Demo Kantor DPRD, Mahasiswa Bawa Isu Nasional dan Lokal Serta Minta Aparat tidak Represif
Selain isu nasional, isu lokal juga dibawa oleh para mahasiswa yang menyuarakan suara rakyat ini.
Demo Kantor DPRD, Mahasiswa Bawa Isu Nasional dan Lokal Serta Minta Aparat tidak Represif
PONTIANAK - Ribuan mahasiswa dan pemuda Kalimantan Barat dari berbagai universitas turun kejalan mengepung Kantor DPRD Kalbar untuk menyuarakan aspirasi mereka dan masyarakat.
Aksi mahasiswa dan pemuda Kalbar menggugat ini berjalan dengan tertib, meskipun sempat terjadi pelemparan batol minuman kearah petugas lantaran mereka dipaksa menunggu berjam-jam diluar pagar gedung rakyat tersebut.
Selain isu nasional, isu lokal juga dibawa oleh para mahasiswa yang menyuarakan suara rakyat ini.
Mereka sengaja menggelar aksi bertepatan dengan acara pelantikan Anggota DPRD Provinsi Kalbar terpilih periode 2019-2024. Supaya aspirasi didengar dan para dewan yang terpilih juga menjalan tugas dengan baik lima tahun kedepan.
Isu nasional yang dibawa para pemuda dan mahasiswa Kalbar adalah tolak RUU KPK, RKHUP dan meminta presiden Joko Widodo mengelurkan Perpu untuk membatalkan RUU KPK.
Kemudian para mahasiswa juga menolak dan meminta kepolisian agar tidak bertindak represif saat mengamankan mahasiswa melakukan aksi.
Baca: Jadi Irup Upacara Sekolah, Ini Pesan Bhabinsa Roban
Mereka meminta mengusut tuntas kejadian penembakan mahasiswa yang terjadi di Sulawesi Tengah dan bertanggung jawab atas meninggalnya dua orang mahasiswa. Bahkan menurutnya perlakuan represif aparat terjadi dimana-mana dan itu tidak manusiawi.
Selain itu, meminta negara dan aparat pemerintah serta penegak hukum hadir ditengah-tengah masyarakat pendatang di Papua yang menjadi korban. Mahasiswa Kalbar juga meminta aparat keamanan menjamin dan memnerikan perlindungan serta rasa aman bagi warga di Papua.
Untuk isu lokal, para mahasiswa meminta pemerintah dan aparat penegak hukum tegas menindak perusahaan yang lahannya terbakar. Pemerintah harus berani mencabut izin dan mempidanakan perusahaan.
Para petani yang ditangkap karena membakar lahan untuk berladang dan bercocok tanam harus harus dilepaskan, karena mahaisiswa menilai mereka untuk menghidupi keluarga dan tidak terlalu mempengaruhi kondisi asap sebab itu sudah berlangsung ratusan tahun.
Komandan Lapangan Aksi Mahasiswa dan Pemuda Kalbar Menggugat, M Fahmi menjelaskan aksi yang mereka lakukan bukan semata isu nasional, namun isu-isu lokal juga diangkat agar Kalbar lebih baik.
"Kita juga meminta anggota DPRD Kalbar untuk bisa selalu mengawal program pemerintah dan program kerja mereka sendiri di Kalbar ini," ucap Fahmi saat diwawancarai.
Baca: VIDEO: Kondisi Jembatan Sungai Selamat yang Sering Makan Korban
Ia menegaskan kedatangan ribuan masyarakat dan pemuda Kalbar untuk menyampaikan aspirasi masyarakat bukanlah untuk anarkis.
Mahasiswa adalah penyambung lidah masyarakat dan ia menegaskan aksi tidak dilakukan dengan merusak fasilitas yang ada.
"Kami minta Presiden Indonesia, segera mengeluarkan Perpu pembatalan RUU KPK," tegasnya.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak