Isnaini: REI Expo Tembus 7 Ribu Pengunjung
Ketua REI Kalbar, Isnaini ungkapkan kepuasannya pada pagelaran REI Expo Kalbar yang berlangsung selama lima hari
Isnaini: REI Expo Tembus 7 Ribu Pengunjung
PONTIANAK - Ketua REI Kalbar, Isnaini ungkapkan kepuasannya pada pagelaran REI Expo Kalbar yang berlangsung selama lima hari, terhitung dari 11-15 September 2019 kemarin.
Ia merasa sangat senang karena expo tersebut berjalan dengan baik dan semua kegiatan terlaksana dengan lancar.
Selain itu, euforia pengunjung memenuhi target panitia yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni 7 ribu pengunjung.
Dan sebanyak 102 unit rumah terjual dalam expo ini dengan jumlah penjualan Rp 19036 milyar. Namun menurutnya, terdapat penurunan penjualan property pada expo kali ini.
Bukan tanpa alasan, saat expo berlangsung pemerintah tidak memberikan kepastian kepada para pengembang untuk penambahan anggaran subsidi rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Hal ini membuat para developer merasa ragu untuk menjual rumah subsidi yang belum ada kepastian atau rumah komersil yang harganya tidak murah.
Dan ini mengakibatkan banyak masyarakat yang datang saat expo tidak membeli rumah atau menunda pembelian hingga adanya kepastian dari pemerintah.
Baca: REI Expo Kalbar 2019, Panitia Sampaikan Laporan Kesuksesan Acara
Baca: Acara REI Expo, Sutarmidji: Jembatan di Kalbar Segera Terealisasikan
Baca: REI Expo Kalbar 2019 Puaskan Para Peserta Stan
Hingga saat ini, menurutnya masyarakat masih berharap adanya subsidi untuk rumah yang dapat dibeli dengan harga yang lebih murah. Oleh karena itu, angka penjualan jauh dari target yang telah ditetapkan panitia yakni Rp 80 milyar.
Meskipun terhambat oleh karena kuota subsidi yang habis, pihak REI tidak menjadikan peristiwa ini sebagai alasan untuk menghentikan expo tahun depan.
"Kita akan tetap adakan terus event-event ini, menjadi event tahunan REI Kalbar. Mengingat kebutuhan rumah di Kalbar, khususnya Pontianak dan Kubu Raya ini masih tinggi," ungkapnya kepada Tribun.
Ke depannya, ia bersama dengan anggotanya tetap terus akan berusaha mematangkan expo REI. Baik dengan skema KPR subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), atau dengan skema komersil.
Ia berharap pemerintah dapat menjamin kontinuitas anggaran subsidi agar tidak stagnan seperti saat ini, karena efek dari ketidak adanya kontinuitas anggaran mengakibatkan efek yang besar.
Ia menambahkan, untuk tahun 2020 akan ada penambahan kuota FLPP 100 ribu unit seluruh Indonesia, sedangkan kebutuhan rumah subsidi sebanyak 300 ribu unit. BP2BT juga akan menyediakan kuota sebanyak 100 ribu unit, namun dengan syarat Sertifikat Laik Fungsi (SLF). (Rizki Fadriani)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak