Warga Kubu Raya di Amankan Densus 88, Ini Kesaksian RT Setempat

Seorang warga Kabupaten Kubu Raya, Kecamatan Sungai Raya berinisial SS di amankan oleh Densus 88 dan personel Polda Kalbar

Penulis: Ferryanto | Editor: Tri Pandito Wibowo
KOLASE TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Kronologi Penangkapan Terduga Teroris di Kubu Raya, Warga Saksikan Densus 88 dan Mobil Penjinak Bom 

Warga Kubu Raya di Amankan Densus 88, Ini Kesaksian RT Setempat

TRIBUN PONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK- Seorang warga Kabupaten Kubu Raya, Kecamatan Sungai Raya berinisial SS di amankan oleh Densus 88 dan personel Polda Kalbar atas dugaan Tindak Pidana Terorisme pada Minggu (10/3/2019). Sore.

Di temui Tribun Pontianak, ketua RT setempat yang bernama Sulio, ketua RT 01, RW 14 yang kala itu di dilibatkan langsung dalam penggeledahan rumah terduga mengaku hingga hari ini ia masih belum mengetahui secara pasti perihal warganya tersebut di amankan oleh pihak kepolisian.

Pihak Kepolisian yang di tanyai oleh dirinya pun tak memberikan jawaban pasti terkait penangkapan warganya tersebut.

Ia mengatakan bahwa sore kemarin dirinya baru pulang kerumahnya dari bekerja, kemudian tak lama ia di panggil oleh pihak kepolisian untuk menyaksikan penggeledahan di rumah terduga.

Baca: Tawarkan Speak Tertinggi, Trio Samsung Galaxy S10 Cetak Penjualan Terbaik

Baca: Densus 88 Amankan Terduga Teroris di Kalbar, Kerabat dan Kepala Desa Ungkap Sosok SS Sebenarnya

Baca: Kronologi Penangkapan Terduga Teroris di Kubu Raya, Warga Saksikan Densus 88 dan Mobil Penjinak Bom

Baca: Kesaksian Kepala Desa soal Sosok Terduga Teroris yang Diamankan Densus 88 di Kubu Raya Kalbar

Ia mengaku mengikuti penggeledahan hingga masuk ke dalam rumah.

"Saya itu kemarin baru pulang sebentar, tapi belum selesai kerja, cuman saya pulang kerumah, terus di panggil sama polisi, liat didepan mesjid itu sudah ramai polisi, pas gotong royong di mesjid,"ungkapnya.

"Dia itu dijemput didepan Gang pas sebelum masuk Gang. Orangnya sudah dibawa dulu, terus saya di panggil untuk menyaksikan penggeledahan,"imbuhnya.

Ia mengungkapkan saat penggeledahan, tak dilihatny barang yang menurutnya mencurigakan, seperti barang sejenis logam atau peledak.

"Ndak ada yang mencurigakan kayaknya, semua kayaknya sejenis kertas barang - barang yang disita, sajam pun ndak ada, cuman ada benda kecil kemarin, yang mainan anak - anak itu diperiksa juga, tapi Ndak dibawa, menurut saya yang lihat si Ndak penting si, Ndak ada yang penting dari rumah itu,"ujarnya.

Namun, dirinya tak mengetahui secara pasti apakah ada penggeledahan di tempat lain.

"Kalau disitu si Ndak ada, tapi saya Ndak tau kalau ada lokasi lain yang di geledah,"ungkapnya.

Selanjutnya, Sulio mengatakan bahwa selama SS tinggal di sana, SS merupakan warga yang baik dan tak pernah bermasalah.

"Selama ini bagus - bagus kok, kok ini ditarik, kalau selama ini jelek ya kita Ndak heran, tapi kita heran ini kan dia baik - baik aja,"tuturnya.

Silio pun gak ingin menduga - guda perihal penangkapan warganya tersebut oleh pihak kepolisian, sebelum ada pemberitahuan resmi dari pihak kepolisian.

Kemudian, pemilik Warung didepan Gang yang bernama Fatimah mengatakan bahwa penangkapan itu berlangsung sangat cepat, selain itu warga sekitar di larang mendekat oleh pihak kepolisian yang berjaga di lokasi.

Ia mengatakan bahwa sang istri memang kerab berbelanja di warungnya, namun sang suami tak pernah berbelanja dan jarang berkomunikasi dengan dirinya.

"Kemarin si saya lihat itu ramai, tapi dilarang dekat, cuman lihat Jak dari sini, orang - orang pun dilarang dekat, "katanya.

Iapun tak mengetahui banyak tentang pribadi SS sendiri, karena memang dirinya jarang berkomunikasi dengan dirinya.

Hanya saja, ia mengatakan bahwa SS tak pernah membuat ulah di lingkungannya dan berlaku selayaknya warga lainnya.

SS sendiri menurut sang istri yang di temui Tribun merupakan warga kelahiran Kota Semarang pada tahun 1981 Silam, yang mana ia menikah dengan sang istri sejak tahun 2000 dan kini telah di karuniai 3 orang anak, 2 laki - laki dan 1 perempuan.

SS dikenal berprofesi sebagai buruh bangunan atau warga biasa menyebutnya tukang.

Saat di temui Tribun di kediamannya, sang istri tampak sedang beristirahat, berbaring sembari menonton TV.

Sang istri masih tampak lemas, ia tak bicara bila tak di tanya, ia mengaku bahwa ia tak mengetahui apa perihal hingga sang suami di tangkap oleh pihak kepolisian.

Ketika dirinya menanyai kepada polisi terkait penangkapan sang suami kemarin, ia pun tak mendapatkan jawaban pasti, dan ketika pagi tadi ia terdapat beberapa aparat kepolisian yang datang kerumahnya, iapun masih belum mendapatkan jawaban terkait penangkapan sang suami.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved