Citizen Reporter

Transaksi Ekonomi dalam Pelaksanaan Ibadah Haji

Mantan Kabag umum IAIN Pontianak itu menjelaskan, secara umum dalam pelaksanaan ibadah haji terdapat transaksi ekonomi yang luar biasa besarnya.

Penulis: Muhammad Luthfi | Editor: Ishak
zoom-inlihat foto Transaksi Ekonomi dalam Pelaksanaan Ibadah Haji
ISTIMEWA
Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Fakultas Syari'ah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, H Nuriahman, SE, M.Ag,

"JIka BPIH tersebut dikalikan dengan jumlah kuota jamaah sebanyak 221.000 orang maka kegiatan ekonomi dari pelaksanaan haji bisa mencapai sebesar 7.787.068.042.000," katanya.

"Ini baru gambaran minimal karena BPIH jamaah khusus/Haji Plus tentu lebih tinggi lagi dan ditambahkan dengan transaksi ekonomi masing masing individu yang membawa uang saku pribadi untuk transaksi di dalam mapun di luar negeri yang jika dijumlahkan seluruh jamaah jumlahnya milyaran bahkan trilyunan rupiah," jelasnya.

Untuk itu, Secara individu Seorang muslim tentu sudah memperhitungkannya dengan memulai menabung sejak masa muda, sehingga ketika sampai saatnya uang tersebut sudah mencukupi untuk mendaftar dalam rangka mengambil nomor porsi.

Proses tersebut akan menyebabkan terjadi transaksi berupa transfer uang tabungan ke Rekening khusus haji. Sambil menunggu masa antri dan pelunasan masih ada kesempatan untuk menabung.

"Tatkala tiba masa pelunasan yang menyatakan kepastian keberangkatan, disitulah geliat ekonomi mulai bermunculan berupa permintaan akan konsumsi barang maupun jasa menjadi meningkat seperti konsumsi untuk keperluan selamatan haji dengan mengundang berbagai sanak keluarga, teman sejawat, para haji dan sebagainya bahkan terkadang untuk daerah-daerah tertentu biayanya bisa menghabiskan puluhan juta rupiah," kata kandidat Doktor itu.

"Proses selanjutnya tatkala masa persiapan pemberangkatan dan pelaksanaan manasik haji juga terjadi transaksi ekonomi dimana calon jamaah mempersiapkan diri dengan menyediakan pakaian untuk selama perjalanan dan pelaksanaan haji (transaksi barang dan jasa), transaksi transportasi bahkan penginapan serta konsumsi, dan lainnya," jelas dia.

Baca: FOTO : Kunjungan Mahasiswa IAIN Pontianak ke Tribun Pontianak

Baca: Penataan Panggung STQ IAIN Pontianak, Habiskan Waktu Sebulan Penuh

Tidak hanya itu, Kebutuhan akan jasa transportasi baik darat dan udara bahkan untuk daerah tertentu dengan juga melalui transportasi air, juga akan meningkat.

Sedangkan disela-sela melaksanakan ibadah pokok selama menunggu puncaknya pelaksanaan ibadah haji, bisanya terjadi transaksi yang memerlukan alat tukar asing (real) maka disitu juga terjadi pertukaran mata uang asing (Valas) dan terjadilah perdagangan antar bangsa.

"Besarnya perputaran ekonomi di Arab Saudi membuat Negara tersebut mendapatkan berkah ekonomi yang luar biasa dan secara langsung membuat kehidupan ekonominya menjadi lebih makmur," katanya.

Menurutnya, secara geografis Arab Saudi mwmang kurang memiliki sumber daya yang potensial di bidang pertanian, perkebunan maupun perikanan namun karena memiliki sumber daya bidang jasa dan perdagangan yang besar membuatnya menjadi Negara kaya.

"Ajakan untuk berkunjung dicantumkan dalam al-Qur’an melalui kewajiban melaksanakan ibadah haji. Negara mana yang menolak orang asing yang datang dengan baik dan membawa keuntungan kecuali Arab Saudi karena keterbatasan tempat," bebernya.

"Bahkan beberapa Negara untuk mengundang orang berkunjung ke negaranya memerlukan biaya promosi yang sangat besar," jelasnya.

Dan sekembalinya ke tanah airpun masih terjadi transaksi ekonomi, yang memerlukan jasa transportasi mengantar ke rumah, membuat hidangan untuk konsumsi tamu dan sebaginya.

"Artinya bahwa dalam pelaksanan ibadah haji tidak lepas dari kegiatan-kegiatan transaksi eknomi, sehingga ketika ingin mendapatkan pahala akhirat yang besar tidak terlepas dari kesiapan ekonomi yang matang," tutupnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved