IAR Indonesia Lepasliarkan Lima Individu Orangutan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya
Adapun untuk pelepasliaran ini, IAR Indonesia memilih lima individu orangutan yang dinilai telah siap untuk diantarkan pulang ke habitatnya.
Rehabilitasi ini dimaksudkan untuk mengembalikan sifat alami orangutan.
Pada masa rehabilitasi ini orangutan akan belajar kemampuan dasar bertahan hidup di alam seperti memanjat, mencari makan, dan membuat sarang, yang memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
Saat ini, IAR Indonesia menampung lebih dari 100 individu orangutan untuk direhabilitasi.
Untuk masing-masing orangutan, proses rehabilitasi yang dijalankan tidak bisa dibilang singkat.
Proses ini dapat mencapai tujuh hingga delapan tahun tergantung kemampuan masing-masing individu.
Proses pelepasliaran yang menempuh waktu dua hari ini berjalan lancar.
Tim pelepasan berangkat dari Pusat Rehabilitasi IAR di Ketapang pada 26 Juni 2019 pukul 04.00 WIB.
Selama di perjalanan, tim selalu memperhatikan kondisi orangutan yang dibawa, agar tidak mengalami stres di dalam kandang mengingat jarak tempuh yang sangat jauh.
Memerlukan waktu sekitar 17 jam bagi tim untuk mencapai kantor seksi Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya di Nanga Pinoh.
Di sini, tim beristirahat satu malam sebelum melanjutkan perjalanan ke titik pelepasan.
Perjalanan dilanjutkan keesokan paginya, 27 Juni 2019, menuju Dusun Mengkilau, yang berada di kawasan TNBBBR yang merupakan dusun terdekat menuju lokasi pelepasliaran.
Perjalanan ini dilalui dengan kendaraan mobil dan menempuh waktu lima jam.
Dalam perjalanan ini, anggota Koramil dan Polsek Kecamatan Menukung bergabung bersama tim.
Sesampainya di Dusun Mengkilau, perjalanan diteruskan dengan perahu motor selama satu jam menuju kamp Teluk Ribas, yaitu kamp survei dan monitoring yang didirikan oleh IAR Indonesia.
Di kamp inilah, kelima individu ditempatkan di kandang habituasi terlebih dahulu, untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan berjam-jam, sekaligus menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang baru.