Dewan Adat Dayak Pontianak Gelar Pelatihan Penangkaran Benih dan Hidroponik
Untuk di Kota Pontianak memang yang bisa dilakukan untuk di pertanian adalah untuk penangkaran benih dan hidroponik.
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Dewan Adat Dayak Pontianak Gelar Pelatihan Penangkaran Benih dan Hidroponik
PONTIANAK - Dewan Adat Dayak (DAD) Pontianak menggelar pelatihan pelatihan penangkaran benih dan hidroponik di Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Kalbar sebagai upaya berkontribusi mengembangkan pertanian terutama SDM bagi anak mudanya, pada Selasa (22/10).
“Kami dari pengurus DAD Pontianak dan sejumlah masyarakat gelar pelatihan tersebut untuk mendapat pengetahuan untuk tanaman pertanian. Kita tadi melakukan pelatihan penangkaran lengkeng, rambutan dan durian serta budidaya dengan hidroponik,” Jelas Sekretaris DAD Kota Pontianak , Agustinus.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian TPH Kalbar, Heronimus Hero mengatakan, bahwa pihaknya sangat menyambut baik siapa pun untuk turut dan berkontribusi memajukan pertanian di Kalbar.
Baca: Asyiknya Ibu-ibu di Kubu Raya Belajar Tanam Sayuran Hidroponik oleh MD Forhati, Intip Foto-fotonya
Baca: SMPN 20 Bangun Green House Hidroponik dan Rancang Pengolahan Sampah Dengan Dana CSR
“Kita dari Distan TPH Kalbar sangat menyambut baik kemauan dan gerakan DAD Pontianak untuk berkontribusi membangun pertanian. Kita sangat mendukung dan menyiapkan tempat serta instruktur dan narasumber di kegiatan tersebut,” katanya.
Hero menyebutkan bahwa, untuk di Kota Pontianak memang yang bisa dilakukan untuk di pertanian adalah untuk penangkaran benih dan hidroponik karena berkaitan dengan penyesuaian lahan yang terbatas.
Kecuali menurutnya di daerah bisa budidaya.
“Di kota ini kan lahan terbatas meskipun ada memang masih yang memiliki luas. Namun mayoritas kan lahan nya terbatas. Jadi cocok untuk mengembangkan pertanian terutama untuk penangkaran benih dan hidroponik,” ungkapnya.
Dalam pelatihan tersebut diikuti sekitar 30 peserta dari pengurus dan sejumlah warga Kota Pontianak.
Peserta sebelum praktek lapangan terlebih dahulu diberikan materi seputar pertanian dan teori untuk penangkaran benih dan budidaya dengan teknologi hidroponik.
“Kita dalam pengembangan pertanian di Kalbar terus melibatkan berbagai pihak baik komunitas, pelajar, mahasiswa dan masyarakat serta siapa pun. Hal itu karena memang sekali lagi pertanian harus didukung semua pihak,” tambahnya. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak