Indonesia Lawyers Club
ILC TVOne : Nilai Semakin Seru, Hendri Satrio Bahas Kemungkinan "Underdog" Bisa Kalahkan Petahana
Namun, dari berbagai jurnal ada yang mengatakan bahwa underdog adalah yang menentukan siapa pemenangnya.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
ILC TVOne : Nilai Semakin Seru, Hendri Satrio Bahas Kemungkinan "Underdog "Bisa Kalahkan Petahana
Indonesia Lawyers Club (ILC) adalah acara diskusi di stasiun televisi swasta TVOne setiap hari Selasa mulai pukul 20.00 WIB.
Topik-topik hangat yang jadi buah bibir di masyarakat Indonesia selalu dibahas di forum ILC.
Tak hanya soal politik, tapi juga bidang lain seperti sosial, hukum, kesehatan dan bidang-bidang lainnya.
Kupasan menjadi tajam karena menghadirkan narasumber berkompeten dan profesional.
Pada edisi 9 April 2019, ILC mengangkat topik "El Clasico Jokowi VS Prabowo: Siapa Pemenangnya?".
Pengamat Politik, Hendri Satrio mengakui bahwa dirinya tidak menyangka pertarungan calon Presiden bisa seru seperti hari ini.
Berbeda dari dugaan awalnya pasca ada ketentuan parliamentary threshold atau ambang batas parlemen sebesar 20 persen.
"Saya pikir Pak Jokowi sudah meng-set sedemikian rupa, ketemunya Pak Prabowo lagi dan dia bisa menang mudah. Awalnya saya menyangka begitu. Ternyata tidak, per hari ini," ungkapnya di forum ILC.
Melihat tema El Clasico Jokowi versus Prabowo, Hendri Satrio menilau berarti ada yang diunggulkan dan underdog atau non unggulan.
Baca: ILC TVOne, Tuding Politisi Kubu 02 Tidak Bekerja, Dini Purwono : DPR-nya Kemana Aja Selama Ini ?
Baca: Ferdinand Hutahaean Klarifikasi Surat SBY usai Debat Sengit Dini Purwono Vs Dahnil Anzar di ILC
Dalam konteks Pilpres 2019, Hendri menimpali terserah siapa yang mau mengaku diunggulkan. Pengakuan itu boleh-boleh saja dilakukan oleh kubu 01 atau kubu 02.
Namun, dari berbagai jurnal ada yang mengatakan bahwa underdog adalah yang menentukan siapa pemenangnya.
"Apakah yang underdog menang atau si petahana yang menang," terang Hendri Satrio.
Nadal Goodsmit dari University of Florida, terang Hendri, menyebutkan ada beberapa efek underdog dalam sebuah kompetisi yang bisa memenangkan si underdog.
"Kalau 02 saya anggap underdog, maka 02 yang saat ini berupaya mengejar 01," jelas dia.