Kronologi Kecelakaan Maut Pengendara Motor dan Truk Kontainer di Depan Brimob Jalan Adi Sucipto

Kronologi Kecelakaan Maut Pengendara Motor & Truk Kontainer di Depan Brimob Jalan Adi Sucipto

Penulis: Ferryanto | Editor: Nasaruddin
Kolase Tribun Pontianak
Kronologi Kecelakaan Maut Pengendara Motor dan Truk Kontainer di Depan Brimob Jalan Adi Sucipto 

Warga gang Teladan, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Nurdin (64) meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Jalan Adi Sucipto, Kubu Raya, tepat di depan Mako Brimob Polda Kalbar, Selasa (30/7/2019) sore.

Nurdin yang saat itu mengendarai sepeda motor, meninggal dunia dengan posisi sebagian tubuh terlindas ban belakang kanan truk.

Didi, pemilik bengkel yang lokasinya tepat di depan kejadian tersebut mengatakan bahwa saat itu dirinya sedang memperbaiki motor milik pelanggannya, kemudian dirinya tiba-tiba mendengar suara yang cukup keras dari arah jalan.

Saat membalikkan badan, dirinya melihat seseorang telah terlindas truk kontainer dengan posisi sebagian tubuh terlindas ban belakang kanan truk.

Sedangkan kaki korban berada di sisi luar tubuh truk dan sebagin badan korban berada di sisi dalam truk.

Katanya, saat itu kondisi jalan sedang sepi, dan truk kontainer berjalan pelan.

"Tadi itu jalan lagi sepi, pas saya lagi benerin motor, tiba-tiba dengar suara keras, pas lihat posisi udah begitu," katanya.

Baca: Firasat Aneh Si Bungsu Sebelum Ayahnya Meninggal Dunia Kecelakaan di Depan Mako Brimob Polda Kalbar

Baca: BREAKING NEWS - Pengendara Sepeda Motor Tewas Terlindas Truk Kontainer di Kubu Raya

Ia mengatakan bahwa truk dan motor tersebut berasal dari arah Kota Pontianak dan menuju ke arah Supadio.

Kemudian, menurut warga, saat itu, korban yang menggunakan motor supra hendak mendahului truk kontainer tersebut.

Namun ketika korban baru setengah bagian tubuh truk konteiner yang ia salip, pengemudi kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjatuh dengan posisi tubuh ke arah ban belakang truk.

Sementara itu, Ayu yang bekerja di sebuah warung makan didepan lokasi kejadian, menuturkan hal yang sama.

"Motor itu searah, mungkin dia pas mau nyalip dia jatuh, lalu kejadian, motornya itu ada di belakang truk, orangnya pas di bannya, motornya Ndak terlalu parah si," katanya.

Duka Keluarga

Raut kesedihan terpancar jelas di wajah para sanak keluarga korban meninggal dunia kecelakaan di depan Markas Korp Brimob Polda Kalbar, Selasa (30/7/2019) sore.

Sesekali terlihat ada yang berbisik lirih dan tiba-tiba suasana menjadi terasa begitu hening di rumah duka di Gang Teladan Kecamatan, Kubu Raya.

Nurdin Bin Achmad, warga gang teladan, kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya menjadi korban meninggal dunia pada perisitiwa nahas di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

Kecelakaan tersebut melibatkan seroang pengendara sepeda motor dengan sebuah truk kontainer.

Pengendara roda dua terlindas ban belakang sebelah kanan truk, yang membuat korban tewas seketika di lokasi kejadian.

Saat Tribun tiba di rumah duka, terlihat sudah ramai sanak keluarga yang berdatangan untuk melayat.

Tampak satu orang pemuda berusia sekira 25 tahun duduk di kursi teras rumah dengan posisi membungkuk dengan mengenakan baju Koko berawarna putih terisak-isak menangis.

Anak bungsu korban bernama Tari yang ditemui Tribunpontianak.co.id di halaman rumah mengatakan bahwa pemuda berkulit putih dan dengan tubuh tinggi tersebut merupakan anak kedua korban yang masih sangat syok atas kepergian sang ayah tercinta.

"Dia Abang, Abang itu nomor 2, kalau tari nomor 4, tari anak bungsu," katanya.

Kesedihan juga tampak jelas di wajah Tari, dengan menitiskan air mata dan terkadang terbata, ia menuturkan bahwa sang ayah sore tadi hendak pergi untuk mencari anak udang yang memang biasa ia gunakan sebagai umpan pancingnya, karena sang ayah hoby memancing.

Biasanya, sang ayah mencari udang bersama keponakannya, namun saat sore hari tadi, saat ia hendak mengajak keponakannya, sang keponakan mengatakan memiliki firasat yang tak enak, sehingga memutuskan untuk tidak pergi.

"Bapak tu tadi ceritanya mau cari anak udang, terus bawa alat-alat untuk cari anak udang, terus pergi," ungkapnya.

"Biasanya berdua sama keluarga, keponakan bapak, tapi tadi keponakan bapak itu bilang, pak den pegilah sendiri Jak, saya ndak enak badan Ndak enak perasaan juga, pergilah bapak tu, Ndak taunya udah dapat kabar udah meninggal," lanjutnya.

Biasanya sang ayah pergi untuk mencari anak udang pada sore hari, dan sekira malam hari sang ayah telah kembali kerumah dengan membawa hasil.

"Bapak itu kadang nyarinya di makam pahlawan, tapi ini tadi ndak tau mau nyari dimana, biasanya juga di Ayani, pergi sore biasa jam 8 itu udah pulang," katanya

Baginya, sang ayah merupakan sosok yang begitu penyayang kepada Keluarga, dan sosok yang sangat perhatian kepada Keluarga.

"Bapak itu sama keluarga sayang, supel orangnya, dia juga Ndak banyak ngomong tapi sayang,"katanya dengan terisak.

Ia sendiri mengetahui bahwa sang ayah meninggal pada pukul 17.00 WIB dari tetangganya.

"Tadi taunya sekitar jam 5-an, yang ngasi tau tetangga, pas datang nangis-nangis, bilang Pak dek udah ndak ada, udah ancur, gini-gini," tuturnya.

Sebelum kepergian sang ayah, iapun mengungkapkan bahwa sempat mendapat firasat aneh, dan juga mendapati keanehan dari diri sang ayah.

"Bapak semalam itu nelpon, tapi ndak Tari angkat. Pas balik tadi pagi, lalu tadi tu pas mau tidur siang kayak ada yang bangunkan, ndak usah tidur, bangun lah kan," ungkapnya.

"Sore tadi tu ketemu bapak juga, tapi bapak tu di tegor ndak nyaut, cuman nunduk Jak. Ndak pernah-pernah bapak gitu, ndak pernah itu, baru pertama kali kayak gini, taripun mau tidur dari tadi Ndak bisa, kayak ada yang bangunkan gitu," tuturnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved