TRIBUNWIKI
TRIBUNWIKI: Yuk Kenali Inovasi Mendagri 'Si Juwita' Wujudkan Satu Sumber Data Kependudukan
Si Juwita menyatukan satu sumber data kependudukan untuk banyak manfaat bagi Lembaga pengguna secara Online bertujuan untuk mewujudkan SIN
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Tri Pandito Wibowo
Yuk Kenali Inovasi Mendagri 'Si Juwita' Wujudkan Satu Sumber Data Kependudukan Untuk Banyak Manfaat
TRIBUN – Lima kementerian/lembaga membuka hari pertama tahapan wawancara Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2019. Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Kesehatan menampilkan dua inovasi, Kementerian Keuangan tampil dengan empat inovasi, sedangkan Badan Pusat Statistik serta Kementerian Kelautan dan Perikanan menampilkan masing-masing satu inovasi.
Presentasi ini dilakukan di Ruang Sriwijaya, Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Selasa (02/07/2019) sesuai rilis dari Humas MenPANRB.
Sesi pertama, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mempresentasikan inovasinya yang dinamakan Pemanfaatan Data Kependudukan Terintegrasi Secara Online Untuk Mewujudkan Single Identity Number atau disebut Si Juwita.
Si Juwita menyatukan satu sumber data kependudukan untuk banyak manfaat bagi Lembaga pengguna secara Online bertujuan untuk mewujudkan SIN berbasis e-government berupa tata kelola pelayanan publik dalam transformasi digital yang dengan mudah beradaptasi atas perkembangan teknologi informasi.
“Tujuan inovasi ini adalah peningkatan kualitas layanan publik, perencanaan pembangunan, alokasi anggaran, pembangunan demokrasi dan penegakan hukum serta pencegahan kriminal dalam mewujudkan ekosistem data dan dokumen kependudukan untuk semua keperluan yang terintegrasi dan terkolaborasi,” jelas Tjahjo Kumolo.
Baca: TRIBUNWIKI: Daftar Perlombaan di Lima Venue STQ Nasional ke- 25, Rabu (3/7/2019)
Baca: SKOR Argentina VS Brazil (0-1) | Lionel Messi Mandul di Babak I, LIVE Brazil Vs Argentina Babak II
Baca: TRIBUNWIKI: Tiga Resep Pisang Goreng Gurih yang Bisa Dikreasikan Sendiri di Rumah
Inovasi ini memiliki potensi dan terbukti telah diterapkan dan diadaptasi oleh 641 lembaga. Sejumlah 2.928.486.605 NIK sudah digunakan dan diakses melalui inovasi ini.
NIK dalam aplikasi ini digunakan untuk kepentingan pelayanan publik seperti pengurusan BPJS, perbankan, asuransi, hingga digunakan oleh Bareskrim Polri untuk pengungkapan kasus kejahatan.
Masih dari Kemendagri, inovasi kedua adalah Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) sebagai Solusi dalam Pelayanan Penerbitan Akta Kelahiran atau “Supertajam”.
Inovasi ini lahir dengan tujuan untuk memudahkan penduduk dalam mendapatkan akta kelahiran jika penduduk tidak dapat memenuhi persyaratan. Persyaratan yang dimaksud adalah surat keterangan kelahiran dari dokter/bidang/penolong kelahiran, orang tua tidak memiliki buku nikah/akta perkawinan atau Berita Acara Pemeriksaan kepolisian untuk anak yang tidak diketahui asal usulnya.
“Dengan SPTJM, seorang anak dapat memiliki akta kelahiran dengan mudah,” imbuh Menteri Tjahjo.
Apabila seseorang tidak memiliki akta kelahiran, maka keberadaan dan masa depannya akan kurang terlindungi. Mereka juga akan sulit mengakses pelayanan publik serta rentan terhadap tindak kriminal, diantaranya perdagangan dan perkawinan anak.
Diluncurkan pada 16 Mei 2016, program ini berhasil meningkatkan kepemilikan akta kelahiran anak. Pada akhir tahun 2017 meningkat drastis menjadi sebanyak 68.846.584 (85,20%) dari jumlah anak 80.281.466.
Setelah Kemendagri, giliran Kementerian Kesehatan yang mempresentasikan inovasinya. Melalui RSUP dr. Sardjito, Kementerian Kesehatan menciptakan inovasi Vacuum Assisted Closure (VAC) atau Negative Pressure Wound Therapy (NPWT). VAC merupakan teknologi perawatan bermacam-macam kondisi luka, baik luka tersebut bersifat akut maupun kronik. Metode manajemen luka dengan VAC ini memiliki empat mekanisme penting pada luka yaitu macrodermation, remove fluid, stabilize the environment, dan microdeformation.
Direktur Utama RSUP dr. Sardjito, dr. Darwito mengatakan, terapi luka dengan menggunakan tekanan negatif mempercepat penyembuhan luka.