Ratusan Driver Go-Jek Mogok Kerja, Gelar Aksi Demo Protes Kebijakan Tarif dan Insentif
Ratusan driver ojek online di bawah naungan Go-Jek mendatangi Kantor Tribun Pontianak untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Penulis: Syahroni | Editor: Rizky Zulham
Ratusan Driver Go-Jek Pontianak Mogok Kerja, Gelar Aksi Demo Protes Kebijakan Tarif dan Insentif
PONTIANAK - Ratusan driver ojek online di bawah naungan Go-Jek mendatangi Kantor Tribun Pontianak untuk menyampaikan aspirasi mereka, Senin (2/9/2019).
Satu di antara perwakilan Komunitas Draiver Paguyuban Khatulistiwa Pontianak (KDPKP), Dodi Arfandi menuturkan bahwa dirinya tak datang sendirian.
Mereka tergabung dalam komunitas di antaranya, AR2GO, Paguyuban KSB, Paguyuban SDP guna menyuarakan aspirasi sebelum melalukan aksi yang besar dengan demo di Kantor DPRD dan Kantor Perwakilan Go-Jek besok (3/9).
Dodi menegaskan Driver yang ada diseluruh Kota pontianak, yang terdiri dari berbagai komunitas melakukan aksi tujuannya agar insentif yang telah diberikan pihak perusahan selama ini Rp110 ribu jangan dipotong lagi.
"Kita sudah dijerat dengan aturan pemerintah yang menentukan kenaikan biaya tarif sehingga orderan kami semakin sepi. Jangan sampai pihak Go-Jek memangkas insentif yang ada dari Rp110 menjadi Rp60 ribu lagi," tegasnya saat diwawancarai.

Lebih dari 500 driver Go Jek akan melakukan aksi, dengan mendatangi Kantor DPRD Kota Pontianak dan Kantor Perwakilan Go-Jek Pontianak untuk memperjuangkan aspirasinya.
Ia berharap pihak Go-Jek Pontianak bisa memperjuangkan aspirasinya dan tidak menjadikan driver sebagai sapi perah.
"Lebih 500 driver akan turun bersama-sama melakukan aksi protes ini. Kami berharap pada dewan juga bisa merespon dan memperjuangkan aspirasi masyrakyat pada perusahaan tempat kami bekerja ini," harapnya
Ia menjelaskan untuk mendapatkan insentif perlu 25 poin perhari dan saat ini sudah sulit mendapatkan orderan. Hal itu dikarenakan banyak perusahaan lainnya, sehingga driver Go-Jek jangan ditekan lagi.
"Pemotongan insentif dilakukan per tanggal 2 September ini dan berbarengan dengan penerapan kenaikan tarif yang lebih tinggi. Setiap 4 KM biaya Rp12 ribu sehingga ini biaya yang cukup mahal dan masyarakat enggan menggunakan Go-Jek lagi,' tambahnya.
Ia berdoa semoga pihak perusahaan lebih bijak dalam menyikapi hal ini dan pihaknya melakukan aksi damai.
Para driver Go-Jek di Pontianak juga meminta maaf pada masyarakat pasanya mulai tanggal 2-4 September ini pihaknya melakukan aksi mematikan aplikasi sebagai bentuk protes pada pihak pemerintah maupun perusahaan.
"Kamis baru mulai on lagi, kami memberikan tenggang waktu hingga tanggal 9 dan kalau tidak ada tanggapan dari manajemen maka akan dilakukan aksi kedua kalinya dan lebih ramai lagi," pungkasnya.
Tarif Baru