Bangun JPO Depan SMK 5, PD Makmur Anggarkan Rp 1,8 M

Ia menyerahkan sepenuhnya pada pihak ketiga untuk memulai proses pembangunan.

Penulis: Syahroni | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI
Desain Jembatan Penyebarangan Orang di Sekitar SMKN 5 Pontianak, Jalan A Yani 

Bangun JPO Depan SMK 5, PD Makmur Anggarkan Rp 1,8 M

PONTIANAK- Pemerintah Kota ((Pemkot) Pontianak terus berupaya menyediakan fasilitas umum atau publik untuk memberikan layanan pada masyarakat setempat.

Satu diantara layanan yang menjadi target adalah pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

Saat ini, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menjelaskan sudah ada dua titik yang dibangun JPO. Pertama, di lokasi Jalan Tanjungpura tepatnya di kawasan Pasar Tengah, dan satu lainnya, di Jalan Ahmad Yani, tepat di depan Ayani Mega Mal.

Kali ini, disampaikan Edi, pembangunan JPO juga masih di jalur Jalan Ahmad Yani Pontianak. Titiknya yang akan dibangun berada di depan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 Pontianak.

Baca: Petarung Asal Pontianak Jajal One Pride MMA, Ini Sosoknya

Baca: Mau Keluar Malam, BMKG Prediksi Pontianak Diguyur Hujan Lokal

"Dalam waktu dekat, kita akan membangun lagi satu titik JPO, di SMK 5 Jalan Ahmad Yani. Ini bagian dari penyediaan fasilitas bagi masyarakat, karena sudah dianggap perlu membangun di titik tersebut," ungkap Edi Rusdi Kamtono kepada Tribun, Jumat (19/4).

Edi berharap dalam dua bulan ke depan proses pembangunan bisa segera dimulai. Ia beralasan bahwa lalulintas di depan SMKN 5 banyak sekolah sehingga perlu dibangun JPO, dan membantu mereka untuk menyebrang.

Dengan adanya JPO, diharapkan pelajar dan masyarakat yang biasanya menyebrang melewati Jalan Ahmad Yani dapat menggunakan JPO.

Ia menilai, para pelajar dan masyarakat umum akan aman terhindar dari ancaman ditabrak oleh kendaraan yang biasanya melaju dengan kecepatan cukup, tinggi di Jalan Ahmad Yani tersebut.

"Di sanakan banyak sekolah, ada SMK, LKIA, SD, MAN 2, SMP dan lainnya. Memang sangat perlu dibangun JPO agar para pelajar ini aman menyeberang," tambahnya.

Edi Kamtono mengungkapkan, pembangunan JPO sepenuhnya dilakukan oleh pihak ketiga. Ditargetkan, pembangunannnya enam bulan dari penancapan tiang pertama hingga selesai.

Ia menerangkan, kompensasi pada pihak ketiga yang membangunnya ke depan akan disediakan space iklan, seperti halnya yang ada di JPO Ahmad Yani Pontianak.

"Terkait dengan perizinan, Edi memastikan semuanya sudah selesai diurus, "Ini semua sudah ada izinnya, ini izin langsung dari Balai Jalan juga," tambahnya.

Ia menyerahkan sepenuhnya pada pihak ketiga untuk memulai proses pembangunan. Pemkot, dikatakan, akan mengawasi prosesnya untuk memastikan keamanan dan kualitas dari JPO tersebut.

"Desainnya sudah kita setujui, desainnya mencirikhaskan Kota Pontianak. Saya juga meminta ditambah hiasan lampu-lampu konsep millenial," tegasnya.

Edi meminta, setidaknya JPO yang dibangun harus mempunyai daya tarik bagi masyarakat. Bahkan, ia ingin masyarakat ingin naik di sana untuk melakukan swafoto.

"Seperti di Jakarta bisa menjadi temapt tujuan wisata, itulah kita harapkan jadi fasilitas yang dibangun harus memberikan efek lainnya," pungkas Edi Kamtono.

Baca: 10 Polisi Meninggal saat Tugas Pemilu

Sementara itu, PD Makmur menjadi pihak ketiga yang dipercayai oleh Pemkot Pontianak untuk membangun JPO, di depan SMKN 5. Sukses membangun JPO, di depan Ayani Mega Mal, kali ini PD Makmur akan membangun JPO kembali sesuai kerjasama yang telah dilakukan bersama Pemkot Pontianak.

Pimpinan PD Makmur, Erwin menjelaskan, pembangunan JPO ini merupakan bagian kerjasama dengan Pemkot Pontianak, beberapa tahun lalu.

Hal ini dalam menyikapi kebutuhan akan lalulintas yang cukup tinggi sehingga perlu adanya solusi yang diberikan pada masyarakat yang selalu menyeberang jalan.

"Saat itu, kita ada beberapa buah yang sudah disetujui untuk dilakukan pembangunan. Untuk PD Makmur ada tiga titik lokasi yang dibangun, pertama depan Mega Mal dan itu didahulukan kita bangun, sebab mobilitas warga sangat tinggi. Kedua, di titik Ahmad Yani Jalan Ismail Marzuki dan S Parman atau sekitaran SMKN 5 dan titik berikutnya ada di Jalan Tanjungpura, depan Bank Kalbar," ucap Erwin.

Namun, Erwin belum memastikan waktu dimulainya pembangunan. Dijelaskannya bahwa pihaknya melihat perkembangan kota dan perekonomian yang ada.

"Pembangunan ini sifatnya invetasi, sehingga melihat situasi dan kondisi yang ada dalam membangunnya. Kalau membangun tentu menghitungkan kembalinya dari investasi itu," tambahnya.

Ia mengakui bahwa desainnya sudah disetujui bersama Pemkot Pontianak. Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pontianak terkait proses pembangunan jembatan yang menelan anggaran sekitar Rp 1,8 miliar tersebut.

Erwin memastikan pembangunan ini sepenuhnya dibiayai oleh pihak PD Makmur sebagai instansi yang mendapatkan kepercayaan dari Pemkot Pontianak.

Sedangkan pihak pelaksana juga sudah siap melakukan pembangunan, Erwin menegaskan kemungkinan minggu depan dimulai proses pembangunan strukturnya.

"Kita akan memulai menancapkan tiang dan tahun ini harus selesai. Desainnya berbeda dengan yang ada saat ini. Ini desainnya terowongan atau kapsul dengan motif corak insang khas Kota Pontianak," ujarnya.

Selain itu, titik di Jalan Tanjungpara depan Bank Kalbar akan dilakukan pembangunan tahun ini juga. Kemungkinan setelah sebulan pelaksanaan di Titik S Parman dan Ismail Marzuki pihaknya akan melakukan pembangunan di Titik Bank Kalbar jalan Tanjungpura.

Perhatikan Desain

Pengamat Transportasi Untan, Rudi Sugiono Suyono mengatakan JPO) itukan tujuannya untuk memudahkan orang berpindah, bergerak dengan berjalan. Terutama untuk jalan yang lalu lintas tinggi, kecepatan tinggi dan juga penyeberangan orangnya cukup besar.

Kalau kita lihat di titik yang akan dibangun itukan ada beberapa sekolah dari SMK 5, MAN 2 dan lainnya. Jadi saya kira sangat wajar dan perlu kita apresiasi kalau pemerintah ingin membuat JPO. Terutama untuk anak-anak sekolah yang menyeberang, kemudian supaya lebih aman dan tidak menyebabkan kemacetan.

Cuma permasalahannya yang perlu diperhatikan adalah seberapa banyak orang yang mau menggunakan jembatan itu. Ini yang perlu pemerintah perhatikan, karena percuma jika kita membangun jembatan mahal tetapi penggunaannya sangat terbatas.

Kondisi seperti ini yang perlu di antisipasi. Pemerintah perlu memikirikan pertama desainnya. Bagaimana desain jembatan itu memudahkan orang bergerak, bagaimana jembatan itu, bisa memudahkan bahkan sampai kalangan orangtua dan penyandang disabilitas.

Misalnya kalau di beberapa kota besar itu mereka sudah menggunakan lift. Kalau menggunakan tangga itu untuk kondisi normal diperbolehkan, tetapi kalau untuk orang tua, anak-anak kecil mungkin bisa digunakan dengan lift. Alat-alat bantu seperti itu sangat memudahkan orang yang akan naik di JPO.

Kedua, harus diadakan penerapan edukasi masyarakat terhadap pentingnya penggunaan JPO itu. Pentingnya penggunaan menyeberang pada tempatnya dan tidak menyeberang lewat bawah.

Ketiga, perlu dilakukan yang namanya law enforcement. Jadi harus ada penindakan hukum.

Awalnya mungkin diingatkan dan harus ada polisi atau Dinas Perhubungan (Dishub) yang menunggu di situ. Kalau ada yang menyeberang sembarangan diberi tahu.

Kalau kita perhatikan seberapa efektif JPO yang ada di depan Menara atau di depan Mega Mall. Artinya, sangat sayang kalau jembatan itu sudah dibangun tapi tidak digunakan dengan optimal.

Kalau pemerintah ingin membangun JPO di tempat lain tidak masalah, cuma harus diperhatikan terlebih dahulu karakteristik masyarakatnya. Tidak semua jalan juga perlu di bangun JPO, misalnya ada jalan-jalan yang memang lalulintasnya tidak begitu tinggi.

Itu sebenarnya dengan menggunakan zebracroos atau dengan menggunakan pelikan croos itu bisa atau yang penyeberangan yang tidak terlalu ramai jangan dipaksakan membangun JPO. Perhatikan kebutuhan yang benar dan kondisi yang membutuhkan.

Saran saya kalau pemerintah ingin membangun jembatan jangan sekedar jembatan. Kalau kita lihat di Jakarta itu ada jembatan yang di daerah Senayan, dimana jembatan itu di buat cantik, indah dan membuat orang tertarik untuk menaikinya.

Ini kan di tengah kota, apalagi kalau di SMK 5 itu kan di dekat simpang utama masuk A Yani. Jadi kalau mau di bangun buatlah dengan indah buat dengan desain yang menarik, tidak hanya sekedar jembatan biasa sehingga orang akan tertarik.

Kemudian, saya minta tolong kalau memang ini jadi, kalau memang bisa harus ada petugas yang mengawasinya jangan sampai di atasnya, karena tertutup dijadikan untuk tempat orang ngemis dan tempat berbahaya. Itu yang harus kita hindari, saya berharap fungsinya bisa efektif.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved