Kesaksian Pedagang Kronologi OTT Bupati Suryadman Gidot, Ada Bunyi Sirine Tak Panjang
Seorang bapak dan ibu pemilik warung kecil yang tak jauh berjualan dari Mess Bengkayang menyatakan, memang melihat ada dua mobil bersirine
Kesaksian Pedagang Kronologi OTT Bupati Suryadman Gidot, Ada Bunyi Sirine Tak Panjang
PONTIANAK - Seorang bapak dan ibu pemilik warung kecil yang tak jauh berjualan dari Mess Bengkayang menyatakan, memang melihat ada dua mobil bersirine tertutup melintas dengan bunyi sirine yang tak panjang bunyinya, pada Selasa (03/09).
Sekitar pukul 21:00 wib tampak Mess Bengkayang yang berada dijalan Perdana, Gg. Mitra Perdana, Kel. Parit Tokaya, Kec. Pontianak Selatan terlihat agak gelap, dengan pintu terbuka dan beberapa motor yang terparkir diluarnya.
Saat Tribun melintasi sekitaran jalan tersebut, memang terlihat jalan yang sepi dan tak ada pintu rumah warga yang terbuka. Namun tak lama kemudian akhirnya ada seorang bapak dan ibu yang berjualan di sebrang jalan depan Gang Mitra Perdana yang tak jauh dari lokasi Mess Bengkayang.
Sesaat disambangi tampak ibu yang sudah tak muda lagi itu menjelaskan, bahwa ia memang melihat ada dua mobil sirine tertutup yang melintas dengan suara sirine, tapi dengan bunyi sirine yang tak panjang.
Baca: BREAKING NEWS - Bupati Bengkayang Suryadman Gidot Kena OTT KPK! Gidot Tak Sendirian
Baca: Profil Bupati Bengkayang Suryadman Gidot: Terjaring OTT KPK di Pontianak, Awali Karir Sebagai Guru
Baca: KPK Amankan Uang Ratusan Juta Saat OTT Bupati Bengkayang Suryadman Gidot di Pontianak
"Ada sih tadi itu lewat, sekitar abis maghrib atau mau isya gitu. Memang ada dua mobil sirine yang lewat tadi, satunya mobil yang tertutup. Tapi, bunyi sirine nya itu tidak panjang. Mungkin sudah mau isya gitulah," jelas ibu tersebut kepada Tribun.
Ia juga tak menyangka karena mobil itu hanya lewat saja, dan tak tahu sebelumnya dari mana. "Cuman lewat aja tadi sih," tambahnya.
Kemudian seorang bapak juga mengungkapkan, menurutnya didaerah sekitar jalan tersebut jarang sekali dilintasi oleh mobil aparatur seperti itu.
"Karena untuk daerah sini istilahnya seperti aparatur negara itu tidak ada disini," ungkapnya.
Lalu tak lama kemudian bapak itu menambahkan, bahwa sewaktu ia shalat maghrib dimasjid yang terletak didaerah tersebut, seorang temannya bilang kepadanya ada orang dari anggota KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang juga ikut shalat maghrib dimasjid tersebut.
"Pas saya tadi shalat maghrib juga, ada temen saya menunjukkan bahwa ada orang KPK yang juga ikut shalat maghrib dimasjid dekat dari sini tadi. Karena sebelumnya teman saya ini pernah berkenalan dengan orang KPK itu katanya," tambah bapak tersebut.
Rekam Jejak Bupati Gidot
BUPATI Bengkayang Suryadman Gidot, diamankan petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT), Selasa (3/9/2019).
Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar itu tidak sendirian.
KPK juga menggirin lima orang lainnya yakni Sekda Bengkayang, Kadis Pekerjaan Umum Bengkayang, pengawal Bupati, staf honorer PU dan seorang rekanan dari pihak pemberi.
Dugaan sementara ada transaksi mencurigakan terkait proyek di Pemkab Bengkayang.
Petugas KPK pun menyita barang bukti uang ratusan juta Rupiah.
Barang bukti dan enam orang tersebut kini berada di Gedung KPK dan tengah menjalani pemeriksaan intensif.
Baca: Gidot Persilakan Kader Maju Pilkada 2020, Tanto Siap di Sekadau, Erma Sudah Diminta di Bengkayang
Siapa Suryadman Gidot?
Suryadman Gidot, lahir di Pejampi, Mayak, Seluas, Bengkayang, Kalimantan Barat, 15 Mei 1971 (umur 48 tahun).
Gidot adalah Bupati Bengkayang yang menjabat dua periode yakni 2010-2015 dan 2016-2021.
Ia dan pasangannya Agustinus Naon berhasil memenangkan Pilkada Bengkayang 2015 dengan perolehan 55.200 suara (50,53 persen).
Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Bengkayang dan wakil bupati periode 2005-2010.
Pada Pilkada Kalbar 2019, Suryadman Gidot maju sebagai calon Wakil Gubernur berpasangan dengan calon gubernur Karolin Margret Natasa yang juga putri sulung Gubernur Kalbar dua periode, Cornelis.
Pasangan Karol-Gidot kalah atas pasangan gubernur dan wakil gubernur Kalbar saat ini, Sutarmidji dan Ria Norsan.
Sejak kekalahan itu, Suryadman Gidot pun kembali aktif sebagai Bupati Bengkayang, dan Karolin Margret Natasa Bupati Landak.
Sebelum ditangkap KPK, Suryadman Gidot yang pernah menjadi kepala sekolah tersebut, sebenarnya belum pernah terjerat masalah hukum.
Sejak terjun di dunia politik ia mendapat kepercayaan dari masyarakat khususnya Bengkayang mulai dari ia sebagai anggota DPRD, wakil bupati hingga bupati.
Bahkan Demokrat memberi kepercayaan penuh kepada Suryadman Gidot untuk memimpin partai berlambang mercy itu dan masih aktif hingga saat ini.
Berikut profil dan sepak terjang Suryadman Gidot:
Riwayat Pendidikan
* SD Negeri 5 Pejampi (1980–1986)
* SMP Negeri 1 Seluas (1986–1989)
* SMA Talenta Singkawang (1989–1992)
* S-1 UNTAN Fakultas Pendidikan Pontianak (1992–1998)
Pengalaman Organisasi
* Ketua FMPKB Prov. KALBAR (1996–1998)
* Ketua HKTI Kabupaten Bengkayang (2003)
* Ketua Harian KONI Kab. Bengkayang (2005–2010)
* Ketua FPTI Kab. Bengkayang (2002–2004)
* Dewan Pakar PIKI Prov. KALBAR (2006–)
* Ketua Pemuda Demokrat Kab. Bengkayang (2002–2005)
* Wakil Ketua PORT Kab. Bengkayang (2003)
* Pengurus Dewan Pendidikan Kab. Bengkayang (2002–2005)
* Sekretaris DAD Kab. Bengkayang (2000–2005)
* Ketua BNK Kab. Bengkayang (2005–2010)
* Ketua KTPI Kab. Bengkayang (2006)
* Ketua Kwarcab Pramuka Kab. Bengkayang (2007–2011)
* Ketua Yayasan Pendidikan Borneo Bengkayang (2001–2005)
* Penasehat DPC PIKI Kab. Bengkayang (2003–2006)
* Penasehat DPC GAMKI Kab. Bengkayang (2007–2011)
* Anggota Pendiri Akademi Bumi Sebalo Bengkayang
* Anggota Pendiri TK Anugerah Bengkayang
* Anggota Pendiri SMP Shalom Bengkayang
* Anggota Pendiri SMA Shalom Bengkayang
* Penasehat KNPI Kab. Bengkayang (2003)
* Pengurus KNPI KALBAR Bid. Hubungan Luar Negeri (2011)
* Ketua Pemuda Pancasila Kab. Bengkayang (2007–2011)
* Ketua LPPD Kab. Bengkayang (2001–2004)
* Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar
Pengalaman Kerja
* Tenaga Sukarela YSKM Bengkayang Tahun Alamat Pekerjaan (1998–1999)
* Kepala SMK YPSD Bengkayang (1999–2000)
* Kepala SMA Borneo Bengkayang (2000–2004)
* Anggota DPRD Kab. Bengkayang (2004–2005)
* Wakil Bupati Bengkayang (2005–2010)
* Bupati Bengkayang (2010–2015)
* Bupati Bengkayang (2016–2021)
* Ketua DPD Partai Demokrat Kalbar
BARANG BUKTI
Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap lima orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang berlangsung di Kalimantan Barat, Selasa (3/9/2019) kemarin.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, satu di antara orang yang ditangkap yakni Bupati Bengkayang Suryadman Gidot.
"Lima orang (ditangkap) termasuk bupati," kata Febri kepada wartawan, Rabu (4/9/2019).
Febri mengatakan, KPK juga menangkap sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Bengkayang.
Namun, Febri tidak menyebut nama-nama mereka.
Menurut Febri, dua orang pejabat Pemkab Bengkayang yang ditangkap dibawa dari Pontianak ke Jakarta pagi tadi.
Sementara itu, pejabat Pemkab Bengkayang lainnya sudah berada di Gedung KPK dan tengah menjalani pemeriksaan intensif.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menyebut ada OTT lainnya yang berlangsung di Kalimantan Barat pada Selasa kemarin.
"Ada kegiatan anak-anak (tim KPK) di Kalimantan Barat tetapi detailnya belum kami bisa sebutkan sekarang," kata Laode, Selasa (3/9/2019) malam.
Laode enggan menjelaskan secara rinci terkait siapa saja pihak yang diamankan dan pokok perkara dalam OTT ini.
Adapun hasil OTT akan disampaikan secara rinci dalam konferensi pers, Rabu ini.
Jalani Pemeriksaan
Bupati Bengkayang Suryadman Gidot masih menjalani pemeriksaan intensif di gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, setelah diamankan oleh petugas KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Selasa (3/9/2019).
"Lima orang termasuk Bupati Bengkayang, pejabat pemerintah kabupaten lain sudah di KPK. Mereka sedang proses pemeriksaan secara intensif," kata Febri Diansyah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, selain Bupati Bengkayang, Kalimantan Barat, KPK turut menangkap lima orang lain.
Mereka adalah Sekda Bengkayang, Kadis Pekerjaan Umum Bengkayang, pengawal Bupati, staf honorer PU dan seorang rekanan dari pihak pemberi.
"Dua lainnya dibawa pagi ini ke KPK dari Pontianak," tambah Febri.
Petugas KPK juga mengamankan uang ratusan juta dari OTT tersebut.
"Ada uang ratusan juta juga yang kami amankan sebagai barang bukti. Diduga ada transaksi terkait proyek di Pemkab Bengkayang," tambah Febri.
Namun Febri tidak merinci berapa nominal uang tersebut dan dari mana uang itu diperoleh.
KPK punya waktu 1x24 jam untuk menentukan status Bupati Bengkayang dan enam orang lain yang diamankan dalam OTT tersebut. (*)
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak