Bayi Sering Digendong, Apakkah "Bau Tangan"?
Pernahkah Anda mendengar istilah bayi ‘bau tangan’? Istilah ini digunakan untuk menyebut bayi yang selalu ingin berada dalam gendongan ibunya.

Bayi Sering Digendong, Apakkah "Bau Tangan"?
Pernahkah Anda mendengar istilah bayi ‘bau tangan’? Istilah ini digunakan untuk menyebut bayi yang selalu ingin berada dalam gendongan ibunya.
Sebagian masyarakat percaya bahwa penyebabnya adalah karena ibu terlalu sering menggendong anaknya. Padahal, menggendong bayi telah terbukti dapat menjalin kedekatan antara ibu dan anak.
Kegiatan ini juga efektif untuk membangun ikatan emosional sejak dini. Lantas, benarkah ibu tidak boleh terlalu sering menggendong anaknya sejak bayi? Apakah menggendong bayi akan membuatnya ‘bau tangan’?
Menggendong adalah respons pertama yang dilakukan seorang ibu saat anaknya rewel atau menangis.
Ini merupakan naluri alamiah yang memberikan manfaat bagi kesehatan fisik sekaligus emosional ibu dan anak.
Sentuhan dengan ibu memberikan sensasi yang sama ketika bayi berada dalam rahim.
Baca: Jadwal Copa Amerika Malam Ini, Big Match Argentina VS Kolombia, Scaloni Percaya Messi
Baca: Dituding Nikahi Janda Kaya Raya Hanya Incar Harta, Ternyata Ajun Perwira Bukan Orang Sembarangan
Baca: Tak Ingin Patah Hati, 6 Zodiak Ini Sangat Mudah Melepaskan Sebuah Ikatan Cinta
Saat menggendong si kecil, ia dapat merasakan kehangatan, sentuhan, gerakan yang lembut, detak jantung, serta suara ibu dan ayahnya yang membuatnya tenang.
Namun, tidak semua bayi akan menunjukkan reaksi yang sama begitu sang ibu menggendongnya. Beberapa bayi bahkan tetap menangis walaupun sering digendong dalam waktu lama. Inilah salah satu penyebab munculnya anggapan bayi ‘bau tangan’.
Kebiasaan Anda menggendong si kecil saat rewel atau menangis ditengarai memunculkan karakter manja yang bertahan hingga anak bertumbuh besar.
Kabar baiknya, anggapan tersebut tidaklah benar. Sifat manja yang dimiliki anak bukan berasal dari kebiasaan ibu menggendong, melainkan pola asuh yang keliru.
Pola asuh ini terbentuk karena orangtua selalu mengikuti keinginan anaknya saat rewel. Jika Anda menuruti sikap rewel anak sejak kecil, ia akan menjadikan sikap ini sebagai ‘senjata’ untuk memperoleh apa yang diinginkannya.
Seiring bertambahnya usia, ia mulai menunjukkan amarah ketika Anda tidak menuruti permintaannya. Lantas, mengapa bayi tetap rewel saat digendong?
Beberapa bayi terkadang tetap rewel walaupun Anda telah menggendongnya. Namun, hal ini bukan berarti bayi Anda ‘bau tangan’.
Hal ini menandakan bahwa mungkin Anda menggendongnya pada saat yang salah. Bayi berumur di bawah 9 bulan biasanya menangis karena merasa lapar, lelah, kesepian, tidak nyaman, atau merasakan sakit pada tubuhnya.