Manokwari dan Sorong Lumpuh, Massa Bakar Gedung DPRD dan Jarah Pertokoan

Saat ini kami berjaga-jaga di Polsek Sorong Timur. Massa mulai anarkis mengarah penyerangan ke Polsek Timur

Editor: Jamadin

Terpisah, aksi massa juga terjadi di Jayapura, Papua. Namun aksi di Jayapura lebih berakhir kondusif dan aman. Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal mengatakan polisi mengawal massa yang mulanya berkumpul di tiga titik.

Sebelum long march ke kantor gubernur Papua, massa berkumpul di Waena, Abepura, dan Jalan Dok 9. Massa, menurut polisi, ingin menyampaikan aspirasi terkait peristiwa mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya, Jawa Timur.

"Situasi kondusif. Kita sudah lakukan komunikasi dengan koordinator lapangan, mereka sudah dalam perjalanan ke kantor gubernur," ujar Ahmad Mustofa Kamal.

Wagub-Pangdam Dilempari Batu
Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring, dan Kapolda Papua Barat Brigjen Herry Rudolf Nahak, sempat terjun langsung untuk menenangkan massa pendemo di Manokwari, Papua Barat. Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengatakan ketiganya mencoba menenangkan massa pendemo.

"Negosiasi komunikasi masih terus dilakukan oleh Kapolda, Pangdam, maupun Wagub. Beliau bertiga langsung menemui pengunjuk rasa," ujar Dedi, Senin (19/8).

Dedi mengatakan ketika ketiganya mencoba mendekati, namun terjadi provokasi dengan lemparan batu. Akhirnya ketiganya mundur menunggu massa tenang. Polri saat ini menggandeng tokoh masyarakat Papua untuk meredam kerusuhan tersebut.

"Namun demikian saat menemui ada provokasi dari masyarakat melempar batu. Sementara pasukan mundur meredam situasi massa biar lebih tenang dulu," tutur Dedi.

"Apabila sudah tenang, beliau bertiga akan menemui massa lagi. Dan tokoh masyarakat diimbau untuk meredam dan menjaga situasi Manokwari tetap kondusif," ujar Dedi.

Tiga anggota kepolisian mengalami luka akibat lemparan batu saat kerusuhan di Manokwari, Papua Barat tersebut. Salah satu korban lemparan batu tersebut adalah Karo Ops Polda Papua Barat Kombes Moch Sagi. "Saat ini baru dari aparat kepolisian ada tiga orang korban. Satu karoops kemudian ada dua anggota," kata Dedi.

Anggota kepolisian yang terkena lemparan batu tersebut terluka pada saat proses negosiasi antara Wakil Gubernur, Kapolda Papua Barat, Pangdam dengan massa. "Pada saat proses negosiasi Wakil Gubernur, Pangdam, dan Kapolda ada lemparan batu dari masyarakat," kata Dedi.

Kejar Penyebar Hoaks
Direktorat Siber Bareskrim Polri mengidentifikasi akun penyebar konten yang menjadi pemicu kerusuhan di Manokwari, Papua Barat. Dedi mengatakan pihaknya menduga akun medsos yang menyebarkan konten berbau rasisme terhadap masyarakat Papua tersebut merupakan akun palsu.

"Tapi di medsos kan belum tentu akunnya asli, masih didalami teman Siber itu. Intinya itu, kemudian mereka lakukan unjuk rasa," tutur Dedi.

Tim dari Direktorat Siber Bareskrim Polri langsung melakukan pendalaman terhadap sosok dibalik akun pembuat konten rasis tersebut. "Tim Siber Bareskrim langsung melakukan profiling dan mengecek siapa pemilik akun tersebut," kata Dedi.

Lebih jauh Dedi mengatakan masyarakat dan mahasiswa juga terpancing emosi dipicu oleh beredarnya video di media sosial (medsos). "Ini akibat video viral di medsos itu. Mereka tidak terima dengan sebutan mereka seperti itu artinya ada penghinaanlah," ujar Dedi.

Menurut Dedi, massa yang berunjuk rasa diwarnai kerusuhan itu tidak terima dengan konten atau isi dari video yang beredar di medsos. Masyarakat Papua merasa terhina dari isi video tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved