Wawancara Ekslusif

Prinsip Hidup Kepala Sekolah yang Cabuli 11 Siswa: Masuk Kandang Domba Jadi Domba! Istrinya Tak Tahu

IS yang diduga mencabuli 11 siswa laki-lakinya di sekolah pada April lalu meminta maaf kepada siswa dan orangtua korban.

Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Marlen Sitinjak
GRAFIS TRIBUN PONTIANAK/ANDHIKA PRASETYO
Prinsip Hidup Kepala Sekolah yang Cabuli 11 Siswa: Masuk Kandang Domba Jadi Domba! Istrinya Tak Tahu. 

IS: Sebenarnya, dasarnya itu saya ingin mendekatkan diri dengan anak. Satu tahun lebih saya jadi kepala sekolah di sana.

Supaya dekat dengan anak, kita bergurau seperti anak-anak juga. Karena saya lihat mereka suka bergurau.

Istilah pribahasanya itu, masuk kandang domba jadi domba, masuk kandang kambing jadi kambing. Jadi itu yang saya lakukan.

Entah mengapa, perbuatan saya kepada keempat orang anak ini tiba-tiba aneh, itu saja.

Selama 31 tahun saya bertugas, tidak pernah saya melakukan hal yang tidak-tidak. Kalau tidak percaya tanya sama keluarga saya.

Alfons: Polisi menyebut ada ancaman yang Anda berikan ke siswa? Apa benar? 

IS: Tidak ada, saya tidak ada mengancam. Selaku kepala sekolah saya selalu mengingatkan kepada mereka, bukan sama mereka saja tapi kepada seluruh siswa saya ingatkan.

Kalian harus tunduk, harus taat, harus ikuti perintah pak guru mau pun kepala sekolah kalau kalian mau naik kelas.
Begitu juga yang kelas 6 kalau mau lulus, ikuti perintah dan peraturan sekolah.

Sebab semakin banyak kamu tidak menuruti aturan sekolah, tidak akan mendapat hasil yang baik. Itu saja yang saya sampaikan.

Jadi tidak ada saya tahan ijazah, itu tidak pernah dan silahkan ditanya. Kemarin saja saya sudah ditahan di sini, saya masih berusaha mengeluarkan ijazah mereka.

Alfons: Apa Anda memiliki istri? Tahukah dia kasus yang membelit Anda? 

IS: Punya, anak saya juga ada dua. Kejadian ini saya lakukan dari Bulan April, itulah mereka (istri) tidak tahu. Mereka tahunya sejak saya dilaporkan

Baca: FAKTA BARU Kepala Sekolah di Sintang Tewas Ditusuk Mantan Suami Keponakan, Dipaksa Cerai dan Diusir

Baca: Aktivis Perempuan Syarifah Ida Harap Oknum Kasus Pencabulan 11 Siswanya Dihukum Seberat- Beratnya

Alfons: Kasus ini sudah bergulir. Apa yang mau Anda sampaikan kepada siswa yang menjadi korban? Termasuk kepada orangtua mereka?

IS : Saya minta maaf yang sebesar-besarnya, kalau saya melakukan hal yang tidak baik. Karena saya guru, bagaimana pun saya harus menasehati anak didik saya.

Saya minta maaf kepada para orangtua, karena pada dasarnya saya mengajar anak-anak bapak-ibu sekalian bukan untuk kejelekan, bukan untuk memuaskan hawa nafsu saya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved