Dahlia Pontianak, Kamis (31/10).
Ia mengaku bahwa sejak sepekan lalu susah mencari elpiji 3 kg, bahkan kadang tidak dapat.

"Kalau tidak dapat biasanya minta langsung ke agen dia bilang tidak ada padahal ada . Tapi orang lain minta di kasinya. Apelah beda kita nih kita sama-saam beli," ujarnya.

Sebelumnya ia mengaku memang sudah biasa antre di pangkalan dengan harga Rp 16.500. Tapi saat di pangkalan tidak ada, ia terpaksa ke pengecer dengan harga Rp 25 ribu.

"Mau tidak mau dibeli lah dari pengecer. Hal kayak gitu bisa di laporkan bahkan ada yang jual Rp 30 ribu," ujarnya.

Lina mengaku tidak mampu jika terus terusan membeli elpiji 3 kg dengan harga seperti itu. Apalagi satu tabung biasanya habis digunakan dalam dua hari. Namun ia merasa bersyukur sebab jualannya sampai saat ini lancar, tapi dengan kondiai gas seperti ini ia merasa berat.

"Rasanya mau ganti gas warna pink, sedangkan gas kayak gini banyak yang ngeluh apa lagi yang tabung pink. Tapi kadang mau tak mau kalau udah langka kita isi yang harga 25 ribu di pengecer dari pada tidak ada sama sekali," ujarnya.

Ia merasa kalau bulan ini elpiji 3 Kg terasa langka dan macet, biasanya ia langaung meminta ke agen. Namun beberapa kali dikatakan bahwa di agen juga tidak ada. Ia mengatakan operasi pasar elpiji 3 kg seperti ini harus sering dilaksanakan untuk masyarakat biar merata.

"Ini masih mending di jatah dua, kadang satu saja susah carinya. Pengambilan tadi juga pakai celup tangan bawa KTP. Sebelumnya belum pernah kayak gini. Tapi bagusnya operasi seperti ini minimal 1 minggu dua kali lebih bagus ," pungkasnya. 

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved