Ketua PCNU Sanggau Lantik Pengurus Ranting Desa Kelompu

Ketua PCNU Kabupaten Sanggau, H Toyib SA melantik pengurus ranting Desa Kelompu, di Masjid Al Barokah Dusun Boro, Kecamatan Kembayan

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Ketua PCNU Sanggau H Toyib SA saat melantik pengurus Ranting NU Desa Kelompu, di Masjid Al Barokah Dusun Boro, Kecamatan Kembayan, Sabtu (21/9/2019). 

Ketua PCNU Sanggau Lantik Pengurus Ranting Desa Kelompu

SANGGAU - Ketua PCNU Kabupaten Sanggau, H Toyib SA melantik pengurus ranting Desa Kelompu, di Masjid Al Barokah Dusun Boro, Kecamatan Kembayan, Kabupaten Sanggau, Sabtu (21/9/2019). Acara pelantikan dirangkai dengan peringatan tahun baru islam 1441 H.

Hadir juga pengurus GP Ansor Sanggau beserta Banom lainnya, Danramil Kembayan Kapten Warsidi beserta tokoh agama islam, tokoh pemuda dan masyarakat di Desa Kelompu.

Dalam sambutanya, Ketua PCNU Sanggau, H Toyib SA mengajak pengurus NU yang dilantik menjadi pengurus yang militan, tadhim dengan Ulama dan Habaib.

"Berhidmatlah dengan Ikhlas tanpa pamrih, Jangan malu jadi orang NU. Sebaliknya harus bangga menjadi orang NU karena kiprah NU bukan sekedar diakui di Indonesia, tetapi di dunia,"katanya melalui rilisnya.

Kasi Bimas Islam Kementerian Agama Sanggau itu menjelaskan, Ormas NU adalah Ormas Islam ramah dan sangat toleran, perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca: PCNU Ketapang Minta Tempat Prostitusi Dibubarkan, Begini Tanggapan Bupati Ketapang

Baca: PAC IPNU IPPNU Sungai Raya Gelar Makesta di MAS Minhajul Amilin

Baca: Bunut Hilir Juara Umum MTQ ke 28, Ini Pesan Bupati untuk Masyarakat Kapuas Hulu

"Bersama dengan TNI dan Polri NU siap mengawal NKRI. Prinsip NU dalam mencintai negara tidak bisa ditawar-tawar. Dalam berdakwah NU itu mengedepankan Akhlakul Karimah, sehingga fikrah dakwahnya santun dengan konsep alquran.Bil HIKMAH, WAL MAU'IDLOTIL HASANAH, WAJADILHUM BILLATI HIYA AHSAN,"tuturnya.

Jargon NU, lanjutnya adalah "Almuhafadhotu 'Alal Qodimishsholih wal Akhdzu bil jadiidil Asshlah". "Sehingga fiqroh NU selalu uptudate. NU punya Ulama yang diposisikan dalam struktur sebagai Musytasyar dan Syuriyah, NU punya eksekutif yang diposisikan dalam Tanfidziyah, "ujarnya.

Terkait dengan peringatan tahun baru hijriyah, tradisi NU mengakar dalam peringatan-peringatan hari Besar Islam, termasuk tahun baru Hijriyyah. "Dan hal itu kemudian diformulasikan dalam harrakah Islam Nusantara,"pungkasnya.

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved