Mendikbud Muhadjir Effendy Soal Viral Kasus Audrey, Hanya Beri Perhatian Pada Aspek Ini
Menurut dia, dalam kontek pendidikan sebetulnya usia anak-anak pelajar, terutama pada jenjang SMP dan SMA awal tergolong masa-masa pubertas
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Ishak
Mendikbud Muhadjir Effendy Soal Viral Kasus Audrey: Saya Hanya Akan Memberi Perhatian Pada Aspek-aspek Pendidikannya
PONTIANAK - Mentri Pendidikan RI, Muhajir Effendi menyatakan bahwa pihaknya hanya bisa untuk melakukan pencegahan semaksimal mungkin, terhadap kasus-kasus seperti yang sedang terjadi di Kota Pontianak.
Kejadian dimana seorang siswa SMP mengaku menjadi korban penganiayaan oleh 12 orang siswa SMA dari berbagai sekolah di Kota Pontianak.
“Tapi juga tidak bisa memastikan 100 persen kasus seperti ini akan hilang di dunia pendidikan,” terang Muhajir saat usai melakukan pertemuan dengan para Kepala Sekolah di Aula Kapolres Kota Pontianak, Kamis (11/4).
Baca: Audrey Pontianak - Menteri Muhadjir Ungkap Fakta Tak Seperti di Medsos
Baca: FOTO: Mendikbud RI Muhadjir Effendy Cek Fakta-fakta Kasus Audrey di Polresta Pontianak
Menurut dia, dalam kontek pendidikan sebetulnya usia anak-anak pelajar, terutama pada jenjang SMP dan SMA awal tergolong masa-masa pubertas, atau pencarian jati diri.
Biasanya di usia tersebut, menurut Muhajir memang ada saja siswa yang mengalami krisis kepribadian yang kemudian melakukan perilaku-perilaku yang dikategorikan menyimpang.

Maka dari itu, sudah menjadi agenda semua guru profesional agar selalu siap untuk menghadapi situasi emergency seperti kasus saat ini.
“Itu yang penting sebetulnya bagaimana meningkatkan kemampuan guru dan kepala sekolah untuk selalu sigap, tangkas dan profesional ketika menghadapi peristiwa seperti sekarang ini,” terangnya.
Baca: Mendikbud Muhadjir Effendy Sebut Organisasi PII Organisasi Yang Tepat Latih Leadership
Baca: Audrey Pontianak - Setengah Jam Menteri Pendidikan Muhadjir Jenguk AU di Rumah Sakit
Sedangkan untuk kasus yang sedang terjadi, Muhajir mengaku tidak ingin terikat dengan masalah yang sifatnya substansi.
“Saya hanya akan memberi perhatian pada aspek-aspek pendidikannya, baik yang menjadi korban maupun yang diduga sebagai pelaku, termasuk orang yang sebetulnya tidak tahu menahu tapi disangkutkan dengan masalah ini,” terangnya. (*)