259 Meriam Karbit Siap Getarkan Kota Pontianak di Malam Takbiran Sambut Idul Fitri 2019

Untuk meriam tahun ini dijelaskannya ada pengurangan dari tahun lalu. Jumlah semua meriam yang terdata ada 259 unit.

Editor: Ishak
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
GUBERNUR Kalbar, Cornelis bersama Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Musyafak dan sejumlah pejabat lainnya saat menyulut meriam pertama tanda dimulainya Festival Meriam Karbit 2016, di tepian Sungai Kapuas kawasan banjar serasan, Jl Tanjung Raya 2, Pontianak timur, Selasa (5/7/2016) malam. 

259 Meriam Siap Getarkan Kota Pontianak di Malam Takbiran, 39 Kelompok Terdaftar Dalam Festival Meriam Karbit 2019

PONTIANAK - Festival Meriam Karbit yang merupakan agenda tahunan menjelang akhir bulan Ramadan atau bertepatan dengan malam menyambut Idul Fitri 1440 Hijriah kembali digelar di Kota Pontianak.

Saat ini persiapan yang dilakukan oleh masing-masing kelompok hampir selesai.

Ketua Forum Permainan Meriam Karbit, Fazri Udin memaparkan meriam karbit tepian Sungai Kapuas merupakan satu di antara budaya tak benda yang terus terlestari di Kota Pontianak.

Melalui forum Meriam Karbit, budaya ini dipastikan terus eksis setiap tahunnya.

“Tahun terdata ada 259 meriam dari 39 kelompok yang berpartisipasi dalam festival. Rianciannya adalah 24 kelompok dari Pontianak Timur dan 15 kelompok dari Kecamatan Pontianak Selatan, dan Pontianak Tenggara,” kata Fazri Udin usai rapat koordinasi di Kantor Wali Kota Pontianak, Selasa (14/3/2019).

Baca: Agenda Tahunan Bermuatan Budaya dan Pariwisata, Panitia Festival Meriam Karbit Bentuk Posko Pusat

Baca: Festival Meriam Karbit Agenda Kota Pontianak, Wako Berharap Persiapan Matang

Ia menjelaskan, saat ini persiapan telah mencapai 50 persen dan hari H masih menyisakan sekitar 20 hari lagi. Ia yakin persiapan akan rampung dan selesai begitu mendekati hari H nanti.

"Untuk tahun ini persiapan kita sudah di atas 50 persen, tahun ini posko ditempatkan di Gang H Mailamah, Jalan Adisucipto," ucap Fazri Udin.

Untuk meriam tahun ini dijelaskannya ada pengurangan dari tahun lalu. Jumlah semua meriam yang terdata ada 259 unit.

"Ada pengurangan, mungkin karena teman-teman banyak keluhan masalah bahan baku kayu terutama balok untuk pembuatan meriam," ujarnya.

Selain harganya mahal, untuk mendapatkan balok yang menjadi bahan utama pembuatan meriam ditegaskannya sangat sulit.

Sedangkan masyarakat hanya melakukan swadaya, ia menambahkan sama sekali tidak ada suport dari pemerintah tentang bahan baku ini.

"Untuk satu meriam itu biayanya kalau membuat baru di atas Rp 7 juta, nah itupun mendapatkannya sulit karena tidak sembarangan kayu juga," ujarnya.

Fazri Udin menambahkan, selain meriam dari kayu, ada juga tujuh kelompok yang meriam karbitnya dari besi. Namun mereka tidak boleh mengikuti festival, hamya meramaikan saja.

Baca: Edi Kamtono Tegaskan Meriam Karbit Acara Tahunan Pemkot

Baca: Festival Meriam Karbit di Pontianak, Pelestarian Budaya yang Diharapkan Datangkan Wisatawan

"Kalau yang besi ada tujuh kelompok dan kalau yang besi tidak ikut festival. Jadi syarat festival itu, jumlah meriam harus lima buah dan terbuat dari balok kayu. Kategori meriam besi tidak boleh ikut festival," tegasnya.

Tidak ditampikannya memang ada bantuan pemerintah untuk para kelompok meriam karbit, sejauh ini Pemkot Pontianak akan memberikan bantuan berupa karbit.

"Bantuan pemerintah kali ini pada kelompok meriam karbit, memberikan karbit setiap kelompok dengan nilai Rp 1 juta," sebutnya.

Sementara total hadiah yang akan diberikan pada juara hingga harapan nantinya dengan total Rp 24 juta.

Tarik Wisatawan

Momentum Festival Meriam Karbit yang merupakan agenda tahunan di Kota Pontianak dalam rangka menyambut dan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 H.

Agenda tahunan ini diharapkan mampu menarik wisatawan berkunjung di Kota Pontianak.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Pontianak, Sy Saleh menyampaikan agenda meriam karbit ini bukan hanya sekedar membunyikan meriam yang terbuat dari balok kayu, namun ada arti yang lebih penting dalam hal melestarikan budaya.

"Kita harapkan dengan adanya festival ini dapat menarik wisatawan untuk datang di Pontianak. Ini merupakan agenda tahunan dan dipromosikan yang selalu pada khalayak ramai," ucap Sy Saleh.

Baca: 39 Kelompok Meriam Karbit Siap Meriahkan Lebaran Pontianak

Baca: Main Meriam Karbit Pakai Bensin, Fajar Luka Bakar Tersambar Api, Dirawat Intensif & Perlu Bantuan

Ia menegaskan leading sektor festival meriam karbit ini ada pada Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak bekerjasama dengan forum meriam karbit.

Pihaknya dari Disporapar tentunya mengharapkan kedatangan wisatawan dan memberikan dampak pada penuhnya hunian hotel dan dampak perekonomian lainnya.

Sementara untuk permainan meriam karbit sendiri menurutnya biasa di mulai masyarakat sejak H-3 sampai H+3 lebaran, apabila masyarakat mau memainkankan lebih dari itu juga tidak ada masalah, karena masyarakat sekitar mendukung adanya kegiatan ini.

"Kegiatan ini kita terus dorong dan kita harapkan semakin banyak kelompok yang bermunculan dan masyarakat yang berpartisipasi," pungkasnya.

Agenda Pemkot

Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berharap kepada panitia pada tahun ini untuk bisa mengatur dengan sebaik-baiknya kegiatan festival meriam karbit, mulai dari panggung, penjemputan tamu hingga kemasan acara seremonialnya.

“Saya berharap festival meriam karbit nantinya bisa terlaksana dengan baik, untuk itu panitia pelaksana harus benar-benar mempersiapkannya, dari kemasan acara pembukaannya, panggung utamanya serta pengaturan tamu undangan,” kata Edi.

Permainan meriam karbit, menurut, Edi, merupakan permainan tradisional yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat Kota Pontianak, karena permainan meriam karbit memiliki sejarah berdirinya Kota Pontianak.

“Permainan meriam karbit ini sudah menjadi kebiasaan dan budaya masyarakat Kota Pontianak yang tidak ada di daerah lainnya. Tak sah rasanya lebaran Idul Fitri kalau tidak ada dengar dentuman meriam karbit,” ujar Edi yang berharap festival meriam kali ini lebih meriah dari tahun sebelumnya.

Edi menjelaskan, Forum Meriam Karbit Pontianak adalah kelompok yang menginisiasi, tentunya berkoordinasi dengan panitia dari pemerintahan setempat.

"Untuk jumlahnya saya belum mendapatkan berapa, sedangkan titiknya tetap diarahkan seperti tahun sebelumnya. Pembukaan dan acara dipusatkan di Kampung Bangka," ujar Edi.

Edi menegaskan akan meminta dinas terkait nantinya melakukan pengecekan dan yang perlu diperhatikan adalah keselamatan acara maupun pengunjung yang akan datang.

Baca: Tarian Meriam Karbit Meriahkan Acara GAPKI

Khususnya di jalan gertak, mungkin ada beberapa yang rusak dan akan diperbaiki oleh Dinas Perumahan dan Permukiman Rakyat..

"Tapi khusus promenade atau waterfront tidak kita izinkan meriam disimpan di situ, kalau disungai baik di depan maupun dibelakang promenade boleh," ucapnya.

Promenade dikhususkan untuk pengunjung yang menikmati pemandangan dan acara.. Promenade harus streril baik meriam karbit maupun PKL.

"Sayang kalau promenade rusak karena meriam karbit yang kegiatan cuma beberapa hari. Promenade itu juga untuk masyarakat setempat," pungkasnya.

Bentuk Posko di Gg H Mailamah

Satu di antra permainan tradisional nusantara, yaitu meriam karbit dari Pontianak akan memeriahkan malam takbiran. Kali ini sebanyak 39 kelompok meriam karbit siap bertempur di tepian Sungai Kapuas, Kota Pontianak.

Sekretaris Forum Komunikasi Tradisi Meriam Karbit Seni dan Budaya Pontianak, Farhan mengutarakan bahwa festival tahunan ini diselenggarakan untuk melestarikan tradisi masyarakat Melayu Kota Pontianak.

Tradisi itu pun kini dilombakan.

Festival Meriam Karbit ini memperebutkan piala dari Pemerintah Kota Pontianak. Sementara itu, dewan juri berasal dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat dan Kota Pontianak.

Masing-masing kelompok akan dinilai berdasarkan bunyi meriam mereka.

Baca: Festival Meriam Karbit Tingkat SMA Semarakkan Hari Jadi Pontianak ke-247

Satu kelompok bisa memiliki meriam maksimal lima buah. Di sinilah kekompakan bunyi meriam juga mempengaruhi penjurian.

Sebelumnya setiap meriam yang diikutsertakan terlebih dahulu akan dihias dengan beragam dekorasi. Hanya meriam sesuai kriteria yang dapat mengikuti penilaian

“Ini sudah menjadi agenda tahunan dan festival ini terus diselenggarakan masyarakat yang tergabung dalam forum serta didukung oleh pemerintah setempat,” ujarnya.

Ia berharap festival ini mampu memberikan hiburan pada masyarakat Pontianak dan menjaga tradisi.

"Kita sudah melakukan pertemuan bersama kelompok meriam karbit . Salah satunya mereka membahas tentang lokasi posko pusat,"tambahnya.

Dari hasil pertemuan itu, disampaikannya posko utama Festival Meriam Karbit 2019 di Gang H Mailamah Jalan Adi Sucipto dan Kelompok Meriam Putra Kapuas sebagai tuam rumah.

Baca: Unik, Jihan Husein Rayakan Ulang Tahun Pakai Meriam Karbit

Baca: Kemeriahan Tradisi Sambut Lebaran Dengan Meriam Karbit di Sekadau

"Posko ini nantinya akan menjadi tempat yang akan didatangi oleh para pejabat dan tamu undangan seperti biasa saat malam puncak. Di mana pada tahun sebelumnya lokasi posko berada Kelompok Meriam Banjar Baru Jalan Yusuf Karim Kelurahan Banjar Serasan," ujarnya.

Lanjut disampaikannya bahwa penetapan posko utama dilakukan dengan cabut undi saat pertemuan bersama anggota kelompok meriam karbit.

Untuk lokasinya ditegaskannya tak asal-asalan, harus ada syarat atau kriterianya. Yaitu akses jalan untuk menuju ke lokasi dan pentas harus luas.

Ia menjelaskan untuk membuat lima unit meriam, setidaknya membutuhkan biaya sekitar Rp 15 juta hingga Rp 30 juta, tergantung persediaan kayu meriam yang sudah dimiliki peserta. Jika sudah pernah mengikuti kompetisi ini, biaya yang dikeluarkan semakin ringan.

Poin per Poin Festival Meriam Karbit Tahun

  • Festival meriam karbit adalah sebuah festival yang dilaksanakan di Kalimantan Barat tepatnya di pesisir Sungai kapuas, beberapa minggu sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri
  • Umumnya dilaksanakan pada: Tiga hari sebelum dan tiga hari setelah Idul Fitri
  • Lokasi: Pesisir Sungai Kapuas, Kota Pontianak, Kalimantan Barat
  • Penyelenggara: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak bersama masyarakat
  • Meriam karbit merupakan satu di antara budaya tak benda yang terus terlestari di Kota Pontianak.

Kegiatan dan tradisi

  • Pemandangan meriam karbit berderet-deret sepanjang tepian jadi ketika menyusuri Sungai Kapuas seolah-olah moncong-moncongnya diarahkan ke kita
  • Kepercayaan: Raja pertama Pontianak Syarif Abdurrahman Alkadrie ketika membuka lahan untuk bertempat tinggal di Pontianak memerintahkan pasukannya mengusir hantu-hantu dengan meriam

Peserta Tahun Ini

  • Menyambut Idul Fitri 1440 Hijriah
  • Terdata 259 meriam dari 39 kelompok yang berpartisipasi
  • Rincian
  • 24 kelompok dari Pontianak Timur
  • 15 kelompok dari Kecamatan Pontianak Selatan, dan Tenggara,”
  • Posko ditempatkan di Gang H Mailamah, Jalan Adisucipto
  • Peserta mengalami pengurangan karena kesulitan bahan baku kayu.
  • Masyarakat hanya melakukan swadaya.
  • Satu meriam baru di atas Rp 7 juta
  • Ada juga tujuh kelompok yang meriam karbitnya dari besi. (Tidak ikut festival, hanya meramaikan saja)

Bantuan Pemerintah

  • Satu kelompok meriam karbit dapat bantuan Rp 1 juta
  • Tital hadiah Rp 24 juta.

Sumber: Forum Meriam Karbit Kota Pontianak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved