Kisah Tersangka Narkoba di Kalbar, Menyesal Tergiur Hasil Besar, Khawatirkan Buah Hati Tak Terurus

Padahal dirinya memiliki usaha warung kopi yang cukup untuk menghidupi keluarganya, dan masih berjalan saat dirinya tangkap.

Penulis: Ferryanto | Editor: Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERRYANTO
Jamaludin duduk di kursi Roda karena kedua kakinya terbalut perban akibat timah panas. 

Kepada Tribun, dirinya mengaku hingga berani dan nekat menjadi kurir narkoba karena tergiur akan hasil yang ditawarkan oleh teman - temannya.

Padahal dirinya memiliki usaha warung kopi yang cukup untuk menghidupi keluarganya, dan masih berjalan saat dirinya tangkap.

"Sebelumnya saya buka warung kopi, sama nyupir, warung kopi kadang damai kadang sepi, tapi cukuplah, untuk hari - hari kita makan," katanya

"Ini Pengaruh dari kawan juga saya mau jualan ini, kawan bilang hasilnya besar,"jelasnya.

Dirinya pun mengaku telah bertobat, dan tak akan mengulangi perbuatannya lagi, bila telah keluar dari penjara.

Baca: Tekan Pertumbuhan Pecandu Narkoba, BNNK Mempawah Canangkan Desa Bersinar

Baca: Ingin Lepas Dari Candu Narkoba?, Ini Alamat Kantor BNN Pontianak Tempat Konsultasi

Kemudian, sang Istri yang bernama Ike tampak sedih saat kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba ini dilangsungkan.

Matanya terlihat memerah dan berkaca - kaca, kepada Tribun ia mengaku tak mengatahui apa - apa, dan sang suami juga tak mengetahui apa - apa, mereka hanya dijebak oleh teman - teman sang suaminya.

"Saya ndak tau apa - apa, diapun (menunjuk sang suami) ndak tau apa - apa," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved