Berikut Analisa Pengamat Ekonomi Untan Terkait Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Pontianak
Walaupun misalnya ada penambahan pengguna, kalau subsidinya tidak bertambah ya, pertamina juga tidak bisa menambah.
Penulis: Zulkifli | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Berikut Analisa Pengamat Ekonomi Untan Terkait Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg di Pontianak
PONTIANAK - Warga Kota Pontianak Kalimantan Barat, beberapa waktu terakhir mengalami kelangkaan gas elpiji 3 Kg.
Kondisi ini mulai dikeluhkan warga, bahkan sampai membuat Gubernur Sutarmidji turun tangan, dengan mengintruksikan kepada Wali Kota Bupati untuk menindak apabila ditemukan pangkalan gas elpiji , yang menyalahi aturan.
Gubernur juga meminta Pertamina untuk segera mengatasi persoalan ini.
Lalu bagaimana pengamat ekonomi melihat persoalan ini.
Baca: Disperindagnaker Sebut Ketersediaan LPG 3 Kg di Mempawah Masih Stabil
Baca: FOTO: Warga Pontianak Mengantri untuk Mendapatkan LPG 3 Kg
Baca: Pertamina Menyiapkan Sebanyak 40 Juta Tabung Gas LPG 3 Kg Untuk Se-Kalbar
Berikut analisa Pengamat Ekonomi Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Ali Nasrun.
Saya kira yang kita duga memang penggunanya (gas elpiji) lebih banyak dari yang tersedia.
Pertamina tentu tidak bisa semaunya menambah stok.
Itukan subsidi, artinya tergantung dana yang disediakan pemerintah.
Walaupun misalnya ada penambahan pengguna, kalau subsidinya tidak bertambah ya, pertamina juga tidak bisa menambah.
Nanti nagihnya (biaya red) sama siapa.
Pertamina tidak menanggung selisih itu.
Besar dugaan kita karena pertama, memang pertambahan jumlah penduduk.
Kedua, karena semakin banyaknya pengguna beralih menggunakan gas elpiji 3 kg.
karena bagaimanapun gas elpiji bagi ibu-ibu selisihnya harganya lumayan, ketimbang gas non subsidi.