Target 2021 Pontianak Bebas Kumuh, Kerjasama Intervensi Pusat, Rp 2 M untuk Bedah Rumah

Masih banyak kawasan kumuh lainnya yang berupa spot-spot, sehingga kita terus berikan intervensi untuk menghilangkannya.

TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Ilustrasi 

Kawasan kumuh disebutnya ada di Tambelan Sampit, kawasan UK yang ada di Sungai Beliung, Siantan Tengah.

Intervensi

Berdasarkan data yang ada pada Pemkot Pontianak tahun 2018, kawasan kumuh di Kota Pontianak masih mencapai 48 hektare dan pada tahun 2015 kawasan kumuh masih 70 hekter.

Menurut Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman, Fuadi Yusla pihaknya terus memberikan intervensi untuk penanganan kawasan kumuh sehingga saat ini tinggal sedikit lagi.

"Kawasan kumuh kita memang sampai saat ini tersisa 24 hektare. Mudah-mudahan dalam satu atau dua tahun kedepan bisa dituntaskan," ucap Fuadi Yusla.

Lanjut disampaikannya, sebuah kawasan ditetapkan kumuh berdasarkan pada lingkungan yang tidak tertata rapi, jalan lingkungan rusak, drainase buruk, kemudian sanitasi yang buruk.

Maka adanya kegiatan dari PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) dan Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Direktorat Jendral Cipta Karya dengan memberikan intervensi pada 25 rumah yang ada di kawasan Parit Nanas dengan anggaran Rp 2 miliar dinilainya sangat membantu Pemkot Pontianak dalam membebaskan Kota Khatulistiwa ini dari kawasan kumuh.

Diakuinya, untuk penanganan Parit Nanas sendiri dilakukan kolabirasi dengan pihak Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) serta Pemkot Pontianak sendiri yang fokus pada jalan lingkungan serta drainasenya.

"Kalau semua bisa kita tangani maka kawasan itu akan keluar dari kategori kawasan kumuh," ucapnya.

Lanjut disampaikannya kawasan kumuh tak terlepas dari rumah warga yang rapi dan tidak layak huni.

Sehingga program bedah rumah adalah bagian dari pengentasan kawasan kumuh pula.

"Tahun 2019 ada 396 unit bedah rumah bantuan dari pemerintah pusat dan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Kemudian dari APBD Kota Pontianak ada anggaran lebih dari Rp2 miliar untuk penanganan rumah tida layak huni," ucap Fuadi Yusla.

Sehingga pada tahun 2019 ini sekitar 450-500 unit rumah bisa ditangani.

Ia harapkan masyarakat yang mendapatkan bantuan dapat menjalankannya dengan baik.

"Saat ini masih ada sekitar 1.000 rumah warga Kota Pontianak yang tidak layak huni. Kita akan terus kejar berbaikan dengan program bedah rumah. Itu tersebar dibeberapa kelurahan di Kota Pontianak ini," ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved