Kunjungan ke Kebun Percobaan di Sungai Kakap, Kementrian Pertanian RI : Kami Datang Untuk Kalbar

Kementerian Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Pusat melakukan Penyuluh Pertanian

Penulis: Anggita Putri | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Foto saat Kunjungan Kementrian Pertanian RI ke Kebun Percobaan Di Sungai Kakap, kamis (8/8/2019). 

Kunjungan ke Kebun Percobaan di Sungai Kakap, Kementrian Pertanian RI : Kami Datang Untuk Kalbar

PONTIANAK - Kementerian Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Pusat melakukan Penyuluh Pertanian dan Petani Milenial Ujung Tombak Indonesia Kuat di Kebun Percobaan Sungai Kakap, kamis (8/8/2019).

Di Kalbar sendiri Kebun Percobaan adalah di daerah Sungai Kakap walaupun dimiliki Kementerian Pertanian tapi sepenuhnya untuk Kalbar.

“Kami datang kesini untuk Kalbar” tegas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi, saat berkunjung ke daerah perkebunan di Sungai Kakak, kamis ( 8/07/2019).

Prof Dedi mengatakn BPTP hanya menegelola fasilitas ini sepenuhnya untuk para penyuluh,para petani milenial Kalbar.

"Generasi Milenial adalah masa depan bangsa masa depan kita. Karena itu Petani milenial harus cerdas, melek teknologi, melek ICT tahan banting dan yang tidak kalah penting memiliki entrepreneurship yang tinggi”.," ujarnya.

Baca: Terima Bantuan Tunai dari Pemkab Kubu Raya, Panitia Kurban Siap Bagikan Daging ke Masyarakat

Baca: Kuasa Hukum PKS Kecewa dan Sebut Mestinya MK Tak Tolak Seluruh Permohonan

Baca: Selain Masyarakat, Lugito Imbau PNS dan Non PNS Kubu Raya Salat Ied di Halaman Kantor Bupati

Kebun Percobaan Sungai Kakap ini adalah salah satu sarana tempat untuk menggembleng petani milenial Kalbar.

Begitu pesan Kepala BPPSDMP Prof. Dedi Nursyamsi di depan para petani milenial yang sedang magang di kebun percobaan sungai kakap tersebut.

Selain itu Prof. Dedi juga mengingatkan pentingnya Penyuluh.

"Penyuluh itu ibarat ujung tombak. Ibarat perang yang paling terdepan itu infantri itulah penyuluh. Pernah lihat ujung tombak? , ujung tombak terbuat dari besi, logam, tonggaknya terbuat dari kayu. Dari segi warna logam mengkilat artinya penyuluh itu harus seperti logam. Keras nya harus lebih keras dari kayu, Mengkilatnya harus lebih mengkilat juga dari kayu. Ujung tombak harus lebih tajam dari gagang kayu yang terbuat dari tombak," jelasnya.

Ia mengatakan bahwa Peneliti itu gagang tombak jadi tidak tajam tidak apa-apa. Pendidik, dosen, widyaiswara, itu gagang tombak, namun penyuluh itu ujung tombak.

"Penyuluh harus lebih tajam dari pada saya yang dari seorang peneliti. Penyuluh kesehariannya bertemu petani, ketemu milenial. Anda para penyuluh lah yang membangun semangat petani milenial untuk menanam, memupuk hingga mengetahui cara mengolah produk pangan bahkan packaging. Peran penyuluh itu luar biasa," imbuhnya.

Karena itu ilmu, semangat, mental penyuluh harus luar biasa. Kalau pangan kuat negara pasti kuat.

" Tapi kalau pangannya lemah alias kekurangan pangan negara pasti lembek. Negara Uni Soviet karena paceklik saat itu tidak bisa produksi gandum akhirnya kelaparan, diikuti krisis pangan lalu krisis sosial politik, ekonomi sehingga akhirnya bubar," tegasnya.

Prof Dedi mengatakan NKRI harga mati kalau pangan kuat, maka NKRI kuat. Karena itu pangan juga harga mati karena tidak ada pangan tidak ada NKRI.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved