Bakti Sosial IMASIKA Universitas Tanjungpura: Stasi Mamparagokng Tanpa Gereja dan Sekolah

Waktu tempuhnya sekitar 90 menit dengan menggunakan mobil truk atau angkutan desa dari Pahauman, tetapi lebih cepat sampai jika menggunakan kendaraan

IST
Bakti sosial yang dilakukan Ikatan Mahasiswa Katolik St. Thomas Aquinas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Stasi Mamparagokng, Paroki Pahauman 1 hingga 9 Juni. Ist 

Terlihat gerbang yang terbuat dari kayu berhias daun dan bendera warna-warni bertulisan AkSI 2019 yang dibangun umat sebagai pintu masuk menuju Stasi Mamparagokng.

Walaupun hujan turun, penyambutan yang menggunakan tradisi Dayak tetap dilaksanakan oleh umat.

Diawali dengan kata sambutan dari beberapa pihak dan pemotongan bambu oleh ketua panita, maka mahasiswa dipersilahkan masuk secara beriringan melalui gerbang, diikuti oleh pastor paroki dan umat dari pusat paroki.

“Sambutan umat di Stasi Mamparagokng sangat baik dan ramah. Kegembiraan mereka terpancar terutama pada saat pelaksanaan tradisi penyambutan. Bahkan, mereka menawarkan kami untuk menginap di rumah mereka, padahal kami sudah memiliki tenda,” kata Rayco.

Umat di Stasi Mamparagokng benar-benar merasa terbantu dengan kegiatan bakti sosial tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Bapak Amis yang mengungkapkan bahwa sumber penghasilan mereka dari menoreh karet.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih sebab program ini adalah bentuk perhatian dari mahasiswa dan paroki terhadap stasi mamparagokng yg ada di pelosok daerah. Kami benar-benar merasa terbantu sebab kami tidak mampu membangun kampung kami sendiri ditengah banyak keterbatasan dan sumber penghasilan yang kurang, hanya mengharapkan dari menoreh karet,” ungkap Bapak Amis.

Baca: Malam Takbiran di Jakarta, Polisi Siap Lakuka Pengamanan

Bakti Sosial dan Pembinaan Iman Anak

Senin, 03 Juni 2019 adalah hari ketiga dari program AkSI 2019. Terdorong kasih dalam hal saling membantu, mereka bekerja sama menyelesaikan pembangunan gereja.

Saya melihat wajah semangat mereka mengaduk campuran semen, sementara yang lain mengerjakan pondasi dinding dan lantai gereja dibantu oleh bapak-bapak katolik dan umat disana.

Ibu-ibu katolik juga membantu menyiapkan makanan dan minuman untuk disantap pada jam istirahat.

Para mahasiswi berkumpul di dalam tenda bersama anak-anak Stasi Mamparagokng yang berjumlah 8 orang.

Mereka mengajarkan anak-anak tersebut membaca diselingi menyanyikan lagu-lagu rohani diiringi petikan gitar.

Para mahasiswi juga dibantu oleh pembina dan anak-anak SEKAMI (Serikat, Kepausan, Anak-anak dan Remaja Misioner) dari pusat paroki untuk mengenalkan motto dan tujuan SEKAMI yang siap diutus berbagi kebaikan dan suka cita.

Tepatnya pukul 15.00 WIB, pembangunan gereja selesai untuk hari ini. Mereka akan melanjutkan pekerjaan tersebut besok pagi.

Dengan atap dan sebagian dinding dari batako yang sudah terpasang, serta lantai yang sudah disemen, bapak-bapak pulang ke pusat paroki dan para mahasiswa beristirahat melepas lelah.
Kesan Mengikuti AkSI 2019.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved