Mahfud MD Ulang Tahun ke-62, "Semoga Pahalaku Bertambah dan Dosaku Berkurang"
Mahfud MD Ulang Tahun ke-62, "Semoga Pahalaku Bertambah dan Dosaku Berkurang"
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Meski begitu, Mahfud menilai bahwa hal yang dialaminya sebagai peristiwa politik biasa.
"Biasa di dalam politik, itu tidak apa-apa," ujar mantan Menteri Pertahanan di era Presiden Abdurrahman Wahid ini.
"Kita harus lebih mengutamakan keselamatan negara ini daripada sekadar nama Mahfud, nama Ma'ruf Amin," ucap Mahfud.
Baca: Utang Luar Negeri Indonesia ke China Rp 248,4 Triliun, Fadli Zon Ingatkan Hati-hati Proyek OBOR Cina
Baca: Mahfud MD, Dahlan Iskan & Amir Syarifuddin Akrab Ngobrol saat Besuk Ani Yudhoyono di NUH Singapura
Selain oleh Jokowi, Mahfud MD ternyata juga pernah menjadi "korban harapan palsu" Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mahfud MD menceritakan hal itu di program TV Alvin & Friends iNews TV, Senin (1/4/2019).
Mahfud pada kesempatan itu menceritakan kekecewaan karena batal menjadi menteri setelah dijanjikan Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mahfud MD mengungkapkan, waktu SBY mau menjadi presiden, dirinya masuk dalam daftar calon menteri.
"Dan sudah muncul di koran-koran, calon menterinya SBY itu Mahfud. Kalau tidak Menteri Agraria nanti di Menteri Dalam Negeri (Mendagri) atau Menteri Hukum dan HAM. Terakhir calon Menko Kesra gitu," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan, dirinya saat itu memang berjuang untuk kemenangan SBY.
SBY juga memanggilnya dua kali dan menyampaikan jika menjadi presiden akan menjadikan Mahfud MD sebagai menteri.
"PKB saya ambil tiga, Pak Mahfud, Khofifah, Alwi Shihab," cerita Mahfud.
Setelah SBY menjadi presiden, terjadi rebutan dimana-mana dan nama Mahfud tidak masuk.
"Pokoknya kalau kita ingin tapi Tuhan tidak meridhoi, tidak jadi. Tetapi saya katakan, wah ini Tuhan memberikan jalan lain kepada saya, karena saya tidak menyangka, sesudah tidak terpilih oleh SBY ada lowongan menjadi ketua hakim MK," ujar Mahfud MD.
"Saya masuk ke situ tanpa rencana apa pun, terpilih, kemudian menjadi ketuanya pun tidak pakai usaha," kata Mahfud MD.
"Orang mengusulkan, udah waktunya Pak Mahfud. Termasuk Jusuf Kalla, semua bekerja sendiri, saya terpilih ketika saya tidak ingin," ujar Mahfud.