Peran Orang Tua Kepada Anak Yang Multi Talent, Berikut Pendapat Sang Motivator
Memiliki anak dengan bakat yang multitalent memang sangat luar biasa. Apalagi jika ditambah dengan kemampuannya bergelut
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Ishak
Peran Orang Tua Kepada Anak Yang Multi Talent, Berikut Pendapat Sang Motivator
PONTIANAK - Memiliki anak dengan bakat yang multitalent memang sangat luar biasa. Apalagi jika ditambah dengan kemampuannya bergelut di bidang bisnis.
Sesuai pertanyaan karir Minggu ini akan dibahas oleh Sang Motivator Chairul Fuad.
Pertanyaan:
Saya orangtua yang memiliki gadis yang bisa dibilang sangat aktif. Sebagai seorang karyawan biasa di salah satu perusahaan swasta, saya mencukupi kebutuhan anak-anak sesuai dengan apa yang diperlukan dan diminta oleh mereka.
Namun dari tiga gadis saya, satu diantaranya masih sekolah kelas 2 SMA.
Diusianya yang masih muda, ia tidak pernah meminta lagi kebutuhan pribadinya pada saya, dan kadang ia sering sekali bilang kalau dia sudah punya penghasilan sendiri.
Ada banyak usaha yang ia jalani dari media online. Yang perlu saya pertanyakan, bagaimana sikap saya sebagai orangtua menyikapi anak saya tersebut, karena saya khawatir ia akan lebih mengutamakan usahanya daripada sekolahnya, padahal saya tidak pernah memintanya untuk bekerja namun ia juga tidak ingin dilarang karena katanya penghasilan nya lumayan untuk nambah uang jajan dan segala kebutuhannya.
Baca: Update Cuaca Terkini Wilayah Kota Pontianak Jumat (14/6/2019)
Baca: Lima Bulan Terbaring Lemas, Satgas 301 Rawat Seorang Yang Sakit di Kapuas Hulu Hingga Sembuh
Baca: Diduga Terpeleset di Dapur, Warga Sebatang Kara di Pontianak Selatan Ditemukan Tak Bernyawa
Khairullah 45, Kota Baru
Jawaban:
Selamat pagi dan semangat pagi Ibu yang berbahagia
Saya ucapkan salut yang setinggi-tingginya karena ibu sudah berhasil mengantarkan anak ibu melalui pengasuhan yang optimal. Dalam perjalanan pengasuhan dan pembinaan anak menurut saya normal dan sah-sah saja jika anak-anak kita memiliki perbedaan kepribadian, karakter, minat, bakat, keinginan dan hal-hal lain yang lain.
Ini sangat beralasan karena tidak ada satu manusiapun yang persis sama walau kembar sekalipun. Perbedaan ini terjadi juga pada anak-anak ibu, dimana salah satunya sudah mulai untuk mencari pekerjaan dan penghasilan sendiri.
Apa itu keliru ? Menurut saya itu bukan hal yang keliru.
Dalam kondisi ini selaku orang tua coba membantu memberikan pembinaan yang baik. Semoga anak ibu masih tetap akan melanjutkan sekolahnya sementara pekerjaan yang digelutinya tetap bisa dijalankan (apalagi bisnis on line yang waktunya lebih fleksibel).
Baca: Update Cuaca Terkini Wilayah Kota Pontianak Jumat (14/6/2019)
Baca: Lima Bulan Terbaring Lemas, Satgas 301 Rawat Seorang Yang Sakit di Kapuas Hulu Hingga Sembuh
Baca: Diduga Terpeleset di Dapur, Warga Sebatang Kara di Pontianak Selatan Ditemukan Tak Bernyawa
Di sini memang diperlukan ketegasan untuk melakukan pemilihan.
Semua orang tua pasti menginginkan anaknya untuk tetap bersekolah sampai ke tingkat tertinggi, namun dalam beberapa kondisi sekolah tinggi juga belum tentu memberikan jaminan kesuskesan seseorang jika ilmu yang diperoleh tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Orang tua boleh memberikan kebebasan kepada anaknya untuk menentukan pilihannya asal jelas alasannya.
Disinilah peran orang tua sebagai teman, sebagai motivator, sebagai mediator, sebagai fasilitator, sebagai edukator dan dalam kondisi tertentu juga sebagai problem solver (membantu menentukan pilihan dan memecahkan masalah anak) sangat diperlukan.
Harapannya tidak akan terjadi apa yang disebut dengan wishfulthinking (anak harus menurut keinginan orang tua) yang cenderung memaksakan kehendak dan doktrin kepada anak.
Jika anak tidak mengikutinya maka orang tua menganggap itu pembangkangan, tidak berbakti, dan sebagainya, sehingga bisa saja akan menimbulkan konflik antara orang tua-anak.
Jadi menurut saya boleh saja anak ibu mengembangkan karirnya, apalagi jika memang sesuai dengan bakat dan minat serta pilihannya.
Orang tua dapat melakukan kontrol jika ada hal yang tidak sejalan dengan norma yang ada atau ada hal yang menyimpang dari nilai-nilai yang ada.
Tetap jalin komunikasi yang efektif serta menjaga hubungan yang harmonis. Sukses buat ibu.
Demikian advis dari saya, semoga memberikan pencerahan dan manfaat. Salam optimis