Fakta TVOne

Fakta TVOne : Ambil Hikmah OTT KPK Rommy, Menag Lukman Hakim Makin Semangat Bersih-Bersih di Kemenag

Lukman Hakim Saifuddin kembali menegaskan dirinya mengambil hikmah terbaik melalui peristiwa ini.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifudin menyampaikan kata sambutannya sekaligus membuka Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional di Pontianak Convention Center, Jl Sultan Abdurrahman, Pontianak, Kalbar, Selasa (23/8/2016). Pagelaran KSM yang ke-5 ini akan berlangsung sampai 27 Agustus 2016 mendatang yang di ikuti 33 provinsi yang ada di Indonesia, dengan jumlah peserta 11 orang dan 11 pendamping dari masing-masing provinsi, serta 6 peserta dan 6 pendamping dari setiap MAN Insan Cendekia di Indonesia, dengan jumlah total peserta 865 orang. Rangkaian kegiatan KSM tahun 2016 ini meliputi Kompetisi Sains dan Agama Islam, Surya Game Online, Matematika Gasing, Workshop Motivasi Pengembangan Diri dan Rembuk Nasional Bidang Kesiswaan Madrasah se Indonesia. TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA 

"Ingat kah anda seorang petinggi partai masih muda, berpendidikan tinggi ditangkap terbukti dan bukan menjadi siapa-siapa. Anak-anakya pasti jadi malu sekolah, istrinya tidak berani arisan terkucil harga ddirinya. Saya ingatkan saudara-saudara di sini, please jangan lakukan, lupakan praktik seperti itu," ujar Menhub Budi.

Budi juga mengingatkan agar sering bersyukur terhadap kondisi yang dimiliki saat ini. Rasa syukur ini, lanjutnya, perlu dibarengi dengan kerja keras.

"Saya SD di Muhammadiyah Palembang, rata-rata menengah ke bawah. Banyak yang masih jadi tukang becak, kerja di pasar dan lainnyam Artinya saya musti bersyukur bapak ibu juga pasti punya teman kurang beruntung perbandingannya itu. Kita bersyukur dan bekerja keras," paparnya.

Budi melanjutkan, sebagai pelayan negara, ASN musti bangga terhadap profesinya. Dia berharap seluruh bawahannya bisa bekerja melayani masyarakat secara baik.

"Untuk subtitusi kebiasaan-kebiasaan itu (menerima gratifikasi), tanamkan saya abdi negara dari perhubungan," ucap Budi.

"Kita musti bangga, di luar negeri ASN derajatnya lebih tinggi drari swasta. Saya ingin sekali kita berubah berikan terbaik bagi bangsa," pungkasnya dikutip dari Tribunnews.com

Baca: Atbah Tegaskan Larangan Kendaraan Roda Enam Melintas di Dua Jembatan Bersejarah Sambas

Baca: Tjhai Chui Mie Buka Festival Permainan Tradisional

Baca: Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalbar Gelar Festival Permainan Tradisional

Rommy Merasa Tak Intervensi Seleksi Jabatan di Kemenag

Dikutip dari Kompas.com, Mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy merasa tak mengintervensi proses seleksi jabatan di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag). Khususnya menyangkut seleksi jabatan yang diikuti oleh dua pejabat Kemenag Jawa Timur. 

Romahurmuziy dan kedua pejabat itu ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

"Proses seleksinya itu tidak sama sekali saya intervensi, proses seleksinya itu dilakukan oleh sebuah panitia seleksi yang sangat professional. Sama sekali mereka tidak pernah diajak komunikasi sama Romy saja tidak pernah. Mereka mengikuti proses seleksi professional," kata Romahurmuziy saat keluar dari Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/3/2019). 

Ia pun menyinggung posisi Haris Hasanuddin yang menjadi Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur. Menurut dia, sebagai anggota DPR, ia hanya meneruskan aspirasi dari banyak pihak. 

"Contoh saudara Haris Hasanuddin. Memang dari awal saya menerima aspirasi itu dari ulama, seorang kiai, yang dia adalah seorang pimpinan pondok pesantren besar di sana. Kemudian Ibu Khofifah Indar Parawansa, misalnya, beliau gubernur terpilih yang jelas mengatakan 'Mas Romy, percayalah dengan Haris, karena Haris ini orang yang pekerjaannya bagus," kata dia. 

"Misalnya meneruskan aspirasi itu dosa terus kita ini mengetahui kondisi seseorang dari siapa?" sambung dia. 

Politisi yang akrab disapa Romy itu menegaskan, aspirasi yang ia teruskan tak lantas menghilangkan proses seleksi yang melibatkan Haris. 

Ia memandang proses seleksi dijalankan dengan profesional. Ia juga tak memiliki kewenangan di lingkungan Kemenag. Romy menyayangkan ada kesan seolah-olah terjadi praktek jual beli jabatan di Kemenag. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved