Wagub Kalbar: Budaya Robo-robo Harus Kita Lestarikan
Bagaikan kata pepatah, ibarat Bersatunya Aur dan Tebing, kokoh menahan tanah dari keruntuhan.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Maudy Asri Gita Utami
Keanekaragaman adat istiadat dan budaya yang dimiliki merupakan modal dasar dalam pembangunan di Bidang Budaya dan Pariwisata.
"Dalam kaitannya dengan perayaan Budaya Robo-robo yang kita rayakan bersama saat ini. Saya nilai merupakan komitmen dan kepedulian kita bersama dalam upaya apresiasi, pelestarian dan pengembangan sejarah dan budaya di Kalbar ," ujarnya.
Ia berharap acara Robo-robo tetap konsisten mempertahankan keaslian sejarah pendiri Kota Mempawah.
Sesuai dengan perkembangan situasi diharapkan dapat dikembangkan untuk kegiatan yang bersifat kepariwisataan daerah berupa kegiatan, napak tilas, perlombaan, festival budaya dan kesenian daerah dan Iain-lain.
Keseluruhan aktivitas tersebut seyogyanya dapat dikemas dengan lebih baik agar acara ini dapat bernilai jual tinggi dalam rangka pengembangan pariwisata daerah.
Wagub Kalbar juga meminta perhatian kepada semua Para Pejabat Pemerintah Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, maupun masyarakat agar terus menggali, mengembangkan, mengapresiasi dan melestarikan nilai-nilai sejarah, kesenian dan kebudayaan daerah Provinsi Kalbar serta membangun kerjasama antar kebudayaan sesama suku, anak bangsa yang ada di daerah ini secara sinergis, saling menguntungkan dan hidup harmonis.
"Tahun 2013-2019, Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, telah menetapkan 1.086 Warisan Budaya Takbenda Indonesia," ujarnya.
Khusus Warisan Budaya Takbenda Kalbar sampai tahun 2019 telah ditetapkan sebanyak 37 Warisan Budaya Takbenda Indonesia, termasuk salah satunya Robo-robo. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak