Liputan Khusus

Harga Tiket Mahal 2 Kali Lipat dari Penerbangan Internasional, Bupati Nasir Kasihan Masyarakat

Masyarakat Kapuas Hulu dan Kabupaten Ketapang menggeluh lantaran tingginya harga tiket pesawat dari dua kabupaten ini menuju Pontianak

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Screenshoot lipsus Senin (13/5/2019) 

“Rata-rata 8.000 penumpang sampai 8.500 pergerakan penumpang dari dan menuju ke Pontianak. Itu per hari ya,” ucap Sulkarnaini kepada Tribun, Jumat (10/5).

Dibanding dengan hari ke empat Ramadan 2018 lalu, jumlah penumpang pada 2019 menurun. Pada 2018 penumpang mencapai angka 10 ribu per harinya.

Ia menduga, hal ini dikarenakan faktor Ramadan yang tidak bersamaan dengan hari libur sekolah serta tarif tiket penerbangan yang diterapkan oleh maskapai penerbangan cukup mahal.

“Belum terjadi lonjakan di tahun ini mungkin karena tidak bersamaan dengan libur sekolah, kalau tahun sebelumnya kemungkinan bertepatan dengan hari libur dan harga tiket masih wajar,” jelasnya.

Sulkarnaini menyebutkan, Corporate Angkasa Pura II memprediksi pertumbuhan penumpang berkisar 3,2 persen. Sementara di Bandara Supadio Pontianaknya sendiri diprediksikan penumpang hanya akan mengalami peningkatan antara 0,7 persen sampai dengan 1 persen.

“Memang kita gak berani memproyeksikan peningkatan jumlah penumpang pada Ramadan tahun ini, karena kita melihat kondisi yang seperti ini ya,” katanya.

Dan untuk persiapan peningkatan penumpang di bulan ramadan sampai H+7 lebaran nanti, management Bandara Supadio telah mempersiapkan rencana operasi angkutan Lebaran berupa posko monitoring, customer happines, dan peningkatan keamanan dan keselamatan yang sudah disiapkan sejak satu bulan lalu.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait agar operasional Bandara berjalan dengan lancar. Bandara juga menyiapkan kontigensi jika terjadi irregularity Bandara.

“Kami berharap dengan peningkatan pelayanan, keamanan dan keselamatan yang optimal di bandara maka diharapkan operasional penerbangan dan kenyamanan penumpang di bandara dapat berjalan lancar hingga H+7 lebaran nanti kepada para penumpang pesawat udara yang mudik ke kampung halaman, sesuai tema PT Angkasa Pura II (Persero) yakni Experience Ramadhan,” pungkasnya.

Penurunan jumlah penumpang juga terjadi di Bandara Rahadi Oesman Ketapang sejak Januari 2019.

"Tahun lalu rata-rata Bandara Rahadi Oesman melayani penumpang yang akan berangkat sekitar 500 - 600 penumpang per harinya. Sekarang rata rata 300 - 350 penumpang per harinya," ungkap Kassubag Tata Usaha Bandara Rahadi Oesman Ketapang, Donny S Harris saat dikonfirmasi Tribun, Sabtu (11/5).

Untuk maskapai yang saat ini beroperasi di bandara Rahadi Oesman Ketapang sendiri diakui Donny ada beberapa maskapai seperti Wings Air, Nam Air dan Garuda Indonesia.

"Garuda Indonesia mulai terbang kembali di Ketapang sejak tanggal 1 April 2019 kemarin, tapi mulai 15 Mei 2019 tidak lagi beroperasi dan belum ada pemberitahuan resmi kepada pihak bandara dari pihak Garudanya mengenai alasannya," jelas Donny.

Donny menjelaskan, harga tiket rute Ketapang-Pontianak dan sebaliknya sesuai ambang batas yang telah ditetapkan oleh pemerintah. "Wings Air rata-rata dijual Rp 500 ribu - Rp 625 ribu, untuk Nam Air rata-rata dijual Rp 600 ribu - Rp 700 ribu. Sementara untuk rute Ketapang- Semarang dijual Rp 1,6 juta," paparnya.

Sementara untuk maskapai Garuda Indonesia, rata- rata dijual Rp 700 ribu - Rp 790 ribu untuk rute Ketapang-Pontianak dan sebaliknya dan Rp 1,8 juta untuk rute Ketapang-Semarang.

Baca: Calon Penumpang di Ketapang Keluhkan Harga Tiket Pesawat Tinggi

Baca: Luna Maya Curhat Soal Pujaan Hatinya Saat Ini, BCL Malah Sindir Mantan Kekasihnya

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved