MENGENASKAN, Anak 8 Tahun Disiram Bensin Lalu Dibakar Seusai Jadi Korban Bully Teman Sekolah
Tak hanya bullying verbal, bocah 8 tahun itu badannya disiram bensin lalu dibakar.
MENGENASKAN, Anak 8 Tahun Disiram Bensin Lalu Dibakar Seusai Jadi Korban Bully Teman Sekolah
Seorang bocah berusia 8 tahun menjadi korban perundungan (bullying) mengerikan.
Tak hanya bullying verbal, bocah 8 tahun itu badannya disiram bensin lalu dibakar.
Dilansir Mirror Rabu (04/09/2019), kasus bullying sadis itu menimpa Kyrylo Yatsun di Dnipro, Ukraina.
Kyrylo Yatsun ditemukan dalam kondisi mengenaskan usai dibully oleh temannya di sekolah.
Bocah itu harus berjuang antara hidup dan mati usai badannya disiram dengan bensin dan dibakar.
Kejadian nahas itu bahkan membuat Yatsun harus menderita luka bakar serius hingga 35 persen.
Baca: POPULER - Vonis Kasus Audrey Memanas, Audrey Nangis di Pengadilan hingga Reaksi Jaksa Penuntut Umum
Baca: VONIS Kasus Audrey Ricuh! 3 Siswi Dinyatakan Bersalah, Kuasa Hukum & JPU Ungkap Kemungkinan Banding
Baca: Gadis Hijab Asyik Joget Tonton Orkes Dangdut, Tak Sadar Direkam Hingga VIRAL Media Sosial Twitter
Menurut saksi mata, saat itu para pelaku menyiram baju Yatsun dan menyulutkan korek api kepadanya.
Yatsun ketakutan dan menjerit dengan kencang karena merasakan sakit pada tubuhnya, namun para pelaku itu justru dengan santainya tertawa dan melarikan diri usai melakukan perbuatan keji itu.
Saat api mulai menjalar, beberapa orang yang melihatnya langsung bergegas membantu Yatsun dan mencoba melepaskan kaosnya yang terbakar.
Mereka juga berusaha memadamkan api dan memanggil mobil ambulans secepatnya.
Setelahnya, Yatsun dilarikan ke ruang perawatan dengan kondisi kritis dan harus menjalani operasi.
Dokter mencoba untuk menghilangkan bekas luka yang rusak di bagian kepala, lengan, dada dan pinggul Yatsun.
Baca: HEBOH Wanita Menyamar Jadi Calon Pengantin Pria ! Jenis Kelamin Terbongkar, Gagal Nikahi Gadis Muda
Baca: BEJAT! Ayah Kandung Setubuhi Dua Anak Gadisnya Berulang Kali, Jadi Budak Nafsu Selama 9 Tahun
Kondisi Yatsun benar-benar kritis dan dokter berjuang untuk menyelamatkannya.
Artem Posunko dari Rumah Sakit Anak Daerah Dnipro mengatakan,
"Bocah itu dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius dengan luka bakar parah hingga 35 persen dari tubuhnya.
"Kami sedang melakukan berbagai upaya untuk membuatnya tetap hidup. Dia sadar dan dan dapat berbicara tetapi lukanya sangat serius dan bisa mengancam jiwanya."
Ibu bocah itu, Eugenia Yatsun tampak sangat terpukul dan terus berada di samping sang putera saat berada dikondisi kritis.
Ia mengaku sangat terkejut saat mendapat kabar sang putra terluka.
"Saya sedang memasak di rumah ketika beberapa anak mendatangi rumah dan mengatakan bahwa Kyrylo Yatsun terluka. Saya berlari keluar dan melihat anak saya terbaring di tanah. Kulit perut dan kakinya terbakar parah. Dia mengatakan kepada saya bahwa mereka memang sengaja melakukannya. Mereka bukan anak-anak, mereka adalah monster," kata sang ibu.
Pihak kepolisian yang mengetahui hal tersebut bergegas melakukan penyelidikan dan menangkap para pelaku yang membakar dan membully Yatsun.
Anna Starchevskaya, juru bicara kepolisian mengatakan, "Para tersangka mengaku bahwa mereka tidak berniat untuk membakar korban, dan itu adalah sebuah kecelakaan."
Namun saat ini polisi masih akan tetap melakukan investigasi untuk mendapatkan kepastian.
Apabila mereka terbukti bersalah, mereka akan ditindak sesuai hukum dan ditempatkan di fasilitas pemasyarakatan khusus untuk anak di bawah umur.
Sementara itu, Kyrylo Yatsun sendiri menghabiskan waktunya sampai dua bulan untuk menjalani operasi pencangkokan kulit dan pemulihan secara mental dan juga psikis. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kisah Mengerikan Bocah 8 Tahun Jadi Korban Bullying Sadis, Badannya Disiram Bensin Lalu Dibakar
Tips Agar Anak Terhindar dari Kasus Bullying
Orangtua harus sedini mungkin mengantisipasi agar si anak tidak melakukan dan terhindar kasus bullying.
Sebab, dari hal kecil saja seperti menggertak orang lain jadi cikal bakal mengganggu orang lain.
Sebagai orangtua harus berikan edukasi sejak dini prilaku Si Kecil di sekolah maupun lingkungan sekitar.
Melansir dari verywellfamily.com kira-kira beberapa hal ini bisa dilakukan jika mengetahui Si Kecil melakukan bullying di lingkungannya.
1. Segera bicarakan dengan Si Kecil
Setelah Moms mengetahui apa yang menjadi keluhan sekolah terhadap perilaku menindas Si Kecil, jangan langsung memarahinya.
Biarkan Si Kecil memiliki rasa takut sedikit karena Moms sudah mengetahui perilakunya.
2. Cari penyebabnya
Cari cara agar Moms bisa mendapatkan jawaban ini dari Si Kecil.
Sebagai contoh jika Si Kecil mengatakan menindas orang lain bisa menaikkan pamornya di sekolah, cobalah berikan pengertian.
Moms bisa berikan pandangan pentingnya persahabatan dan toleransi yang besar dalam lingkungan.
Sehingga Si Kecil lebih memiliki jiwa untuk mencari teman dan dikenal baik dibandingkan dikenal karena berperilaku buruk.

3. Tekankan bahwa bullying adalah pilihan
Berikan pandangan kepada Si Kecil bahwa tidak ada alasan yang logis untuk melakukan sebuah penindasan terhadap sesama.
Bullying merupakan sesuatu yang direncanakan bukan secara tidak sengaja, jadi tidak ada alasan mereka untuk mengelak.
Beritahu Si Kecil kalau semua hal bisa dibicarakan dengan cara baik-baik.
Pastikan Si Kecil tahu, ketika ingin melakukan bullying mereka harus bisa menerima konsekuensi dari lingkungan.
Mereka juga perlu belajar bertanggungjawab jika sudah melakukan perilaku buruk tersebut.
Hal ini bisa memberikan efek jera dan takut menindas teman jika mengingat ada konsekuensi yang menunggu mereka nantinya.
4. Berikan hukuman yang logis
Jika anak melakukan penindasan melalui komputer, ponsel, dan sosial media, Moms bisa ambil semua alat elektronik yang bisa menghubungkan mereka ke lingkungannya.
Tidak perlu dalam waktu lama, beberapa minggu juga sudah cukup membuat mereka berpikir.
Sama halnya juga ketika anak melakukan penindasan karena mereka merasa statusnya tinggi dalam kelompok di sekolah.
Bekerja sama dengan sekolah adalah pilihan yang baik, Moms bisa minta tolong sekolah untuk membubarkan kelompok tertentu agar tidak ada lagi rasa arogansi dalam dirinya.
Jika sikap ini datang dari pergaulannya di luar sekolah, Moms bisa melarang Si Kecil untuk sementara tidak menemui teman-temannya di luar sekolah sebagai hukuman.

5. Ambil fasilitas yang sudah diberikan
Mungkin hal ini biasa terjadi dengan anak-anak yang merasa sombong karena fasilitas yang dimilikinya sehingga mengganggap bahwa orang lain tidak sejajar dengannya.
Moms bisa sita segala alat elektroniknya, kendaraan pribadi, hingga larangan untuk menghadiri pesta di luar sekolah.
Hal ini bisa mengajarkan anak bahwa intimidasi bukanlah hal yang bisa ditoleransi.
6. Tanamkan empati pada anak sejak dini
Moms harus bicarakan pada Si Kecil pentingnya menjaga perasaan orang lain.
Posisikan jika mereka menjadi pihak yang ditindas oleh orang lain.
Berikan kondisi dan contoh-contoh emosional untuk membangkitkan rasa empati dalam diri mereka.
Hal ini juga dapat meningkatkan kecerdasan emosional Si Kecil dan mencegah bullying di masa mendatang.