Mahfud MD Ulang Tahun ke-62, "Semoga Pahalaku Bertambah dan Dosaku Berkurang"
Mahfud MD Ulang Tahun ke-62, "Semoga Pahalaku Bertambah dan Dosaku Berkurang"
Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Akhirnya, dia lebih memilih UII karena keinginan untuk lebih mendalami hukum.
Ketika berada di kampus, dia aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan lembaga pers.
Di sinilah jiwa politik Mahfud terasah.
Pada 1983, Mahfud lulus dari Fakultas Hukum UII dan kemudian bekerja sebagai dosen untuk almamaternya.
Sembari menjadi dosen, dia melanjutkan kuliah S2 dan S3 di UGM.
Kariernya semakin cemerlang ketika Mahfud MD dikukuhkan sebagai guru besar bidang politik hukum pada 2000.
Baca: 2 Makna Berpuasa Menurut Prof Mahfud MD, Ofensif dan Defensif Serangan Hoaks, Simak Penjelasannya
Baca: Ketika Mahfud MD & Andi Arief Berjumpa di Singapura, Di Dunia Nyata, Kami Tetap Sahabat
Sepak terjang Mahfud membuat Gusdur memilihnya menjadi Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional.
Mahfud juga merangkap sebagai Menteri Kehakiman dan HAM setelah Yusril Ihza Mahendra diberhentikan oleh Gusdur.
Mahfud MD pernah menjadi "korban harapan palsu" dua presiden di Indonesia.
Paling baru, adalah tawaran menjadi pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019 dimana Jokowi akhirnya memilih Ma'ruf Amin.
Mahfud mengaku tidak kecewa dengan keputusan Jokowi dan sembilan partai koalisi pendukungnya.
"Saya tidak kecewa, kaget saja, karena sudah diminta mempersiapkan diri, bahkan sudah agak detail," kata Mahfud, dalam sebuah wawancara di Kompas TV, pada Kamis (9/8/2018) sore.
Jokowi dan para partai pendukungnya mengungkap nama Ma'ruf Amin sebagai cawapres dalam sebuah pertemuan di restoran Plataran, Menteng, pada Kamis sore ini.
Setelah diminta mempersiapkan diri, Mahfud MD sebenarnya sempat menunggu di restoran yang tidak jauh dari tempat pertemuan.
Namun, setelah beberapa lama menunggu, Mahfud memutuskan pulang.