Berita Viral
“Kami Lapar di Negeri Kaya Minyak”: Teriakan Rakyat Angola yang Terpinggirkan oleh Ketimpangan
Gambar seorang perempuan ditembak dari belakang oleh polisi saat demonstrasi menjadi simbol pahit dari pergolakan yang pecah awal Juli 2025.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Teriakan “Temos fome” atau “Kami lapar” menggema di jalanan Angola, menyuarakan keputusasaan rakyat di tengah negeri yang kaya akan minyak namun miskin keadilan sosial.
Gambar seorang perempuan ditembak dari belakang oleh polisi saat demonstrasi menjadi simbol pahit dari pergolakan yang pecah awal Juli 2025.
Di balik bentrokan berdarah, ada kisah jutaan warga yang tak lagi sanggup membeli bahan pokok atau membayar ongkos transportasi.
Pemerintah memutuskan memangkas subsidi BBM demi menekan pengeluaran negara, namun kebijakan ini justru memantik krisis baru di tengah rakyat yang sudah rentan.
Aktivis HAM Julio Candero menyebut kemarahan ini sebagai “seruan rakyat untuk sepotong roti dan sedikit martabat”.
Meski kekayaan minyak mendominasi ekspor negara, sebagian besar warga Angola hidup dalam kemiskinan ekstrem akibat korupsi dan ketimpangan.
Kini, demonstrasi yang diawali damai berubah menjadi perlawanan sosial yang terus bergolak, dan mungkin belum akan berhenti dalam waktu dekat
• Perempuan Kazakstan Jadi Korban Sindikat Ibu Pengganti, Ketika Harapan Berubah Menjadi Ketakutan
[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]
Apa yang Memicu Gelombang Demonstrasi di Angola?
Pemangkasan Subsidi BBM dan Efek Domino Ekonomi
Awal Juli 2025, pemerintah Angola mengumumkan pemangkasan subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebagai bagian dari kebijakan penghematan fiskal, menyusul tekanan Dana Moneter Internasional (IMF).
Salah satu dampak langsung adalah kenaikan harga solar sebesar 33 persen.
Hal ini membuat biaya transportasi dan logistik melonjak, memicu keresahan di tengah masyarakat yang sudah terbebani dengan kebutuhan hidup harian.
Pada 12 Juli, demonstrasi yang semula berlangsung damai berubah menjadi kerusuhan setelah asosiasi sopir taksi memulai mogok nasional selama tiga hari.
Aksi ini direspons keras oleh aparat, menimbulkan bentrokan berdarah yang menewaskan 22 orang, melukai 197 lainnya, dan menyebabkan lebih dari 1.200 orang ditangkap.
Protes BBM Angola 2025
Demonstrasi rakyat Angola
Krisis subsidi BBM Angola
Kekerasan aparat Angola
Kemiskinan di negara kaya minyak
Dampak pencabutan subsidi BBM
Krisis biaya hidup Angola
AKALI Sistem Judi Online 5 Tersangka Terancam Hukuman 10 Tahun dan Denda Rp 10 Miliar |
![]() |
---|
Pendakian Gunung Saat 17 Agustus 2025, Ada Jalur yang Tutup dan Ada yang Tetap Buka |
![]() |
---|
Perempuan Kazakstan Jadi Korban Sindikat Ibu Pengganti, Ketika Harapan Berubah Menjadi Ketakutan |
![]() |
---|
Video 3 Kreator Konten Malaysia yang “Beramal” dengan Tulang Ayam Picu Amarah Publik |
![]() |
---|
3 Istri 1 Penipu, Luka Tiga Perempuan yang Terjebak Cinta Palsu di Dunia Kencan Daring |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.