Flu Disertai Sakit Perut, Waspadalah Pada Tiga Penyakit Ini!

Flu Disertai Sakit Perut, Waspadalah Pada Tiga Penyakit Ini!Flu umumnya ditandai dengan demam, hidung mampet, kelelahan, serta nyeri otot.

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Flu Disertai Sakit Perut, Waspadalah Pada Tiga Penyakit Ini! 

Flu Disertai Sakit Perut, Waspadalah Pada Tiga Penyakit Ini! 

Flu atau influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan (sistem yang terdiri dari hidung, tenggorokan, dan paru-paru).

Gejala-gejala flu yang biasa dirasakan di antaranya adalah demam, sakit kepala, batuk-batuk, pegal-pegal, nafsu makan menurun, dan sakit tenggorokan.

Flu sering kali muncul bersamaan dengan sekumpulan gejala lain pada tubuh.

Beberapa orang bahkan dapat mengalami sakit perut saat flu sehingga menjadi kendala dalam proses pemulihan.

Infeksi virus memang erat kaitannya dengan masalah pencernaan selama tubuh dalam keadaan sakit, tapi Anda juga perlu mengetahui apa saja kondisi lain yang dapat menimbulkan keluhan ini.

Virus penyebab flu maupun penyakit lainnya dapat memengaruhi sistem pencernaan dan membatasi pergerakan makanan dalam saluran cerna.

Dampaknya, Anda dapat mengalami perut kembung dan rasa mual yang tidak nyaman.

Jenis virus tertentu juga dapat mempersulit proses pencernaan laktosa di dalam usus halus.

Laktosa adalah sejenis karbohidrat yang banyak terdapat pada susu dan produk turunannya.

Kondisi ini bahkan bisa bertambah buruk bila Anda mengalami stres.

Akibatnya, Anda tidak hanya mengalami sakit perut saat flu, tapi juga diare atau sembelit.

Anda mungkin pernah menggunakan obat-obatan yang dijual bebas untuk mengatasi flu.

Sayangnya, beberapa bahan yang terdapat dalam kelompok obat-obatan ini ternyata juga memiliki efek samping terhadap saluran pencernaan.

Hasil gambar untuk <a href='https://pontianak.tribunnews.com/tag/flu' title='flu'>flu</a>

Shutterstock

Dextromethorphan yang terdapat dalam obat batuk dan pilek misalnya, dapat menimbulkan efek samping berupa mual, sembelit, dan nyeri perut.

Pseudoephedrine yang terdapat dalam obat pereda hidung mampet pun dikenal memiliki efek samping berupa sakit perut, diare, dan susah tidur.

Selain itu, obat antiradang non-steroid juga dapat menyebabkan sembelit dan disinyalir berkaitan dengan kolitis mikroskopis.

Gangguan pencernaan ini biasanya mengakibatkan diare.

Baca: Sering Flu? Basmi Dengan Banyak Minum, Ini 6 Manfaat Minum Air Putih Bagi Kesehatan

Baca: Wajib Tahu, Ini 9 Cara Perawatan Diri yang Bisa Dilakukan Ketika Terserang Flu

Baca: Cocok Diminum Saat Flu, Yuk Racik Teh Lemon Mint!

Flu umumnya ditandai dengan demam, hidung mampet, kelelahan, serta nyeri otot.

Gejala-gejala ini terkadang juga bisa muncul saat Anda mengalami penyakit lain pada sistem pencernaan.

Dilansir dari hellosehat, sakit perut yang terjadi selama flu bisa menandakan kondisi lain yang sama sekali berbeda. 

1. Flu perut

Flu perut adalah sebutan umum untuk gastroenteritis, yaitu penyakit peradangan pada lambung dan usus.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit yang berasal dari air dan makanan terkontaminasi.

Sejumlah kasus flu perut juga dapat terjadi akibat infeksi virus influenza.

Penyakit ini ditandai dengan nyeri perut, mual, muntah, diare, dan kram pada salah satu sisi perut.

Tergantung jenis kuman yang menginfeksi, Anda juga dapat mengalami sakit kepala, demam, serta pembengkakan kelenjar getah bening.

2. Pneumonia

Pneumonia adalah penyakit infeksi yang mengakibatkan peradangan pada kantung-kantung udara di dalam paru-paru.

Penyakit ini bisa membahayakan jiwa, terutama bagi orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala awal pneumonia memang dapat menyerupai flu, yakni demam dan menggigil, batuk, rasa lelah, serta kesulitan bernapas.

Lambat laun, penderitanya akan mengalami gejala yang lebih parah, termasuk sakit perut, mual dan muntah, hingga diare saat flu masih berlangsung.

3. Infeksi salmonella

Setiap orang berisiko mengalami infeksi salmonella bila mengonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.

Infeksi bakteri ini umumnya tidak membahayakan, tapi Anda akan mengalami kumpulan gejala yang menimbulkan rasa tidak nyaman.

Tanda-tanda infeksi biasanya akan muncul setelah 12-72 jam sejak terinfeksi.

Gejala awalnya adalah demam, menggigil, dan sakit kepala.

Setelah itu, Anda mungkin mengalami sakit perut saat flu belum menghilang disertai kram, mual, muntah, dan diare.

Sakit perut saat flu dapat dipicu oleh berbagai kondisi, dari penyakit hingga obat-obatan.

Meski begitu, Anda tetap perlu mengonsumsi obat bila dokter menyarankan demikian.

Obat yang digunakan sesuai ketentuan akan membantu Anda mengatasi keluhan agar lekas hilang.

Ini Bedanya Flu dan Pilek Biasa

Orang sering kali bingung membedakan flu dan pilek biasa.

Pasalnya, keduanya memiliki gejala yang mirip seperti bersin-bersin, radang tenggorokan, atau hidung mampet.

Jika Anda menganggap gejala tersebut merupakan gejala flu, Anda salah. Bingung? Tenang dulu. Semua kebingungan Anda akan terjawab melalui ulasan lengkap berikut ini.

Apa bedanya flu dan pilek biasa?

Pilek biasa

Pilek adalah infeksi saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh virus.

Dari 100 jenis virus penyebab pilek yang berbeda, rhinovirus merupakan jenis virus yang paling mudah menularkan pilek sehingga menyebabkan bersin.

Setiap orang bisa terkena pilek setiap saat, minimal dua sampai tiga kali dalam setahun.

Namun, pilek paling sering terjadi pada musim dingin atau musim hujan.

Hal ini disebabkan karena kebanyakan virus pilek mudah berkembang dalam suhu rendah (dingin) dan udara yang kering.

Pilek ditularkan melalui tetesan atau butiran air dari batuk atau bersin yang dikeluarkan oleh penderita. 

Tetesan ini kemudian akan menempel di berbagai permukaan seperti meja, baju, gagang pintu, dan benda lainnya.

Saat seseorang menyentuh permukaan tersebut dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata, maka virusnya akan berpindah masuk ke dalam tubuh.

Penularan ini paling cepat terjadi dalam dua sampai empat hari pertama setelah Anda terkena virus pilek.

Karena itulah, Anda dianjurkan untuk beristirahat di rumah agar tidak menularkannya pada orang lain.

Flu

Influenza atau flu dapat disebabkan oleh tiga jenis virus flu, yaitu influenza A, influenza B, adn inluenza C.

Berbeda dengan pilek yang dapat terjadi sepanjang tahun, untuk kasus flu biasanya lebih musiman dan banyak disebabkan oleh influenza tipe A dan B.

Cara penularan flu sama dengan pilek, yaitu dengan terhirupnya butiran air yang mengandung virus flu ke dalam tubuh.

Berbeda dengan pilek biasa, flu dapat berkembang menjadi penyakit yang lebih serius seperti pneumonia. 

Hal ini sangat rentan terjadi pada anak muda, orang tua, wanita hamil, dan orang dengan sistem imun yang lemah seperti asma, penyakit jantung, atau diabetes.

sakit <a href='https://pontianak.tribunnews.com/tag/flu' title='flu'>flu</a> dialami laki-laki lebih parah

Bagaimana cara membedakan gejala flu dan pilek biasa?

Flu dan pilek sama-sama disebabkan oleh virus dan keduanya menyerang sistem pernapasan.

Perbedaan yang paling jelas dari keduanya terletak pada gejala yang ditimbulkan.

Gejala pilek

Gejala pilek cenderung lebih ringan daripada flu, di antaranya adalah:

  • Sakit tenggorokan, yang biasanya hilang dalam satu atau dua hari.
  • Hidung tersumbat atau hidung berair.
  • Bersin.
  • Batuk dengan dahak berwarna hijau atau kuning.
  • Sakit kepala (kadang-kadang).
  • Badan lemas.

Lendir atau ingus yang keluar saat pilek biasanya berwarna bening selama beberapa hari pertama.

Namun, tekstur ingus akan kian menebal dan menjadi lebih gelap, menandakan bahwa ada upaya perlawanan infeksi virus di dalam tubuh Anda.

Meski demikian, pilek biasanya cepat membaik dalam kurun waktu 7 sampai 10 hari.

Gejala flu

Sementara itu, gejala flu datang lebih cepat dan lebih parah dari gejala pilek.

Beberapa gejala flu tersebut di antaranya:

  • Demam tinggi selama 3-5 hari, meski tidak semuanya merasakan demam.
  • Sering sakit kepala berat.
  • Batuk kering.
  • Sesekali sakit tenggorokan.
  • Badan gemetar dan menggigil.
  • Nyeri otot sekujur tubuh.
  • Kelelahan parah hingga 2 sampai 3 minggu.
  • Mual dan muntah, paling sering terjadi pada anak-anak.

Gejala flu akan semakin bertambah parah secara bertahap, dalam 2 sampai 5 hari. Untuk lebih jelasnya, mari kita kupas penyakit ini satu per satu.

Perbedaan cara mengobati flu dan pilek biasa

Obat flu

Cara terbaik mengobati flu adalah hanya dengan banyak minum air putih dan istirahat yang cukup.

Untuk mengurangi gejala flu, Anda bisa meminum dekongestan dan penghilang rasa sakit.

Namun, Anda tidak dianjurkan untuk memberikan aspirin pada anak yang terkena flu, sebab ini bisa meningkatkan risiko perkembangan penyakit langka yang disebut dengan sindrom Reye.

Dokter mungkin akan meresepkan obat antiviral, seperti oseltamivir (Tamiflu), zanamivir (Relenza), atau peramivir (Rapivab).

Obat-obatan ini dapat mempercepat pemulihan dari flu dan mencegah komplikasi penumonia.

Namun, Anda wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut.

Obat pilek biasa

Karena pilek disebabkan oleh infeksi virus, penggunaan antibiotik tidak mempan mengobati pilek.

 Namun, konsumsi beberapa obat seperti antihistamin, dekongestan, paracetamol (acetaminophen), dan NSAID dapat membantu mengurangi gejala pilek. Hal ini harus dibarengi dengan banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi.

Anda juga bisa menggunakan obat-obatan berbahan dasar alami yang mengandung zink, vitamin C, atau vitamin D untuk membantu meredakan gejala pilek.

Sebuah studi melaporkan bahwa kapsul zink dosis tinggi (80 miligram) dapat memperpendek durasi pilek jika diminum dalam waktu 24 jam setelah gejala muncul.

Sedangkan vitamin C tampaknya tidak dapat mencegah pilek, tapi jika diminum secara konsisten akan mengurangi gejala pilek.

Pilek yang normal biasanya akan sembuh dalam waktu 7 sampai 10 hari.

Segera kunjungi dokter bila gejala tidak mereda selama lebih dari satu minggu disertai dengan demam tinggi.

Cara mencegah flu dan pilek biasa

Cara terbaik untuk terhindar dari flu adalah dengan mendapatkan vaksin flu.

Kebanyakan dokter merekomendasikan pemberian vaksin flu pada awal musim flu berlangsung.

Selain itu, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin atau gunakan hand sanitizer untuk mencegah penularan flu.

Sedangkan satu-satunya cara terbaik untuk mencegah pilek adalah dengan menghindari paparan, termasuk orang yang sedang sakit dan tidak saling pinjam barang-barang pribadi secara bersamaan, misalnya sikat gigi atau handuk.

Di mana pun Anda berada, sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun untuk menghindari kemungkinan penularan virus dari berbagai benda yang Anda pegang. (*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved