BREAKING NEWS - Korban Penganiayaan di Putussibau Alami Trauma, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Berat

Menurutnya, penganiayaan terhadap anaknya tersebut bukan hanya kali ini saja terjadi, tetapi sebelumnya juga sudah pernah.

TRIBUNPONTIANAK/Sahirul Hakim
Kondisi korban penganiayaan yang diduga dilakukan pemilik Rumah Makan di Putussibau, dan saat masih dirawat di Rumah Sakit Putussibau, Senin (23/9/2019). 

BREAKING NEWS - Korban Penganiayaan di Putussibau Alami Trauma, Keluarga Minta Pelaku Dapat Hukuman Berat

KAPUAS HULU - Pihak keluarga korban penganiayaan yang dilakukan oleh pemilik rumah makan, di Jalan Kom Yos Sudarso Putussibau Utara, pelakunya dihukum seberat-beratnya.

Korban bernama Desi merupakan pekerja di rumah makan tersebut.

Sedangkan pelaku adalah AG, yang merupakan pemilik rumah makan.

Saat ini korban masih dirawat di Rumah Sakit Putussibau, karena mengalami trauma yang begitu berat.

Ayah korban Sepawi mengatakan, pihaknya akan tetap melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum.

Baca: BREAKING NEWS - Bullying Mirip Kasus Audrey Gemparkan Kota Pontianak! Video Viral di Media Sosial

Baca: Jadi Korban Penganiayaan, Karyawan Rumah Makan di Putussibau Trauma Berat

Baca: Warga Sambas Korban Penganiayaan Majikan di Malaysia, Bupati Atbah Pastikan Pemkab Berikan Bantuan

"Kami tidak terima perlakuan pelaku, kami akan lanjut kasus ini dan tidak ada upaya damai," ujarannya kepada wartawan, Senin (23/9/2019).

Menurutnya, penganiayaan terhadap anaknya bukan hanya kali ini terjadi, tetapi sebelumnya juga sudah pernah.

Namun korban tidak berani menceritakannya, karena selalu diancam pelaku dan korban pun takut kehilangan pekerjaanya.

"Tahun lalu pernah disiksa juga. Rupanya anak saya pernah disiram air dan dimasukan ke WC. Tapi anak saya beralasan karena waktu itu ada perayaan dirinya ulang tahun," ucapnya.

Sepawi mengatakan, dengan penganiayaan itu anaknya mungkin sudah tidak tahan terhadap penyiksaan yang dilakukan oleh majikannya.

Sehingga ia berani untuk menceritakan kepada keluarga, sebelum depresi seperti saat ini.

"Padahal anak saya melakukan kesalahan yang sepele, hanya salah motong babat sapi. Kalau pun anak saya salah, bisa saja dia ditegur atau dipotong gaji, atau bahkan dipecat pun tidak apa. Tapi janganlah disiksa seperti ini," ujarnya.

Ayah korban sangat sedih karena akibat penganiayaan tersebut, anaknya masih mengalami trauma dan selalu terbayang penyiksaan yang dilakukan bosnya.

"Maka dari itu saya harap agar pelaku ini dapat dihukum berat," ungkapnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved