Citizen Reporter
Bupati Paolus Hadi: Beraump Bekudongk Jadi Tradisi Pemkab Sanggau dalam Sepakati Program Strategis
Pada kesempatan yang sama Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengucapkan selamat bertemu kembali pada acara beraump bekudong'k.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Ishak
Kapolres juga mengungkapkan bahwa ada beberapa perusahaan di Kabupaten Sanggau ini yang membuang limbah sembarangan.
"Ada berberapa perusahaan yang ada di Kabupaten Sanggau membuang limbah sembarangan dan perusahaan tersebut sedang kami proses hukum terkait pencemaran lingkungan. Diimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sanggau untuk tidak membuang sampah sembarangan di sungai, karena mengingat bahwa sungai merupakan sumber kehidupan kita, yang sudah sepatutnya kita jaga,"tegasnya.
Dikatakannya, terlihat pada musim kemarau ini ada beberapa masyarakat yang memanfaatkan pinggir sungai untuk bertanam, sehingga dipandang positif oleh Kapolres Sanggau atas kebiasaan yang dilakukan masyarakat ketika musim kemarau, dikarenakan tanah yang subur.
Pada kesempatan yang sama Bupati Sanggau, Paolus Hadi mengucapkan selamat bertemu kembali pada acara beraump bekudong'k.
"Ini merupakan beraump bekudongk yang keempat kalinya dilaksanakan, yang mana dimulai dari tahun 2016 hingga tahun 2019 ini kita selalu melakukan beraump bekudongk sebagai tempat untuk memutuskan beberapa hal yang strategis dengan melibatkan stakeholder, baik dari desa, kecamatan hingga kabupaten. Kita satukan kesepakatan pada hari ini dan harus kita gotong-royong kan untuk percepatan pembangunan yang menurut kita penting,"jelasnya.
Baca: Bupati Sanggau Tutup Turnamen Sompe Cup Kecamatan Kembayan Tahun 2019
Baca: Pesan Bupati Sanggau Paolus Hadi Saat Pengukuhan Paskibraka Tahun 2019
PH sapaan akrabnya mengatakan Beraump Bekudongk sebelumnya belum pernah menyinggung terkait Karhutla. Maka pada Beraump Bekudongk pada kesempatan tersebut terkait karhutla di masukan dalam kesempatan tersebut.
"Mulai saat ini kita akan harus terkait Open Defication Free (ODF). Yang mana Kabupaten Sanggau menduduki posisi ke-10 dari 14 Kabupaten/Kota se-Kalbar terkait ODF tersebut. Menyikapi hal tersebut, maka saya rasa perlu kerjasama kita untuk mendeklarasikan kepada masyarakat untuk tidak buang air besar sembarangan,"tegasnya.
Kembali dipertegas oleh Bupati Sanggau, kenapa perlu ODF diperkuat, supaya orang Sanggau sehat. Pada saat Beraump Bekudongk inilah untuk membicarakan terkait masyarakat yang belum memiliki jamban/toilet, sehingga untuk bisa dibantu.
"Yang tidak kalah penting juga terkait asap, apakah orang berladang karena mencukupi kebutuhannya sehari-hari dan menjadi tradisi setiap tahun dari nenek moyangnya. Maka hari ini kita bicarakan apakah memang dari dulu memang berladang untuk kebutuhan hidupnya. Karena pada saat orang berladang ada yang sengaja mengambil kesempatan dalam musim berladang tersebut, untuk membakar lahannya untuk berbisnis, "ujarnya.
"Sehingga kedepan apabila ada masyarakat kita yang ingin membuka lahan, diharapkan tidak dengan membakar lahan. Akan tetapi bisa dengan menggunakan alat berat. Dan kita semua, hal ini menjadi perhatian kita bersama,"tambahnya.
Bupati menegaskan, jangan sampai para peladang yang sebenarnya di kambing hitamkan oleh para oknum yang tidak bertanggungjawab.
"Diimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak membakar lahannya, karena mengingat bahwa asap di Kabupaten Sanggau semakin tebal. Maka dari itu kita harus sama-sama peduli dan kedepan mari kita memikirkan bagaimana melakukan pertanian yang ramah lingkungan,"pungkasnya.
Update berita pilihan tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak