Anggota DPRD Pontianak Lutfi Almutahar Kritisi JPO di Depan LKIA, Tak Urgen Hingga untuk Billboard
"Pembangunan JPO ini malah terkesan hanya jadi alasan untuk lokasi pemasangan bilboard saja oleh pihak ketiga," selorohnya.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Ishak
Anggota DPRD Pontianak Lutfi Almutahar Kritisi Pembangunan JPO di Depan LKIA, Tak Urgen Hingga untuk Billboard
PONTIANAK - Anggota DPRD Kota Pontianak, Lutfi Almutahar menilai jika pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di depan Sekolah LKIA belumlah urgen.
"Saya rasa pembangunan jembatan penyebrangan orang didepan sekolah LKIA belum urgen, sebab di wilayah tersebut masih hanya akan digunakan oleh sebagian siswa saja," katanya, Selasa (17/09/2019).
Bahkan, kata dia, sebagian besar siswa sekolah di sekitar sana banyak yang dijemput oleh orangtuanya.
"Lebih baik Pemkot Pontianak bisa berfikiran lebih matang untuk membangun JPO disana karena akan sangat disayangkan jika tidak efektif digunakan seperti JPO di depan Megamal," jelasnya.
Baca: Kementerian PUPR Bangun JPO Ramah Lingkungan di Solo
Baca: Bangun JPO Depan SMK 5, PD Makmur Anggarkan Rp 1,8 M
Jangan sampai, lanjut Alumni FISIP Untan ini, dengan pembangunan JPO ini malah membuat Kota Pontianak sumpek dan terkesannya pembangunannya malah tidak efisien dan menghambur-hamburkan anggaran.
"Pembangunan JPO ini malah terkesan hanya jadi alasan untuk lokasi pemasangan bilboard saja oleh pihak ketiga," selorohnya.
"Saya rasa masih banyak pembangunan-pembangunan di sektor lain yang lebih urgen," timpal Lutfi.
Misalnya, ungkap pria berhidung mancung ini, pembebasan lahan jembatan tol Landak, yang harus dilakukan segera untuk meminimalisir kemacetan di wilayah Pontianak Timur dan Utara.
Baca: Usia PAN Jejaki 21 Tahun, Lutfi Almutahar Harapkan Kader Bahu-membahu Bangun Negeri
Baca: PAN Dapat 3 Kursi di DPRD Pontianak, Lutfi Almutahar Sebut Penetapan Komisi Dibahas di Fraksi
Pemerintah Kota Pontianak, kata dia, sebaiknya harus lebih fokus menangani permasalahan-permasalahan teknis.
Atau jika memang ingin membangun JPO, ungkapnya, sebaiknya pada tempat-tempat padat yang berpotensi menyebabkan kemacetan, seperti didepan pasar kemuning.
Apalagi pembangunan JPO ini, terang dia, menggunakan anggaran dari pihak ketiga, ia pun menilai jika pembangunan JPO terkesan untuk menjadi wahana pihak ketiga.
"Jika memang pemkot pontianak ingin bekerjasama dengan pihak ketiga lebih baik digunakan untuk memperbanyak RTH. Jangan nanti sudah jadi JPO, karena tidak efektif atau akan dilakukan pembangunan lainnya malah nanti dibongkar lagi, sebagiknya disesuaikan dengan penataan Rencana Tata Ruang jangka panjang Kota Pontianak," katanya.
Update berita pilihan tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak