Mentan Amran Tantang Ahli Agronomi Hasilkan Inovasi Pertanian 4.0
Tantangan pertanian di era industri 4.0 makin besar. Karena itu menghadapi era tersebut, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Madrosid
Menurutnya, tidak ada lompatan di bidang onfarm dan produktivitas yang efisien jika tidak didukung oleh agronomi. Karenanya, PERAGI harus siap menciptakan, menghasilkan produk pertanian yang bernilai tinggi.
Untuk diketahui, PERAGI merupakan sebuah organisasi profesi dan kepakaran yang terdiri dari pakar-pakar basis agronomi, termasuk agropreneur yang bergerak di bidang agronomi. PERAGI memiliki potensi besar dalam membangun pertanian Indonesia melalui peran sebagai agronom modern, sehingga produktivitas dan daya saing pertanian meningkat.
"Dengan adanya modernisasi pertanian, PERAGI akan mengimplementasikan ilmunya dan semakin berkontribusi terhadap peningkatan dan efisiensi produksi," tutur Prof Syakir.
Peningkatan daya saing komoditas pertanian menjadi salah satu fokus PERAGI karena hal tersebut merupakan prasyarat penting untuk bersaing dengan negara lain. Terkait daya saing, PERAGI akan berperan melalui pengembangan teknologi budidaya yang dapat meningkatkan efisiensi produksi, sehingga selain dapat mendorong produktivitas juga dapat meningkatkan pendapatan petani.
PERAGI juga akan membantu pemerintah menyiapkan para generasi muda Indonesia untuk menjadi petani modern dengan mempromosikan teknologi budidaya pertanian secara cerdas (Smart Farming).
Teknologi ini diyakini selain dapat menarik minat generasi muda untuk mau menjadi petani, juga dapat mendorong peningkatan dan daya saing produk pertanian.