Rutin Membayar Iuran, Susianti Berharap Dapat Bantu yang Memerlukan

di sisi lain ia pun merasa memiliki kewajiban untuk membayarkan iuran secara rutin dengan mengharap turut mendapatkan pula haknya dalam mendapatkan

TRIBUN PONTIANAK/MARPINA SINDIKA WULANDARI
Susianti, Peserta PBPU saat ditemui usai berbelanja, Senin (16/9/2019). 

Rutin Membayar Iuran, Susianti Berharap Dapat Bantu yang Memerlukan

SINTANG - Menjadi seorang ibu tentunya memiliki banyak tugas dan tanggung jawab. Tidak hanya itu, usia yang terus beranjak menua juga dapat dipastikan akan diiringi berbagai jenis penyakit yang dialami. Contoh kecil seperti, reumatik, asam urat, asam lambung, bahkan stroke.

Menghindari penyakit dengan pola hidup sehat saja tidak cukup. Tetapi juga harus diiringi dengan jaminan kesehatan. Begitulah yang ada dalam pikiran Susianti (38) warga Ladang, Jl Teuku Umar Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang, saat ditemui usai berbelanja, Senin (16/9/2019).

Baca: Jaminan Kesehatan Penting, Maharani: Modal Utama Dalam Menjalani Hidup

Baca: Wahid: KIS Jaminan Kesehatan Keluargaku

Pada saat ditemui dirinya mengatakan bahwa ia dan keluarganya sudah lebih dari 3 tahun menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dengan mendaftar dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU/mandiri) dengan hak perawatan kelas II dan selalu rutin membayarkan iuran setiap bulannya.

“Saya sudah punya kartu JKN-KIS lebih dari tiga tahun, dan selama ini saya selalu rutin membayar iuran mas. Karena saya takut nanti pada saat tidak membayar dan menunggak akan bermasalah pula pada saat akan digunakan sewaktu-waktu,” tutur Susi

Bukan tanpa alasan, di sisi lain ia pun merasa memiliki kewajiban untuk membayarkan iuran secara rutin dengan mengharap turut mendapatkan pula haknya dalam mendapatkan jaminan kesehatan yang baik. Pemikiran tersebut terbayarkan oleh pengalaman pribadinya pada saat mendapatkan manfaat dalam menggunakan kartu JKN-KIS selama ini.

"Saya benar-benar mendapatkan hak saya dari kartu JKN-KIS, pengalaman pada saat berobat dimana mengalami kondisi Stroke dan saya mendapatkan perawatan. Waktu itu saya merasa mendapatkan pelayanan yang bagus dan ramah serta seluruh biaya ditanggung baik di puskesmas maupun di rumah sakit. Hal ini sudah cukup membuat saya lega dan tenang karena mendapatkan balasan yang setimpal bahkan saya rasa lebih.” ujar Susi sambil tersenyum

Lebih lanjut dirinya juga menjelaskan bahwa prinsip gotong royong yang diterapkan oleh BPJS Kesehatan juga salah faktor dirinya dalam menjadi peserta JKN-KIS,serta berterima kasih atas hal tersebut.

“Niat saya awalnya beramal mas, karena saya tahu prinsipnya gotong rotong, jadi iuran yang sehat membantu pembiayaan yang sakit. Dan saya berdo’a agar selalu sehat dan berharap tidak menggunakan kartu JKN-KIS lagi. Biar iuran saya menjadi amal dalam membantu yang lain yang sedang sakit, terima kasih BPJS Kesehatan yang telah menyediakan jaminan kesehatan bagi kami dan secara tidak langsung membuka peluang kami untuk beramal bagi yang lain," kata susi. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved